By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mencicipi Pecel Pitik Kuliner Khas Suku Osing Banyuwangi 
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Mencicipi Pecel Pitik Kuliner Khas Suku Osing Banyuwangi 
Warisan Budaya

Mencicipi Pecel Pitik Kuliner Khas Suku Osing Banyuwangi 

Achmad Aristyan
Last updated: 13/02/2025 04:20
Achmad Aristyan
Share
Foto: tourbanyuwangi
SHARE

Pecel identik dengan sambal kacang, namun ini berbeda dengan pecel pitik khas Banyuwangi.

Kuliner ini merupakan hidangan yang berbahan utama ayam kampung muda. Makanan khas ini biasanya selalu ada di setiap upacara adat Suku Osing. 

Hidangan Berbalut Kelapa Parut

Keistimewaan pecel pitik dibandingkan olahan ayam lainnya ada pada kombinasi bumbu rempah dengan kelapa parut. Perpaduan itu menghasilkan rasa yang kompleks dan lezat.

Proses memasak pecel diawali dengan memanggang ayam secara utuh di atas bara api. 

Pemanggangan ini harus dilakukan dengan cermat agar ayam matang sempurna tanpa gosong. Setelah matang, daging ayam disuwir-suwir lalu dicampur dengan parutan kelapa muda yang telah dibumbui dengan berbagai rempah khas. 

Parutan kelapa ini mirip “urap-urap” bagi masyarakat pada umumnya. Sedangkan bumbu yang digunakan meliputi kemiri, cabai rawit, terasi, daun jeruk, dan gula, yang semuanya berpadu menciptakan cita rasa yang kaya.

Makna Filosofis dalam Tradisi Suku Osing.

Pecel pitik bukan sekadar makanan biasa bagi masyarakat suku Osing, Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam tradisi Suku Osing, hidangan ini selalu hadir dalam berbagai upacara adat, seperti Barong Ider Bumi dan Tumpeng Sewu. Nama “pecel pitik” sendiri berasal dari filosofi “kang diucel-ucel saben dinane ingkang apik”

Filosofi itu memiliki arti bahwa segala sesuatu yang dilakukan harus selalu mengarah pada kebaikan.

Karena nilai sakralnya, proses pembuatan pecel pitik pun memiliki aturan tersendiri. Misalnya, ayam harus disuwir menggunakan tangan, bukan pisau. 

Selain itu, orang yang memasak harus dalam keadaan suci. Selama memasak dilarang berbicara banyak. Bahhkan, makanan ini tidak boleh dicicipi sebelum ritual adat selesai.

Dahulu, pecel pitik Banyuwangi hanya disajikan dalam ritual adat dan selamatan.

Namun, seiring perkembangan zaman, makanan ini mulai dikenal lebih luas dan dapat ditemukan di beberapa festival budaya Banyuwangi serta rumah makan di Desa Kemiren. 

Pecel pitik bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap tradisi. Keunikan rasanya yang kaya rempah serta nilai filosofisnya menjadikannya salah satu kuliner paling istimewa dari Banyuwangi.

You Might Also Like

Pranoto Mongso, Sistem Penanggalan Musim Warisan Leluhur

Melestarikan Warisan Nusantara di Rumah Batik Jawa Timur

Camilan Tradisional Ampo Tuban akan Berstatus Warisan Budaya

Kisah Satisa dan Lahirnya Tari Kain Kromong Mandiangin Jambi

Mengenal Tubo, Batik Cantik Dari Ternate

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Bundaran Planjan, Destinasi Baru di JJLS Gunungkidul yang Viral
Next Article EXPO KKN UMP Tampilkan Inovasi Mahasiswa ke Masyarakat
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?