By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menyusuri Jejak Bangsa Portugis di Benteng Otanaha Gorontalo 
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Menyusuri Jejak Bangsa Portugis di Benteng Otanaha Gorontalo 
Pariwisata

Menyusuri Jejak Bangsa Portugis di Benteng Otanaha Gorontalo 

Anisa Kurniawati
Last updated: 22/12/2024 12:04
Anisa Kurniawati
Share
Pada tahun 2011, Benteng Otanaha ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Foto: Wikimedia Commons/ Hendrik Saleh
SHARE

Benteng Otanaha berada di bukit di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Selain Otanaha sebagai benteng utama, ada dua benteng lainnya di lokasi ini, yakni Otahiya dan Ulupahu. Benteng ini menjadi bukti kedatangan bangsa Portugis di Gorontalo. 

Menurut sejarah, benteng ini dibangun tahun 1522. Benteng berada di atas bukit, dengann4 buah tempat persinggahan. Untuk menuju ke puncaknya terdapat 348 buah anak tangga. 

Benteng Hasil Kesepakatan

Dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, benteng ini ditemukan tahun 1585 oleh Naha, salah satu anak Raja Ilato yang memerintah Kerajaan Limboto. Menurut sumber lain, Benteng Otanaha berdiri dari hasil kesepakatan antara Portugis dan Raja Ilato. 

Hal ini bermula ketika kapal layar Portugis singgah di Pelabuhan Gorontalo. Mereka singgah karena kehabisan bahan makanan dan berbagai alasan lain mereka. Kemudian nahkoda Portugis mengadakan pertemuan dengan Raja Ilato penguasa Kerajaan Gorontalo.

Pertemuan menghasilkan sebuah kesepakatan, bahwa untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negeri, akan dibangun atau didirikan tiga buah benteng. Namun, hubungan Portugis dan Raja Ilato tidak berlangsung lama. 

Raja Ilato menilai Portugis melanggar kedudukan dan adat-istiadat Gorontalo. Maka, dengan menjalin kerjasama dengan Ternate, mereka mengusir penjajahan Portugis. Pada akhirnya Portugis pergi dari Gorontalo dan meninggalkan ketiga benteng yang dikenal hingga sekarang. 

Baca juga: Menikmati Pesona Kota Tua Ikon Gorontalo

Kawasan benteng Otanaha, Gorontalo. Foto: pinterest/ widya

Cagar Budaya

Benteng Otanaha memiliki bentuk menyerupai angka delapan. Di sekeliling dinding benteng terdapat celah untuk mengintai dan membidikkan senjata. Ketiga benteng itu mengalami renovasi pada 2009. Namun tetap mempertahankan arsitekturnya sebagaimana aslinya.

Benteng ini berjarak 8 km dari Kota Gorontalo. Pemandangan sekitarnya masih alami dan indah. Tak hanya itu, kawasan Benteng Otanaha juga habitat berkembang biak aneka vegetasi dan fauna.

Beberapa diantaranya yaitu berbagai jenis burung dan tarsius yaitu monyet berukuran mungil yang menambah daya tarik kawasan ini. Tiap tahun kawasan ini menarik banyak wisatawan.

Pada tahun 2011, Benteng Otanaha ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Benteng ini tidak hanya menawarkan pengetahuan mengenai sejarah dan budaya masyarakat Gorontalo. Namun juga menyajikan pemandangan yang masih alami.

You Might Also Like

Pulau Penyengat Riau Ditata, Gali Potensi Wisata Budaya Melayu

Kunjungan Wisman ke Indonesia Januari-Agustus 2024 Naik

Museum Kata, Jejak Karya Sastra Andre Hirata di Belitung

Menpar Widiyanti Siap Akselerasi Pariwisata Indonesia Mendunia

Rekomendasi Penginapan Bernuansa Pedesaan di Wonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Sajian Khusus Arsik Ikan Mas Dalam Pesta Pernikahan Batak
Next Article Sejarah Gado-Gado, Hidangan Sayuran Sejak Era Kesultanan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?