By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengenal Tubo, Batik Cantik Dari Ternate
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Mengenal Tubo, Batik Cantik Dari Ternate
Warisan Budaya

Mengenal Tubo, Batik Cantik Dari Ternate

Ridwan
Last updated: 15/10/2024 10:42
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: Youtube/Indonesiakaya
SHARE

Batik Tubo berasal dari Kota Ternate di Maluku Utara. Ciri khas dari batik ini memiliki motif yang terinspirasi dari rempah-rempah. Corak yang digunakan biasanya seperti cengkeh, pala, burung bidadari, pisang mulu bebe, kelapa, dan ikan. 

Salah satu identitas budaya Indonesia yang terkenal adalah kain batik. Saat ini, batik tidak hanya dimiliki oleh suku-suku di Pulau Jawa. Ada banyak wilayah lain di Indonesia yang membuat batik dengan karakteristiknya sendiri. Seperti di Kota Ternate, Maluku Utara yang memiliki Batik Tubo.

Mulanya kain batik ini berasal dari seorang pengusaha bernama Kustalani Syakir. Untuk memperdalam pengetahuannya mengenai batik, ia bahkan belajar ke Jawa. Setelah beberapa bulan memperdalam ilmu di ranah batik, Kustalani pulang untuk menerapkan ide-idenya yang orisinal di tanah kelahirannya.

Corak kain batik ini terinspirasi dari latar belakang Ternate sebagai kota yang terkenal akan rempah-rempahnya. Berbagai motif rempah-rempah kemudian dibalut dengan ragam warna berani dan cerah, sehingga terlihat cantik. Warna batik Tubo sendiri beragam, mulai dari warna putih, hijau, oranye, dan sebagainya

Sedangkan untuk nama Tubo diambil dari salah satu kampung tertua di Ternate yaitu Kelurahan Tubo yang berada di bawah kaki Gunung Gamalama. Harapannya, nama Kampung Tubo bisa turut dikenal saat mereknya sudah besar nanti

Proses pembuatan batik ini mengikuti tahapan-tahapan yang sama dengan proses pembuatan batik cap pada umumnya. Teknik cap dipilih karena terbatasnya sumber daya dan peralatan yang ada. Meski begitu, perlahan batik tulis dimulai dalam jumlah kecil. 

Batik ini dimulai dari membentangkan kain polos yang telah dipotong sesuai kebutuhan untuk masuk ke proses cap dan pewarnaan. Setelah motif dipilih, kain akan dicap dengan lilin malam, lalu dibiarkan kering kemudian direndam dalam cairan khusus untuk menjaga warnanya agar meresap dan tahan lama. 

Setelah selesai, barulah kain dicelupkan ke warna dasar yang diinginkan. Proses pewarnaan dapat diulangi beberapa kali hingga mencapai warna yang diinginkan. Setelah itu lilin akan dihilangkan dengan cara dibilas dan direbus. Kemudian kain dilapisi dengan lilin khusus yang berfungsi untuk menjaga keawetan warna. 

Meski Batik Tubo masih berumur sangat muda, namun batik ini memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan agar bisa menjadi ciri khas karya asli Ternate. Hingga sudah ada sekitar 42 motif yang dihasilkan.

Biasanya kain batik ini dijual dengan kisaran harga Rp100.000 hingga jutaan rupiah tergantung pada jenis kain, pewarna, serta ukurannya. Namun, penjualan kain batik ini sempat mengalami penurunan pada saat wabah Covid-19 melanda. 

Dengan upaya pelestarian dan pengenalan yang terus dilakukan, Batik Tubo diharapkan bisa tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang sebagai warisan budaya yang patut diapresiasi. (Anisa Kurniawati-Berbagai Sumber)

You Might Also Like

Perisai Suku Dayak Talawang, dari Senjata hingga Benda Seni

Gethuk Kethek, Jajanan Legendaris Salatiga

Ada Jalan Nusantara di Markas UNESCO Paris

Menggali Kuliner ‘Tersembunyi’ di Indonesia

Situs Giri Kedaton Gresik, Saksi Sejarah Peradaban Masa Lalu

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Kue Lontar, Kudapan Istimewa Khas Papua
Next Article Menjelajahi Keasrian Desa Budaya Kertalangu Denpasar
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Mengapa 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?
Profil 21/05/2025
Pemkab Wonosobo Optimistis Kampung KB Candimulyo Maju ke Tingkat Nasional
Berita 21/05/2025
Pemkab Wonosobo Apresiasi Pembongkaran Mandiri Bangunan Liar di Atas Sungai
Berita 21/05/2025
Venice Film Festival 2025
Menbud Dorong Diplomasi Budaya Lewat Sinema di Venice Film Festival 2025
Berita 21/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?