By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengenal Teh Carica, Pepaya Gunung Khas Dieng Wonosobo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Mengenal Teh Carica, Pepaya Gunung Khas Dieng Wonosobo
Berita

Mengenal Teh Carica, Pepaya Gunung Khas Dieng Wonosobo

Achmad Aristyan
Last updated: 08/12/2024 14:53
Achmad Aristyan
Share
Pemilik perusahaan Carica Podang Mas bernama Wiwik bersama produk terbarunya, Teh Carica.
SHARE

Minuman khas daerah bernama Teh Carica mencuri perhatian pengunjung pada ajang Creative Preneur Festival 2024 yang berlangsung, 7-8 Desember 2024 di Komplek Gerbang Mandala Wisata, Mendolo, Wonosobo, Jawa Tengah.  

Produk ini merupakan hasil inovasi dari perusahaan produksi Carica Podang Mas, yang mengusung konsep zero waste (bebas sampah) dengan memanfaatkan limbah buah carica, khususnya bagian pulp atau bijinya, sebagai bahan dasar.  

Carica sendiri adalah buah khas yang tumbuh di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Secara ilmiah dikenal sebagai Vasconcellea cundinamarcensis, carica sering disebut sebagai “pepaya gunung” karena bentuknya mirip pepaya, tetapi ukurannya lebih kecil dan teksturnya lebih lembut. 

Buah ini memiliki rasa yang manis dan sedikit asam, dengan daging buah yang berwarna kuning cerah. Carica dikenal sebagai salah satu ikon kuliner khas Dieng dan banyak diolah menjadi berbagai produk, seperti manisan, sirup, jus, hingga selai.

Limbah Carica

Menurut Wiwik, owner Carica Podang Mas, produk ini merupakan buah dari kolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) sejak 2017. 

“Teh ini adalah produk baru hasil riset pendampingan dari UNSOED, khususnya Bu Santi dan timnya. Karena pandemi COVID-19, finalisasi produk ini baru selesai tahun ini,” jelas Wiwik.  

Ia juga menyebutkan bahwa UNSOED berhasil mendapatkan Program Dana Padanan Pemerintah untuk mengkomersialisasi produk ini. Program ini dirancang untuk memanfaatkan limbah carica, yang sebelumnya hanya dibuang.  

“Alih-alih dibuang, pulp carica diolah menjadi minuman siap minum dicampur teh Tambi. Kalau produk kompetitornya seperti yang lain, kami hadirkan Teh Carica, teh rasa carica,” tambahnya.  

Teh Carica dari Carica Podang Mas sebelumnya hanya diproduksi untuk acara-acara tertentu. Kini, produk Teh Carica telah dikemas dengan desain menarik dan siap masuk pasar luas. 

Ikon Baru Wonosobo

Wiwik menargetkan pasar seperti hajatan, catering, dan oleh-oleh wisatawan.  “Harapan kami, produk ini dapat menjangkau pasar lebih luas karena harganya terjangkau,sekitar Rp 1.000 per cup. Selain itu, rasanya lezat dan alami karena menggunakan bahan-bahan alami,” ujar Wiwik.  

Produk ini diklaim memiliki masa simpan hingga enam bulan dan tengah dalam proses mendapatkan izin edar dari BPOM. Dengan inovasi dan dukungan riset, Teh Carica diharapkan dapat menjadi ikon baru minuman khas Wonosobo yang tidak hanya lezat tetapi juga ramah lingkungan.

You Might Also Like

Puncak Festival Mudik Wonosobo 2025, Ribuan Penonton Padati Alun-alun

Gedung Baru Kejaksaan Negeri Wonosobo Diresmikan, Simbol Penguatan Layanan Hukum yang Humanis

Kloter 86 Calon Jamaah Haji Wonosobo Resmi Diberangkatkan ke Asrama Donohudan

Perairan Indonesia Saksi Kerjasama Militer Indonesia-Australia

Masyarakat Bisa Berwisata di Ibu Kota Nusantara (IKN)

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Jeihan Sukmantoro Maestro Lukis Legendaris Si Mata Hitam
Next Article Jembatan Gantung Wisata Menantang Nyali di Situgunung
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?