By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Lalove, Alat Musik Penyembuh Suku Kaili Sulawesi Tengah
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Lalove, Alat Musik Penyembuh Suku Kaili Sulawesi Tengah
Warisan Budaya

Lalove, Alat Musik Penyembuh Suku Kaili Sulawesi Tengah

Anisa Kurniawati
Last updated: 27/10/2024 23:54
Anisa Kurniawati
Share
4 Min Read
alat musik lalove
Foto: Indonesia.go.id
SHARE

Lalove, merupakan alat musik tradisional dari Suku Kaili, Sulawesi Tengah. Alat musik yang bentuknya mirip suling dan dimainkan dengan cara ditiup ini dipercaya oleh masyarakat setempat dapat menyembuhkan penyakit. 

Suku Kailli mendiami sebagian besar wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah, di lembah antara Gunung Gawalise, Gunung Nokilalaki Kulawi, dan Gunung Raranggona. Suku ini juga mendiami wilayah pantai timur Sulawesi Tengah. 

Sama halnya suku-suku lainnya di Nusantara, Suku Kaili juga mempunyai tradisi, budaya, dan adat istiadat  sebagai bagian dari kekayaan budaya. Salah satunya adalah upacara penyembuhan penyakit atau disebut Balia yang masih terpelihara hingga kini.

Dalam upacara penyembuhan tersebut, Semua ritual Balia akan diiringi dengan musik tradisional yang utama yaitu Lalove. Alat musik ini dipercaya memiliki peran besar dalam proses penyembuhan. 

Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, munculnya Lalove berkaitan dengan legenda sawerigading yang ingin meminang Ngilinayo, Raja wanita dari Kerajaan Sigi. Syarat lamaran yang diajukan yaitu mengadu ayam yang berasal dari kedua kerajaan tersebut. Untuk memeriahkan acara tersebut, maka diiringilah berbagai alat musik, termasuk Lalove. Ternyata alat musik Lalove dapat mengundang orang bahkan yang sakit ke tempat tersebut. 

Baca juga: Siwar, Alat Tradisional Khas Lahat Sarat Nilai Budaya

Ritual adat Balia sendiri terdapat sepuluh, yaitu; ritual Pompoura dari Keluarahan Balaroa, Enje Da’a dari Kelurahan Donggala Kodi, Tampilangi Ulujadi dari Kelurahan Kabonena, Pompoura Vunja dari Kelurahan Petobo, Manuru Viata dari Kelurahan Tipo, Jinja dari Kelurahan Lasoani, Balia Topoledo dari Kelurahan Taipa, Vunja Ntana dari Kelurahan Tanamondindi, Tampilangi Api dari Kelurahan Kayumalue Pajeko, dan Nora Binangga dari Kelurahan Kawatuna.

Ritual Adat

Semua ritual Balia akan diiringi dengan musik tradisional yang utama yaitu Lalove. Alat musik ini hampir mirip seperti seruling, yang terbuat dari bambu atau rotan. Namun pembuatan alat musik ini melalui proses yang sakral.

Sebelum menebang buluh atau bambu tersebut, terlebih dahulu dibuatkan upacara untuk minta izin kepada penghuni di bukit tersebut. Upacara ini menyuguhkan sesajen berupa ayam putih yang diambil darahnya sedikit lalu dilepas dan makanan lain sambil membacakan mantra.

Selesai upacara, dipilihlah buluh yang paling tinggi, lurus dan sudah tua, dan ditebang sambil mengucapkan tebe (permisi). Lalu tiga bambu yang dipilih dilempar ke sungai. Buluh bambu yang lebih dahulu hanyut itulah yang dipilih menjadi Lalove.

Setelah itu, buluh pilihan dipotong seruas-ruas, lalu dianginkan sampai kering. Salah satu ruas buku tidak dikeluarkan. Pada bagian buku ini dibuat lubang untuk masuknya udara. Kemudian, pada bagian belakangnya dibuat enam lubang dengan jarak yang sama tiap tiga lubang. 

Baca juga: Bundengan, Alat Musik Tradisional Wonosobo

Untuk memperbesar suara Lalove tadi pada ujungnya ditambah dengan buluh yang lebih besar, biasanya disebut solonga. Dahulu, Lalove ini tidak boleh sembarangan ditiup. Sebab bagi orang-orang yang biasa kerasukan roh. Itulah sebabnya alat musik ini awalnya hanya dimiliki orang tertentu dan disebut bule.

Saat ini, alat tersebut tidak hanya ditampilkan pada ritual Balia saja, namun telah banyak dipakai untuk mengiringi tarian tradisional. Lalovo juga banyak dikreasikan oleh seniman dengan musik Kakula. 

Alat ini bahkan pernah ditampilkan di pertunjukkan internasional seperti di University of Hawai’i Gamelan Ensemble Concert , Honolulu , Hawaii (November 2005). Jadi Musik Pembuka pemutaran Film “The Last Bissu” karya Rhoda Grauer, East West Center, Honolulu (October 2005), serta Honolulu Zoo Society, untuk pencaharian dana orang utan Rusty (October 2005).  (Sumber: Indonesia.go.id)

You Might Also Like

Kerak Telor, Kuliner Primadona Khas Jakarta

Menjaga Angklung Landung Yang Redup Tetap Hidup

Dari Pulau Sumba untuk Dunia: Keajaiban Tenun Ikat Sumba

Menikmati Lezatnya Pindang Gunung di Kabupaten Pangandaran

Mengenal Keunikan Rumah Gadang, Rumah Pusaka Minangkabau

TAGGED:alat musik tradisionalBudaya IndonesiaGunung GawaliseGunung Nokilalaki KulawiGunung RaranggonaLaloveRitual adat BaliaSuku KailiSulawesi Tengah

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article kue geplak Kue Geplak, Kue Khas Betawi yang Hampir Punah
Next Article Seni gulat tradisional Pathol Sarang Pathol Sarang, Gulat Tradisional Asli Rembang
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?