By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Legenda Kali Mewek di Malang dan Kisah Penculikan Ken Dedes
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Legenda Kali Mewek di Malang dan Kisah Penculikan Ken Dedes
Cerita Rakyat

Legenda Kali Mewek di Malang dan Kisah Penculikan Ken Dedes

Achmad Aristyan
Last updated: 06/02/2025 14:37
Achmad Aristyan
Share
Ilustrasi Kali Mewek yang berada di Kota Malang. Tangkapan Layar YouTube Junaway
SHARE

Kali Mewek di Kota Malang, Jawa Timur dikenal melalui legenda yang melibatkan sosok Ken Dedes.

Sungai ini pun menjadi bagian dari cerita rakyat yang berkembang seiring berjalannya waktu. Meski hadir dengan banyak versi namun tetap berkaitan langsung dengan sosok Ken Dedes.

Salah satu versi yang paling terkenal yakni berkaitan dengan kisah penculikan Ken Dedes oleh Tunggul Ametung.

Dari kisah rakyat yang dilansir dari YouTube Junaway, Ken Dedes adalah seorang wanita cantik asal Panawijyan (Saat ini bernama Polowijen, Kelurahan di kecamatan Blimbing, Kota Malang) yang menarik perhatian banyak pria.

Ken Dedes adalah putri dari Mpu Purwa.

Suatu hari, ketika Ken Dedes sedang mandi di sungai, ia diculik Tunggul Ametung, seorang Akuwu (kepala daerah Zaman Kediri) di wilayah Tumapel.

Selama dalam penculikan, Ken Dedes berusaha meronta dan menangis (mewek). Tangisan yang terus terdengar di sepanjang sungai akhirnya menjadi asal-usul nama Kali Mewek.

Baca juga: Kisah Joko Lelono dalam Legenda Umbul Naga

Agung Buana, pemerhati budaya Kota Malang, menjelaskan, menurut cerita rakyat, nama sungai itu dikaitkan dengan tangisan Ken Dedes yang terus berlanjut saat dirinya diculik.

Tangisan itu membuat sungai itu dikenal dengan nama Kali Mewek, yang berasal dari kata “mewek,” yang berarti menangis. Tidak hanya itu, tangisan Ken Dedes juga didengar ayahnya, Mpu Purwa.

Mendengar suara tangisan anaknya, Mpu Purwa murka dan mengutuk wilayah Panawijyan menjadi tanah yang gersang, di mana sumur-sumur akan mengering.  

Ia juga mengutuk siapa saja yang menculik Ken Dedes akan mati tertusuk keris. Kutukan ini pun terwujud dan menjadi kenyataan di masa depan. Ketika Tunggul Ametung yang telah menikahi Ken Dedes, terbunuh setelah ditusuk pengawalnya bernama Ken Arok dengan keris Mpu Gandring. 

Baca juga: Kisah Amat Mude, Putra Mahkota yang Terbuang

Agung Buana menambahkan, kutukan Mpu Purwa juga berhubungan sikap masyarakat sekitar yang hanya diam ketika melihat Ken Dedes diculik Tunggul Ametung, penguasa Akuwu Tumapel.

Ketidakpedulian warga pada saat itu membuat Mpu Purwa mengutuk mereka.

Selain cerita penculikan Ken Dedes oleh Tunggul Ametung, ada pula versi lain yang mengisahkan Ken Dedes dijodohkan dengan Joko Lola.

Pada hari pernikahan mereka, keduanya diarak ke sebuah kali, namun karena Ken Dedes menolak menikahi Joko Lola, ia menangis di tepi kali. Karena tangisannya, kali itu kemudian dikenal dengan nama Kali Mewek. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Kisah Joko Lelono dalam Legenda Umbul Naga

Legenda Raja Berekor, Hikayat Tragis Raja Bengis Dari Belitung

Legenda Ki Pande Gelang, Asal Nama Kota Pandeglang

Legenda Dewi Laras dan Mitos Gua Ngerong Tuban

Legenda Bhre Pamotan dan Misteri Hilangnya Raja Majapahit

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Menikmati Rekreasi Bahari Alami di Pulau Ranoh Batam
Next Article Dato Karama, Ulama Minangkabau di Bumi Tadulako
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?