Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, menyampaikan dukungannya terhadap penyelenggaraan Kejuaraan Anggar Asia atau Asian Senior Fencing Championship 2025 yang akan berlangsung di Bali pada 17–23 Juni mendatang.
Kegiatan ini menjadi momen bersejarah, mengingat Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah ajang serupa dua dekade lalu.
“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan dari Konfederasi Anggar Asia (FCA) kepada Indonesia sebagai tuan rumah. Ini merupakan momentum penting untuk pembinaan atlet dan juga kebangkitan anggar Indonesia,” ujar Menpora Dito, dilansir dari infopublik.id, Kamis (22/5/2025).
Baca juga: SEA Museum Collaboration: Museum Jadi Pilar Infrastruktur Kebudayaan Nasional
Kejuaraan yang akan digelar di Westin Hotel, Bali ini diikuti 24 negara dari Asia, Australia, dan Oseania. Ratusan atlet dan ofisial dipastikan hadir, menjadikan event ini sebagai salah satu kompetisi anggar terbesar di kawasan.
“Ini kali pertama Indonesia jadi tuan rumah event anggar internasional setelah 20 tahun. Event ini juga mendukung sport tourism. Karena itu, kami usung tagline Pleasure & Competition,” kata Amir.
Amir menyebut, selain sebagai ajang kompetisi, kejuaraan ini juga menjadi bagian dari zona championship global yang berkontribusi terhadap peringkat dan kualifikasi atlet menuju Olimpiade, khususnya Olimpiade Los Angeles 2028.
“Diperkirakan para juara Olimpiade dari Jepang, Korea, dan Hongkong akan hadir. Ini jadi peluang berharga untuk atlet kita,” tambahnya.
PB Ikasi telah menyiapkan 25 atlet nasional yang akan turun di seluruh nomor pertandingan. Selain mengejar prestasi, keikutsertaan penuh ini dimaksudkan sebagai ajang pembelajaran dan pengalaman internasional bagi para atlet muda Indonesia.
Amir juga mengharapkan kehadiran Menpora untuk membuka secara resmi kejuaraan tersebut serta memberikan dukungan moril dan fasilitasi dari Kemenpora.
Menanggapi hal itu, Menpora Dito menyatakan kesiapannya. Ia menekankan pentingnya penguatan pembinaan atlet dan penyusunan roadmap yang terukur.
“Anggar ini masuk dalam cabang olahraga mother of sport. Kita harus punya roadmap dan target jelas untuk bisa tembus Olimpiade. Ini olahraga yang selalu ada di Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games,” tegas Dito.
Baca juga: Kawasan Kota Tua Padang Direvitalisasi, Siap Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Menpora juga memastikan Kemenpora akan bersinergi dengan panitia penyelenggara, termasuk menggandeng Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) melalui program Inaspro untuk mendukung promosi dan semarak acara Kejuaraan Anggar Asia 2025.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, PB Ikasi berencana menampilkan sejarah perjalanan anggar Indonesia. Hal ini sejalan dengan harapan FCA agar Indonesia, sebagai salah satu negara pendiri federasi, dapat kembali menjadi kekuatan penting dalam dunia anggar Asia.