By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mempererat Relasi Sosial Lewat Cita Rasa Tekwan Palembang
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Mempererat Relasi Sosial Lewat Cita Rasa Tekwan Palembang
Warisan Budaya

Mempererat Relasi Sosial Lewat Cita Rasa Tekwan Palembang

Achmad Aristyan
Last updated: 11/01/2025 04:17
Achmad Aristyan
Share
Kuliner khas Palembang bernama Tekwan yang berarti "Bekotek Samo Kawan". Foto: Wikipedia/Midori
SHARE

Tekwan adalah salah satu hidangan khas dari Palembang, Sumatera Selatan, yang sangat terkenal di seluruh Nusantara karena cita rasanya yang khas dan unik.

Terbuat dari campuran daging ikan dan tepung tapioka, Tekwan memiliki bentuk bulat kecil yang disajikan dalam kuah udang yang gurih dan lezat. 

Tekwan sangat cocok untuk dinikmati di berbagai kesempatan, baik sebagai hidangan utama maupun sebagai camilan bersama keluarga atau teman-teman.

Sejarah dan Asal Usul Tekwan

Dilansir dari id.theasianparent.com, Tekwan merupakan hasil perpaduan budaya antara masyarakat Palembang dengan Tionghoa. Sejarah mencatat, banyak warga Tionghoa yang menetap di Palembang dan membuka usaha kuliner yang menggunakan bahan dasar tepung dan ikan. 

Dari sinilah Tekwan mulai dikenal, dengan modifikasi masyarakat Palembang agar sesuai selera lokal. Salah satu perubahan utama adalah penambahan kuah kaldu yang membuat kian nikmat.

Nama “Tekwan” berasal dari istilah Palembang “Bekotek Samo Kawan” yang berarti “Duduk Mengobrol Bersama Teman”. Nama ini dipilih karena Tekwan biasanya disajikan dalam suasana yang akrab masyarakat Palembang.

Ada juga yang berpendapat bahwa Tekwan merupakan akronim dari kalimat bahasa Inggris “Take One,” yang menggambarkan cara makan Tekwan, yaitu satu per satu seperti makan bakso.

Bahan dan Cara Penyajian Tekwan

Melansir dari food.detik.com, bahan utama Tekwan adalah daging ikan giling halus dan dicampur dengan tepung tapioka. Campuran ini lalu dibentuk bulat-bulat kecil yang disebut “Tekwan”. 

Selain itu, kuliner ini juga dilengkapi bahan pelengkap, seperti sohun (mi tipis berbahan dasar tepung beras), irisan bengkoang, dan jamur. Setelah itu, Tekwan disajikan dalam kuah udang yang kaya rasa dan aroma menggoda selera.

Hidangan ini semakin sempurna dengan taburan irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng yang memberikan sentuhan rasa segar dan gurih.

Kombinasi antara kuah kaldu yang kaya rasa, daging ikan yang kenyal, dan bumbu yang khas menjadikan Tekwan sebagai hidangan yang selalu dinantikan masyarakat Palembang.

Tekwan dalam Kehidupan Masyarakat

Tekwan bukan hanya sekadar hidangan yang enak, tetapi juga bagian dari budaya kuliner yang mempererat hubungan tau relasi sosial masyarakat Palembang.

Hidangan ini sering dijadikan sebagai makanan yang dinikmati bersama teman atau keluarga dalam suasana santai, sesuai dengan makna nama “Bekotek Samo Kawan”. 

Tak jarang, Tekwan juga menjadi sajian favorit di berbagai restoran dan rumah makan khas Palembang, baik untuk penduduk lokal maupun wisatawan yang berkunjung.

Seiring berjalannya waktu, Tekwan telah menjadi salah satu ikon kuliner dan kulier populer yang tak terpisahkan dari identitas kuliner Palembang. 

Dengan cita rasa yang khas dan cara penyajian yang praktis, Tekwan tetap diminati banyak orang dan terus menjadi bagian penting dalam tradisi kuliner Sumatera Selatan. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Pawai Budaya Kota Probolinggo 2024 Lestarikan Pendalungan

Sensasi Rasa Mie Bancir, Sajian Mie Kuning Asal Banjarmasin

Melihat Kejayaan Cirebon di Gedung Pusaka Keraton Kanoman

Pesona Budaya Megalitikum di Desa Wisata Tebara

Sejarah Candi Sumur, Warisan Budaya Abad ke-14

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Saras Swara Indonesia Ajak Lestarikan Seni Tradisi Wonosobo
Next Article Kisah Putri Hijau, Keindahan dan Keajaiban dari Labuhan Deli
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?