By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengenal Eungkot Keumamah Kuliner Bersejarah Kaya Rempah
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Mengenal Eungkot Keumamah Kuliner Bersejarah Kaya Rempah
Warisan Budaya

Mengenal Eungkot Keumamah Kuliner Bersejarah Kaya Rempah

Anisa Kurniawati
Last updated: 23/11/2024 09:44
Anisa Kurniawati
Share
Eungkot Keumamah memiliki cita rasa yang gurih dan pedas. Foto: Wikimedia Commons/Andrianika
SHARE

Makanan tradisional Aceh dikenal memiliki ciri khas dan cita rasa berbeda, seperti kuliner Eungkot Keumamah atau Keumamah, yang kaya dengan bumbu rempah-rempah.

Masakan ini memiliki cita rasa yang gurih dan pedas. Karena terbuat dari ikan yang telah dikeringkan, menu masakan ini mampu bertahan lama, hingga dapat disajikan kapan saja.

Menu ini dapat mudah ditemui di kedai-kedai makanan di Aceh. Di sisi lain, masakan ini banyak disajikan sebagai menu wajib pada acara kenduri atau hajatan

Bahan dasar masakan ini adalah ikan tongkol atau cakalang yang telah dikeringkan selama beberapa hari sehingga nyaris tidak ada lagi kandungan airnya. Karena teksturnya yang kering, membuat ikan ini mirip kayu. Sehingga sering disebut sebagai ikan kayu.

Bertahan 2 Tahun

Adanya proses pengeringan ikan untuk membuat Keumamah ini disebabkan pasokan ikan tongkol yang bergantung dengan musimnya. Maka dari itu, ketika sedang musimnya, masyarakat Aceh menangkap ikan tongkol yang banyak dan dikeringkan untuk persediaan. 

Keumamah harus dibuat dari ikan segar. Kemudian ikan tadi dibersihkan isi dalam perutnya dan dibuang bagian kepalanya. Lalu ikan direbus didalam air yang sudah ditaburi garam hingga setengah masak. Setelah itu dikeringkan di terik matahari. 

Agar lebih mudah dalam mengeringkannya dan menghilangkan tulangnya, ikan dibelah menjadi 3 sampai 4 bagian. Kemudian ikan dijemur kembali sekitar tiga hari dalam kondisi terik matahari.

Meski telah kering, cita rasa asli ikan tongkol yang gurih dan berlemak tetap dapat dirasakan. Setelah dikeringkan ikan untuk Keumamah mampu bertahan hingga dua tahun lamanya.

Untuk dimasak sebagai keumamah, umumnya masyarakat Aceh memasaknya dengan ditumis kering basah. Bahan ikan kayu tadi diiris tipis-tipis kemudian direndam air panas beberapa menit sebelum dimasak dengan bumbu yang dicampur rempah. 

Bumbu untuk rempah sajian keumamah adalah cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, jahe, batang serai, dan air secukupnya. Bahan lainnya adalah asam sunti, belimbing wuluh yang sudah dikeringkan kemudian diasinkan. Keumamah bisa juga dicampurkan dengan kentang untuk variasi isinya.

Baca juga: Ini Alasan Menyantap Mi Aceh Selalu Bikin Ketagihan

Kuliner Bersejarah

Ternyata di balik nikmatnya masakan ikan olahan ini tersimpan perjalanan sejarah panjang. Dimasa lalu para tokoh Aceh melawan penjajah dengan bergerilya di hutan-hutan dalam waktu lama, sehingga logistik perang harus selalu ada, termasuk makanan.

Para pejuang Aceh kemudian menjadikan ikan kayu sebagai bahan lauk-pauk karena bisa tahan lama. Selain itu, karena sering berpindah-pindah tempat, para pejuang Aceh menjadikan Keumamah sebagai cadangan logistik yang praktis dan mudah dibawa ke mana saja. 

Di masa lalu para jemaah haji asal Aceh juga membekali diri dengan masakan si ikan kayu ini. Karena dulu, perjalanan ibadah ke Mekkah memakan waktu hingga 1,5 bulan melalui jalur laut. Sehingga mereka memilih Eungkot Keumamah sebagai makanan praktis dan mudah disantap.

You Might Also Like

Menggali Makna Rumah Gadang, Arsitektur Ikonik Minangkabau

Cerita Di Balik Manisnya Wajit Khas Tasikmalaya

Mi Cakalang, Hidangan Ikonik dan Khas Manado, Sulawesi Utara

Keunikan Camilan Ampo Tuban Berbahan Tanah Liat Pilihan

Mahasiswi Mesir Bikin Aplikasi Belajar Gamelan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Menikmati Pantai dan Hutan Pantai Sowan Tuban
Next Article Setyo Budiyanto Ketua KPK Baru Periode 2024-2029
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?