By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mi Ongklok Longkrang: Ikon Kuliner Wonosobo Sejak 1975
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Mi Ongklok Longkrang: Ikon Kuliner Wonosobo Sejak 1975
Warisan Budaya

Mi Ongklok Longkrang: Ikon Kuliner Wonosobo Sejak 1975

Ridwan
Last updated: 23/10/2024 07:28
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: Achmad Aristyan
SHARE

Mi Ongklok telah menjadi salah satu makanan khas yang wajib dicicipi saat mengunjungi Wonosobo. Kuliner ini bukan hanya dikenal karena rasa lezatnya, tetapi juga karena kuahnya yang kental dan gurih, menjadikannya sebagai ikon kuliner daerah tersebut.

Mi beken ini dijual di Jalan Pasukan Ronggolawe Nomor 14, Kecamatan Wonosobo Timur, menjadi salah satu tempat legendaris yang terkenal dengan mi ongkloknya. Waluyo, pemilik kedai tersebut, mengungkapkan bahwa usahanya sudah berdiri sejak tahun 1975.

Warga setempat menyebutnya mi ongklok karena cara memasaknya yang unik, yakni mi dicelup-celupkan ke dalam air kaldu, yang dalam bahasa setempat dikenal dengan istilah “diongklok.” Selain menjadi yang pertama, Mi Longkrang juga dikenal dengan ramainya pengunjung, termasuk tokoh penting seperti menteri hingga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang pernah menyempatkan diri untuk menikmati hidangan di tempat ini.

Kedai ini juga menjadi pelopor dalam mengekspor mi ongklok beserta bumbu beku ke luar negeri, dengan Waluyo menambahkan bahwa mereka adalah yang pertama mengirimkan produk ke Belanda dan Australia. 

Mi Ongklok Longkrang juga telah menerima stiker rekomendasi dari TripAdvisor, situs wisata terbesar di dunia yang membantu wisatawan dalam merencanakan perjalanan, termasuk kuliner.

Baca Juga:Kuliner Mi Aceh yang Kaya Akan Rempah

Waluyo menegaskan bahwa Mi Ongklok Longkrang berkomitmen untuk menjaga keaslian resep sejak pertama kali berdiri. Semua bahan, mulai dari mie hingga bumbu, tetap menggunakan resep yang sama seperti dahulu. “Kami tetap menggunakan pati dari perasan parutan singkong sebagai ciri khas kuah kental yang gurih,” katanya.

Kuah yang gurih ini semakin nikmat ketika dicampur dengan sayuran seperti kubis dan kucai, yang memberikan kesegaran pada hidangan. Berbeda dengan sambal pada umumnya, sambal yang disajikan di sini terbuat dari cabai rawit yang dihaluskan kasar, memberikan sensasi pedas yang lebih terasa.

Nikmatnya Mi Ongklok Longkrang akan semakin lengkap jika dinikmati dengan sate, tempe kemul, geblek, serta segelas teh hangat. Waluyo juga menambahkan bahwa teh yang disajikan adalah teh tambi yang diracik sendiri, sehingga rasanya hanya bisa ditemukan di sini.

Dahulu, mi ongklok dipadukan dengan sate saren, yang terbuat dari darah binatang yang dibekukan atau dikukus. Namun, seiring berjalannya waktu, karena pertimbangan agama, terutama di kalangan masyarakat Muslim, sate saren diganti dengan sate ayam atau sapi. 

Harga satu porsi Mi Longkrang adalah Rp 13.000, dan kedai ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 21.00. Dengan semua keunikan dan kelezatannya, Mi Ongklok Longkrang tetap menjadi jujugan kuliner yang tidak boleh dilewatkan saat berada di Wonosobo.(Achmad Aristyan)

You Might Also Like

Jejak Sejarah dan Makna Nama Kota Kediri

Klenteng Tek Hay Kiong, Simbol Sejarah Kerukunan

Kesenian Toleat, Alat Musik Terinspirasi Permainan Anak Gembala

Menggali Makna Rumah Gadang, Arsitektur Ikonik Minangkabau

Kaledo Donggala, Sajian Kaki Sapi Khas Sulawesi

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Festival Iraw Tengkayu: Warisan Budaya Suku Tidung di Tarakan
Next Article Menikmati Nepal van Java Di Lereng Gunung Sumbing
1 Comment 1 Comment
  • Pingback: Kuliner Mi Aceh yang Kaya Akan Rempah - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?