Bukak luwur adalah tradisi di daerah Kudus Iyang dilakukan untuk menghormati tokoh-tokoh dalam penyebaran agama Islam. Tradisi ini biasanya dilakukan setiap 10 Muharram. Perayaan ini sendiri ditandai dengan penggantian kain kelambu atau mori penutup makam di sekitar makam Sunan Kudus.
Rangkaian acara bukak luwur ada banyak sekali. Mulai dari pengajian, santunan, pencucian makam, hingga pembagian nasi berkat. Pembagian berkat umum ini menjadi salah satu ciri khas tradisi luwur. Alasannya banyak orang yang memperebutkan nasi ini karena mengharapkan berkah.
Nah, selain nasi berkat ada juga kuliner lain yang biasanya pasti ada di tradisi bukak luwur, diantaranya yaitu:
- Nasi Jangkrik
Nasi jangkrik berisi nasi dengan sedikit daging kerbau atau kambing yang dibungkus dengan daun jati. Cara memasaknya menggunakan bumbu uyah asem atau bumbu jangkrik. Biasanya nasi jangkrik akan dibagikan saat upacara bukak luwur.
Masyarakat sekitar percaya jika memakan nasi tersebut akan diberi berkah kesehatan. Kemudian, apabila nasi tersebut dikeringkan dan ditabur di tanah atau sawah akan memberikan kesuburan. Jika nasi tersebut dicampur untuk pakan ternak, maka ternak akan sehat dan cepat berkembang biak.
- Bubur Asyura
Makanan yang satu ini pasti ada menjelang perayaan bukak luwur. Bubur Asyura dibagikan sehari sebelum upacara bukak luwur tiba. Biasanya bisa mencapai hingga seribu bungkus. Nantinya, bubur ini dibagikan dalam tiga tempat, yaitu Desa Kauman, Kerjasa, dan Damaran.
Bubur asyura sendiri terbuat dari beras, jagung, kedelai, ketela, pisang, kacang tolo, kacang hijau dan kacang tanah. Bubur ini juga dilengkapi dengan hidangan tambahan, seperti tahu, tempe, kecambah, cabe merah udang, dan lain-lain.
- Sego Bungkus
Ada juga yang hampir dengan nasi jangkrik yaitu sego bungkus. Isinya juga sama yaitu daging kurban. Perbedaannya adalah daging di dalam sego bungkus tidak dimasak secara khusus. Bagi yang mendapatkan sego bungkus ini dipercaya memberikan berkah.
Sego bungkus yang dibagikan terdapat dua jenis. Pertama, dibungkus menggunakan besek yang diberikan untuk tamu undangan. Kedua, dibungkus dengan daun jati yang dibagikan kepada masyarakat.
Rangkaian acara bukak luwur merupakan salah satu tradisi yang terus dilestarikan secara turun menurun. Selain untuk menghormati tokoh agama juga sebagai bentuk berbagai kepada sesama manusia. Dengan rangkaian tradisi yang unik juga dapat menambah daya tarik orang-orang untuk ikut merayakan tradisinya. (Anisa Kurniawati, Berbagai sumber)