By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengenal Bundengan Alat Musik Tradisional Ajaib Wonosobo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Video > Mengenal Bundengan Alat Musik Tradisional Ajaib Wonosobo
Video

Mengenal Bundengan Alat Musik Tradisional Ajaib Wonosobo

Anisa Kurniawati
Last updated: 10/11/2024 11:30
Anisa Kurniawati
Share
SHARE

Alat Musik Bundengan adalah alat musik khas Wonosobo, Jawa Tengah. Alat Musik ini terbuat dari beberapa bahan yang sangat gampang kita temui sehari-hari seperti ijuk,bilah bambu, senar raket, Dan kulit bambu. Bundengan ini biasanya digunakan untuk menutupi kepala saat menggembala bebek.

Dilansir dari Wikipedia menyebutkan, Bundengan atau Bundhengan adalah sebuah alat musik berbasis Kowangan. Kowangan adalah tudung yang lazim digunakan penggembala bebek (dalam bahasa Jawa disebut sontoloyo) untuk melindungi diri dari paparan matahari dan hujan.

Bagi orang kebanyakan, membayangkan sebuah alat musik yang bernama sama dengan tutup kepala, dengan bunyi yang mirip alat musik logam, tentu akan menjadi proses imajinatif yang cukup menantang. Di Wonosobo, alat musik ajaib ini mulai diekspos sejak periode Barnawi 2008.

Baca juga: Bundengan, Alat Musik Tradisional Wonosobo

Alat musik tradisional ini secara teknis berasal dari kowangan yang telah dipasangi elemen-elemen tambahan berupa ijuk (di masa awal) dan sekarang beralih menjadi senar sebagai dawai yang menimbulkan resonansi dan biasanya mengiringi tari Lengger ataupun Tayub.

Jumlah senar yang umum dipakai adalah 4 buah, dengan tiga buah bilah bambu di sisi kiri bawah yang menyerupai bunyi kendang.

Pada mulanya, masyarakat umum di Wonosobo memang lebih mengenal kowangan sebagai caping penggembala, bukan sebagai alat musik. Bagaimanapun, pengetahuan tentang permainan musik ini masih terus diwariskan secara internal di kalangan penggembala.

Marginalitas ini mencapai titik baliknya pada dekade ’80-an, ketika beberapa pemain mencoba mengangkat musik Kowangan ke dalam format seni pertunjukan. Sejak itulah alat musik kowangan tak hanya menjadi hiburan privat dalam penggembalaan.

Musik ini kemudian bertransformasi menjadi raja panggung, point of interest dalam kesenian Bunḍengan di Wonosobo. Kesenian Bunḍengan sendiri merupakan bentuk musik kowangan yang berkembang dalam khazanah dan citarasa musikal masyarakat Wonosobo.

Penasaran seperti apa bunyi Bundengan?

You Might Also Like

Haroana Maludhu, Maulid Nabi Sejak 1538 Masehi

Watu Lumpang, Sakralnya Batu di Puncak Gunung Merbabu

Persit KCK Wonosobo Gelar Ziarah di TMP Wirapati

Persit Kodim Wonosobo Gelar Pengajian, Tekankan Peran Istri Dalam Islam

Merasakan Akulturasi Budaya dalam Sepotong Tahu Sumedang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Seni Budaya Indonesia Sambut Pembalap Aquabike Jetski
Next Article Sejarah Bangka Belitung, Bermula Dari Kerajaan Sriwijaya
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?