By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Legenda di Balik Nama Kepulauan Karimunjawa
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Legenda di Balik Nama Kepulauan Karimunjawa
Cerita Rakyat

Legenda di Balik Nama Kepulauan Karimunjawa

Ridwan
Last updated: 20/10/2024 14:20
Ridwan
Share
5 Min Read
Salah satu pantai di Karimunjawa yang jadi destinasi wisata favorit. Foto: visitjawatengah.jatengprov.go.id
SHARE

Cerita rakyat Jawa Tengah tentang asal mula nama Karimunjawa adalah sebuah kisah yang patut diketahui oleh masyarakat sebagai pengetahuan yang menarik. Karimunjawa merupakan sekumpulan pulau yang terletak di Laut Jawa dan merupakan bagian dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Saat ini, daerah ini telah berkembang menjadi destinasi wisata taman laut yang menawan.

Kepulauan ini sangat digemari oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Namun, di balik pesona pulau-pulau tersebut, terdapat sebuah cerita rakyat yang menjelaskan mengapa pulau ini disebut Karimunjawa. Berikut ini adalah kisah lengkap tentang asal mula nama Karimunjawa.

Di masa ketika agama Islam mulai berkembang di wilayah Jepara, Sunan Kudus meminta bantuan kepada Sunan Muria untuk mendidik anaknya yang sulit diatur, Amir Hasan. Sunan Kudus sangat berharap agar anaknya menjadi sosok yang saleh dan bermanfaat bagi umat.

Sunan Muria menerima permintaan itu dengan senang hati dan mengajar Amir Hasan dengan penuh kesabaran. Seiring berjalannya waktu, Amir Hasan memperoleh berbagai pengetahuan tentang agama Islam, ilmu sosial, dan seni bela diri. Setelah merasa puas dengan perkembangan anak tersebut, Sunan Muria berkunjung kembali ke padepokan Sunan Kudus untuk mengembalikan Amir Hasan yang kini telah berilmu tinggi.

Sunan Kudus dan istrinya, Dewi Rukhil, merasa bahagia menyambut kepulangan anak mereka. Sehari-hari, Sunan Kudus terus menjalankan rutinitasnya sebagai pengajar bagi para santri di padepokannya. Metode dakwah yang digunakannya sangat melebur dengan tradisi masyarakat yang masih dipengaruhi oleh animisme dan dinamisme. Ia mengenalkan Islam dengan cara yang lembut, tidak frontal, agar masyarakat yang masih terikat dengan kepercayaan Hindu dan Buddha dapat menerima ajaran baru ini.

Baca Juga: Legenda Dusun Leboyo, Kisah Buaya dan Pohon Loh

Sunan Kudus menyampaikan dakwahnya melalui kesenian seperti wayang, gendhing, dan gamelan, mengingat masyarakat saat itu sangat menyukai kesenian. Dengan pendekatan ini, ia berharap Islam dapat diterima dengan baik, karena pada dasarnya, ajaran Islam mengedepankan kedamaian.

Namun, metode dakwah Sunan Kudus tidak sejalan dengan pandangan Amir Hasan. Ia merasa bahwa cara tersebut justru membuat tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam semakin kuat di kalangan masyarakat.

Ketika Sunan Kudus hendak melanjutkan dakwahnya, ia mempercayakan padepokan kepada Amir Hasan yang kini sudah berilmu. Amir Hasan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajarkan ilmu agama yang sesuai dengan syariat Islam tanpa mengacu pada tradisi yang dianut ayahnya. Ia berupaya mengajarkan ajaran Islam yang sesuai dengan prinsip-prinsipnya.

Namun, saat Sunan Kudus kembali ke padepokan, ia mendapati keadaan yang telah berubah. Amir Hasan telah mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan ajarannya. Melihat ini, Sunan Kudus marah dan mengusir Amir Hasan, yang dianggap melawan ajaran yang selama ini ia sampaikan.

Baca Juga: Kisah Nyi Widuri, Asal Usul Pantai yang Menyimpan Kenangan

Amir Hasan, bersama dua santri dari Sunan Kudus, memutuskan untuk pergi jauh dari pegunungan Muria untuk menyebarkan agama Islam ke daerah yang belum mengenal Islam. Sunan Kudus memberikan bekal kepada Amir Hasan berupa makanan kesukaannya, yaitu pepes ikan lele, satu ikat padi, mustaka masjid dari tanah liat, dan tongkat kesayangannya.

Diiringi dengan tangisan sang ibu, Dewi Rukhil, Amir Hasan dan kedua santri itu berangkat dengan rakit kecil menyusuri Sungai Gelis hingga tiba di Laut Jawa. Sang ibu mengikuti arah perginya rakit hingga sampai ke bukit. Perasaannya sebagai ibu begitu tersentuh melihat anaknya pergi jauh.

Dari atas bukit, Dewi Rukhil dapat melihat rakit anaknya menuju pulau yang tampak samar dari Pulau Jawa. Ia segera kembali ke padepokan dan melaporkan kepada Sunan Kudus. Dengan nafas yang berat, Sunan Kudus menunduk dan berdoa, diikuti oleh seluruh santri dan istrinya, agar Amir Hasan selamat sampai ke tempat yang ditentukan Allah.

Mendengar bahwa Amir Hasan menuju pulau yang samar dari Pulau Jawa, Sunan Kudus memberi nama pulau tersebut Karimunjawa, yang berarti “pulau yang mulia di Laut Jawa.”

Demikianlah cerita rakyat tentang asal mula nama Karimunjawa yang dapat memperkaya pengetahuan Anda. Saat berkunjung ke pulau ini, tidak lengkap rasanya jika Anda tidak mengetahui kisah yang melatarbelakanginya. (Achmad Aristyan – Sumber: YouTube Geo Genius)

You Might Also Like

Perjalanan Mundinglaya Dikusumah Menuju Kedamaian Pajajaran

Ande Ande Lumut, Kisah Asmarabangun dan Dewi Sekartaji

Kisah Ki Ageng Makukuhan dan Lahirnya Ayam Cemani

Legenda Adipati Surti dan Suryawati di Karang Bolong

Legenda Putri Lumimuut, Kisah Asal-usul Etnis Minahasa

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Legenda Dusun Leboyo, Kisah Buaya dan Pohon Loh
Next Article Kisah Sam Poo Kong Dalam Legenda Desa Welahan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Kota Tua Padang
Kawasan Kota Tua Padang Direvitalisasi, Siap Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Berita 22/05/2025
Talang Londo
Talang Londo: Wisata Sejarah Bernuansa Belanda di Magelang
Pariwisata 22/05/2025
wamenpar
Wamenpar Tegaskan Pungli Tak Boleh Terjadi di Destinasi Wisata
Berita 22/05/2025
Sistem Penerimaan Murid Baru
Kemendikdasmen Resmi Terapkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk Tahun Ajaran 2025/2026
Berita 22/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?