Perhelatan Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia (Lokovasia) 2024 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Yayasan Musike SJ sukses digelar di Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya, Jawa Timur, Sabtu (7/9).
Rangkaian Lokovasia 2024 berlangsung sepekan sejak 1 September. Event ini untuk menjaring minat, bakat, dan kompetensi generasi muda Indonesia untuk bersinergi melestarikan dan mengembangkan kekayaan musik tradisi.
Tahun ini, Kota Malang didapuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Lokovasia yang telah dua kali diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Serangkaian program dikemas dalam Lokovasia 2024 berkaitan dengan elaborasi, literasi, kolaborasi, maupun ekshibisi musik tradisi Nusantara.
Mengutip dari laman resmi Kemdikbud.go.id, peserta Lokovasia 2024 lebih banyak dibanding event yang sama .tahun lalu. Kali ini sebanyak 118 grup, 87 komponis, 35 peneliti, dan 71 musisi menjadi peserta.
Sederet mentor yang kapasitasnya telah teruji di kancah internasional ikut terlibat antara lain Dewa Alit, Dieter Mack, Peni Candra Rini, dan Otto Sidharta. Mereka menjadj mentor Lokovasia 2024 guna membekali pemahaman musik tradisi kepada peserta terpilih.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra menuturkan, Lokovasia ingin mengajak generasi muda mencintai dan mengembangkan musik tradisional dengan konsep inovatif.
Mahendra menjelaskan, rampungnya penyelenggaraan Lokovasia 2024 secara sukses dengan beragam kategori peserta menandakan hadirnya Lokovasia mampu menjadi komitmen untuk memperkuat warisan musik tradisi sebagai pemajuan kebudayaan.
“Program Lokovasia adalah upaya merawat semangat dan melestarikan eksistensi musik tradisional Indonesia melalui konservasi dan upaya inovatif. Lokovasia memiliki peran nyata sebagai salah satu usaha pemajuan kebudayaan Indonesia,” papar Mahendra, Sabtu (8/9).
Mahendra mengemukakan, ada empat konsep utama dalam pelaksanaan Lokovasia 2024 selama sepekan, yaitu media stimulasi generasi muda, gerakan konservasi, ruang interaksi ide dan kreativitas dalam penciptaan, produksi hingga pengarsipan karya.
Terkait event ini, Rektor Universitas Negeri Malang, Hariyono, menyambut baik penyelenggaraan Lokovasia 2024. Bagi Haryono, Lokovasia dapat menjadi garda terdepan menjaga dan membentengi kekayaan peradaban musik tradisi Nusantara.
“Lokovasia mampu memantik masyarakat Indonesia untuk mengembangkan warisan musik tradisi secara insiatif dengan penuh rasa cinta. Oleh sebab itiu, Lokovasia tidak boleh berhenti agar seni musik tradisi tetap lestari dan berkembang inovatif dalam perkembangan zaman,” ujar Hariyono.
Sementara itu, Ketua Panitia Lokovasia 2024 Setyawan Jayantoro, mengatakan, Lokovasia dirancang untuk menarik dan mencari minat, bakat, serta kompetensi generasi muda Indonesia agar ikut andil dalam pelestarian dan pengembangan musik tradisional Nusantara.
“Dalam Lokovasia 2024 terdapat empat kategori peserta yaitu grup musik, komponis, musisi, dan peneliti musik. Mereka terpilih setelah melalui rangkaian proses kurasi yang ketat dan sistematis,” ujar Setyawan.
Manfaat besar dari perhelatan Lokovasia 2024 juga dirasakan Ahan dan Funta, anggota grup dari Karawitan Kuping Cumpleng yang terpilih lolos seleksi sebagai peserta. “Program ini amat baik dan bagus sebab membantu perkembangan setiap grup atau komunitas musik tradisi dengan menghadirkan mentor yang hebat untuk mengedukasi,” ungkap Ahan.
Sedangkan Funta berharap acara Lokovasia yang diselenggarakan Kemendikbudristek ini bisa terus berkelanjutan agar bisa menjadi wadah bagi musisi lokal dalam berkarya. “Program Lokovasia amat perlu dan harus dilaksanakan setiap tahunnya karena menunjang perkembangan musik tradisi Nusantara di Indonesia dan wawasan para musisinya,” pungkas Funta.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sherly Dwi Maharani, salah satu volunteer Lokovasia 2024 yang juga mahasiswa Universitas Negeri Malang. Sherly berharap program ini bisa terus berlanjut dan berkembang demi kemajuan musik tradisi.
“Terima kasih Kemendikbudristek karena sudah menghadirkan Lokovasia di kampus kami. Harapannya semoga Lokovasia bisa terus ada dan berkembang setiap tahunnya, agar generasi muda bisa terus menyaksikan berbagai macam kesenian tradisi yang ada di Indonesia,” pungkas Sherly.
Apresiasi terhadap penyelenggaraan acara juga datang dari penonton. Salah satu mahasiswi Program Studi Seni Pertunjukan, Universitas Negeri Malang, mengatakan, Lokovasia memberi tambahan wawasan kepada generasi muda tentang musik seni tradisi di Indonesia dari cara memainkannya, bentuknya, sehingga menjadi lebih mengetahuinya. (Foto: Kemdikbud.go.id)