Wajik adalah kudapan tradisional Indonesia yang memiliki sejarah panjang sejak zaman Majapahit sekitar abad ke-16. Wajik tertulis dalam kitab sastra religi kuno bernama Kitab Nawasuci atau Sang Hyang Tattawajnana karya Mpu Siswamurti. Kitab itu menyebut, wajik menjadi makanan para raja.
Sementara di era masa kini, Wajik ini telah menjadi bagian penting dalam budaya kuliner Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Melansir dari Wikipedia, Wajik umumnya disajikan pada acara-acara adat, terutama pernikahan, sebagai simbol harapan hubungan yang lengket dan langgeng bagi pasangan yang menikah. Di berbagai daerah, wajik dikenal dengan nama yang berbeda.
Baca juga: Cerita Di Balik Manisnya Wajit Khas Tasikmalaya
Di Sumatera, wajik disebut pulut manis, sedangkan di Sulawesi dikenal sebagai bajek (Bugis), wajek (Makassar), atau golla kambu (Mandar), di Jawa Barat terkenal dengan sebutan Wajit. Meski beragam nama, bahan dasar wajik tetap sama: beras ketan, santan kelapa, dan gula merah.
Saat ini, da dua kota yang menjadikan wajik sebagai kuliner khas yakni Di Magelang, Jawa Tengah, dengan wajik merek Week.Sementara Di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, memiliki nama wajik kletik.
Jenis-Jenis Wajik
- Wajik Ketan
Wajik ketan adalah jenis wajik yang paling dikenal. Terbuat dari beras ketan yang dikukus, kemudian dimasak bersama santan dan gula merah hingga menghasilkan tekstur lembut dan berminyak.
Warna wajik ketan umumnya cokelat muda hingga cokelat tua. Selain menggunakan gula merah, ada pula variasi warna lain seperti hijau dari sari daun suji dan merah muda dari pewarna makanan.
Wajik ini biasanya dibentuk menjadi belah ketupat atau jajar genjang, yang menjadi asal usul nama “wajik” dalam bahasa Jawa.
- Wajik Kletik
Wajik kletik adalah variasi wajik khas Blitar yang dibungkus menggunakan kulit jagung atau klobot. Kulit jagung ini disetrika untuk memastikan kebersihannya, sehingga wajik menjadi lebih tahan lama.
Cita rasa wajik kletik sama dengan wajik ketan, tetapi memiliki keunikan pada cara membungkusnya.
- Wajik Bandung
Wajik Bandung berasal dari daerah Bandung dan memiliki ciri khas campuran kelapa parut dalam adonannya. Berbeda dengan wajik ketan, wajik Bandung lebih dominan dengan tekstur kelapa.
Kudapan ini dibungkus kertas minyak berwarna-warni, memberikan tampilan meriah dan menarik.
Baca juga: Camilan Bandung Barat Yang Bikin Ketagihan
Cita Rasa
Wajik memiliki cita rasa manis yang legit dengan tekstur lembut tetapi kenyal. Rasa manisnya sering dipadukan dengan aroma pandan atau vanila, sementara beberapa variasi memiliki rasa khas seperti gula merah atau durian.
Simbol Tradisi
Selain sebagai kudapan sehari-hari, wajik memiliki makna simbolis dalam berbagai tradisi. Pada acara pernikahan adat Jawa, wajik menjadi bagian dari hantaran pengantin sebagai simbol hubungan yang lengket dan harmonis.
Wajik juga menjadi oleh-oleh khas dari berbagai daerah. Di Magelang, Jawa Tengah wajik ketan cokelat gula merah menjadi buah tangan yang populer, sementara di Blitar, wajik kletik dikenal sebagai oleh-oleh klasik dari daerah itu. (Dari berbagai sumber)