By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menelusuri Jejak Sejarah di Balik Dinding Istana Maimun Medan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Menelusuri Jejak Sejarah di Balik Dinding Istana Maimun Medan
Pariwisata

Menelusuri Jejak Sejarah di Balik Dinding Istana Maimun Medan

Ridwan
Last updated: 08/02/2025 14:37
Ridwan
Share
3 Min Read
Istana Maimun telah menjadi salah satu tujuan wisata sejarah yang populer di Kota Medan. Foto: wikimedia commons/ Si Gam
SHARE

Istana Maimun, salah satu ikon Kota Medan, Sumatera Utara yang dibangun pada masa Kesultanan Deli. Istana ini dibangun atas perintah Sultan Kerajaan Deli, Sultan Ma’moen Al Rasyid.

Dilansir dari laman itjen.kemdikbud.go.id, pembangunannya dimulai 26 Agustus 1888 dan selesai 18 Mei 1891. Istana ini memiliki struktur megah dengan tiga bagian utama: bangunan induk, bangunan sayap kiri, dan bangunan sayap kanan. 

Menghadap ke Timur, istana ini juga bersebelahan dengan Masjid Al-Mashun, yang lebih dikenal sebagai Masjid Raya Medan. Hanya bagian balai depan dan halaman yang dibuka untuk umum.

Salah satu keunikan dari tempat wisata bersejarah ini adalah bangunannya di mana satu sudutnya didominasi warna khas yaitu kuning. Selain itu, desain interior ini menakjubkan yang menampakkan kemewahan zaman dahulu. 

Arsitektur istana ini memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu Deli dengan sentuhan gaya dari Timur Tengah, Spanyol, India, Belanda, dan Italia. 

Meriam Puntung: Peninggalan Peperangan yang Legendaris

Selain gaya arsitekturnya yang menakjubkan, peninggalan lainnya yang tidak kalah menarik adalah situs Meriam Puntung yang berada di halaman istana Maimun.

Situs ini merupakan sebuah peninggalan bersejarah dari peperangan antara Kerajaan Haru dan Kerajaan Aceh pada tahun 1612 M di Delitua, Sumatera Utara. 

Meriam ini menjadi saksi sejarah dari keteguhan dan keberanian dalam pertempuran dahulu.

Bagian Meriam ini telah terputus menjadi dua yang menurut sejarah terjadi karena terus menerus mengeluarkan tembakan. Salah satunya tetap berada di halaman istana dan bagian lain terpental ke Kabupaten Karo hingga saat ini.

Revitalisasi Cara Melestarikan Istana Maimun

Istana Maimun telah menjadi salah satu tujuan wisata sejarah yang populer di Kota Medan.

Meskipun begitu ada berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjaga keaslian dan keindahan istana ini. Salah satunya yaitu keberadaan pedagang suvenir dalam istana.

Persoalan ini membuat kerapihan dan keasrian istana berkurang, terkadang mengganggu kenyamanan pengunjung. Permasalahan ini masih pekerjaan rumah pengelola istana. 

Untuk memecahkan hal itu, pihak terkait mengupayakan agar bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah, sehingga bisa memberikan solusi terbaik untuk masalah ini dan melakukan revitalisasi untuk melestarikan bangunan istana.

Warisan Berharga Bagi Generasi Mendatang

Untuk berkunjung ke Istana, tiket masuknya seharga Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak menawarkan akses bagi siapa pun untuk menjelajahi sejarah Istana Maimun. 

Istana Maimun merupakan bukti megah dari masa lalu yang kaya akan sejarah. Melalui tempat bersejarah ini, masyarakat dapat mengetahui lebih dalam mengenai cerita kota Medan.

Selain itu, dengan revitalisasi yang tepat dan upaya pelestarian yang kuat, warisan berharga ini bisa tetap terjaga untuk dinikmati oleh generasi mendatang. (Anisa Kurniawati)

You Might Also Like

5 Bukit Romantis di Indonesia: Destinasi Wisata Bagi Pasangan

Pantai Nglambor, Panorama Laut Eksotis di Gunungkidul Yogyakarta

Candi Bogang Wonosobo dengan Arca Buddha Terbesar di Jawa

Petik Buah dan Bertani di Kebun Buah Kandi Sawahlunto

Menyusuri Jejak Bangsa Portugis di Benteng Otanaha Gorontalo 

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Rumah Tjong A Fie: Wisata Sejarah Kota Medan
Next Article Kemendikbudristek Apresiasi Ajang Bergengsi AMI Awards 2024
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Sinergi Lintas Sektor Antar Daerah, Dieng Ditetapkan Sebagai Geopark Nasional
Berita 21/05/2025
Hari Kebangkitan Nasional
Kraton Yogyakarta Peringati Hari Kebangkitan Nasional Lewat Pertunjukan Budaya “Darpa Rumpaka”
Berita 21/05/2025
peringatan harkitnas
Peringatan Harkitnas di Wonosobo: Momentum Bangkit Menuju Indonesia Emas 2045
Berita 21/05/2025
Pesta Siaga Jateng 2025
Bupati Wonosobo Lepas Kontingen Pramuka Siaga untuk Pesta Siaga Jateng 2025
Berita 21/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?