By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Malam Berinai, Tradisi Sebelum Akad Pernikahan Melayu Jambi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Malam Berinai, Tradisi Sebelum Akad Pernikahan Melayu Jambi
Tradisi

Malam Berinai, Tradisi Sebelum Akad Pernikahan Melayu Jambi

Anisa Kurniawati
Last updated: 09/12/2024 04:35
Anisa Kurniawati
Share
Tradisi malam berinai merupakan upacara pemberian inai kepada calon pengantin. Foto: Wedding Market
SHARE

Tradisi malam berinai merupakan upacara pemberian inai kepada calon pengantin yang dilakukan sebelum akad nikah dilaksanakan di Propinsi Jambi. Bainai artinya melekatkan daun inai ke kuku calon pengantin wanita. 

Provinsi Jambi melahirkan banyak kebudayaan, salah satu nya yaitu tata rias berinai yang sering digunakan pengantin wanita. Tata rias berinai pada pengantin Melayu Jambi ini sudah dilakukan turun temurun dari dulu hingga sekarang. 

Malam berinai biasanya dilaksanakan pada malam hari setelah selesai sholat isya. Tujuannya membuat calon pengantin agar lebih tampak bercahaya dan menarik ketika hendak menjalani akad pada keesokan harinya. 

Selain itu juga sebagai simbol tanda kesiapan serta menjadi malam terakhir melepas malam lajang saat menuju kehidupan baru yaitu rumah tangga. Upacara berinai juga bertujuan untuk menjauhkan diri dari bencana, membersihkan dan menjaga dari hal yang tidak baik.

Baca juga: Kenduri Riau Suguhkan Kekayaan Budaya Melayu

Prosesi Malam Berinai 

Ada 3 macam prosesi berinai, yaitu berinai curi, berinai tengah, berinai besar. Namun, kini malam berinai dilakukan satu tempat dan satu malam saja untuk mempersingkat waktu dan biaya. 

Pada zaman dahulu berinai pada kuku kaki dan kuku tangan pengantin menggunakan daun pacar. Sebagian suku melayu percaya barang siapa yang tidak melakukan tradisi berinai akan muncul petaka bagi calon pengantin. Inai atau pacar arab sendiri adalah tumbuhan yang sering digunakan para perempuan untuk menghias kuku sebelum adanya inai instan. 

Prosesi berinai diawali memetik daun inai, menggiling hingga halus, lalu dibagi dua untuk  pengantin wanita dan pria atau menggunakan inai instan. Tahap awal dari tradisi ini yaitu membaringkan pengantin perempuan di atas tikar pandan. 

Baca juga; Bundokanduang Padang Hidupkan Lagi Tradisi Mancucuak Suntiang

Kemudian pengantin perempuan ditutupi dengan tabir kelek anak sebagai pembatas pelaminan. Selama proses berlangsung akan ada Mak Andam yang berperan sebagai pemersatu dua keluarga. Mak Andam ini akan menyalakan lilin sepanjang proses berlangsung. 

Ketika lilin telah mencair, inai dioleskan ke semua kuku jari dari mulai tangan hingga kaki. Pengantin akan diselimuti dengan kain panjang serta paginya akan dicuci. Sebelum salat subuh, jari-jari pengantin sudah bersih.

Lukisan Henna

Tak hanya sebagai bagian dari rangkaian pernikahan adat. Namun, juga sebagai penyampaian doa kepada Allah SWT supaya kegiatan dapat berjalan lancar. Seiring perkembangannya, malam berinai mengalami kemajuan dengan dipadukannya seni lukis henna. 

Masyarakat setempat lebih mengutamakan seni lukis hennanya dibandingkan tradisinya. Beberapa dari mereka menganggap seni lukis henna tidak menggeser tradisi malam bainai. Akan tetapi membuatnya menjadi lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Barong Kemiren, Kesenian Tradisi Suku Osing Banyuwangi

Tradisi Jolenan, Simbol Kerukunan dan Syukuran Warga Purworejo

Mantu Poci, Tradisi Unik Memohon Keturunan

Bundokanduang Padang Hidupkan Lagi Tradisi Mancucuak Suntiang

Hari Kue Bulan, Cermin Budaya Warga Pontianak

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Suara Penyanyi Anggun Kian Mendunia Setelah Go Internasional
Next Article Rahasia Pengasapan Kuliner Khas Krecek Rebung Lumajang
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?