By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kuliner Mi Kopyok Semarang dengan Lontong Berkuah Bawang
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Kuliner Mi Kopyok Semarang dengan Lontong Berkuah Bawang
Warisan Budaya

Kuliner Mi Kopyok Semarang dengan Lontong Berkuah Bawang

Achmad Aristyan
Last updated: 28/01/2025 08:16
Achmad Aristyan
Share
Mi Kopyok yang jadi hidangan legendaris di Semarang. Foto: cookpad.com/Dapur Bu Deddy
SHARE

Mi Kopyok adalah hidangan unik dari Semarang, Jawa Tengah. Hidangan ini terkenal dengan kombinasi rasa gurih dan tekstur yang khas, menjadikannya salah satu kuliner legendaris kota ini.

Meskipun tidak mudah ditemukan di luar Semarang, Mi Kopyok tetap menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang ingin merasakan cita rasa tradisional yang khas.

Komposisi Mi Kopyok

Melansir dari detik.com, bahan utama Mi Kopyok adalah mi kuning yang dimasak hingga kenyal. Mi ini kemudian disajikan dengan kuah bawang yang kaya rasa, memberikan aroma gurih yang menggugah selera.

Selain mi, terdapat lontong sebagai pelengkap yang menambah kenikmatan hidangan. Lontong yang potongannya kecil ini mengabsorpsi kuah bawang, menciptakan rasa yang semakin lezat.

Tidak ketinggalan, toge segar dan tahu goreng ikut melengkapi isi Mi Kopyok, memberikan tekstu renyah dan rasa gurih. Untuk menambah kesegaran, taburan seledri segar diserakkan di atasnya.

Terakhir, kerupuk gendar yang renyah disajikan sebagai pelengkap, menambah rasa dan memberikan sensasi kriuk pada setiap suapan.

Nama Mi Kopyok dan Asal-usulnya

Dilansir dari perpus.jatengprov.go.id, Mi Kopyok sering disebut juga dengan nama mi teng-teng. Nama “teng-teng” berasal dari suara khas yang dihasilkan penjualnya.

Penjual Mi Kopyok sering kali memukul piring dengan sendok atau alat lain untuk menarik perhatian pembeli. Suara “teng-teng-teng” yang dihasilkan menjadi tanda Mi Kopyok sudah datang.

Di Semarang, penjual Mi Kopyok sering menjajakan dagangannya menggunakan gerobak keliling. Mereka berkeliling dari kampung ke kampung, menawarkan hidangan ini kepada warga sekitar yang sudah menunggu dengan antusias.

Hal ini menjadikan Mi Kopyok sebagai salah satu makanan khas yang tidak hanya nikmat tetapi juga memiliki tradisi unik dalam penyajiannya.

Keistimewaan Mi Kopyok

Mi Kopyok memiliki keistimewaan pada rasa yang sederhana namun memikat. Kuah bawang yang dipakai memberikan kesan gurih yang mendalam, sementara toge dan tahu goreng memberikan perpaduan rasa dan tekstur yang seimbang.

Mi Kopyok juga terasa lebih istimewa karena dipadukan dengan lontong yang empuk dan kerupuk gendar yang renyah. Makanan ini bisa dinikmati sebagai hidangan utama atau camilan berat.

Meskipun kini banyak kuliner Semarang yang lebih dikenal di luar kota, Mi Kopyok tetap menjadi hidangan legendaris yang tidak mudah digantikan.

Keberadaan penjual yang keliling dengan gerobak memberikan sentuhan nostalgia yang mengingatkan kita pada tradisi kuliner tradisional Semarang yang tetap terjaga. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Mengintip Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang

Jejak Sejarah Kota Padang Di Galeri Arsip Statis

Simbol Syukur dan Kebersamaan dalam Gerak Tari Gandrung

Rondang Bulan, Tarian Simbol Keceriaan di Tapanuli Selatan

Melihat Keindahan dan Keunikan Masjid Agung Sumenep Madura

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Menyaksikan Uniknya Tradisi Ngangkat Jungkat di Lombok Timur
Next Article Gurihnya Geblek Puntuk Legendaris Mbah Giman di Wonosobo
1 Comment 1 Comment
  • binance Sign Up says:
    14/04/2025 at 23:01

    Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?