By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Misteri Atraksi Magis Tradisi Seni Lukah Gilo Minangkabau
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Misteri Atraksi Magis Tradisi Seni Lukah Gilo Minangkabau
Tradisi

Misteri Atraksi Magis Tradisi Seni Lukah Gilo Minangkabau

Achmad Aristyan
Last updated: 21/12/2024 04:10
Achmad Aristyan
Share
Petunjukan Lukah Gilo, seni tradisi Minangkabau, Sumatera Barat. Tangkapan layar youtube/ Senbud Merangin
SHARE

Kekayaan budaya dan tradisi di Indonesia dikenal memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya seperti seni Lukah Gilo. Seni ini berakar dari tradisi masyarakat Melayu di Sumatera yang menyimpan unsur magis yang kuat dalam gerakannya.

Lukah Gilo adalah kesenian tradisional dari Suku Minangkabau, Sumatera Barat, yang mirip dengan jailangkung yang dikendalikan seorang pawang.

Dalam pementasannya, Lukah atau bubu, didandani menyerupai manusia dengan sebuah kayu panjang dimasukkan ke dalamnya untuk membentuk tangan. Sedangkan ujung lukah yang lancip ditancapkan sebuah labu membentuk kepala. 

Kekuatan Magis

Dilansir dari Wikipedia, dalam permainan rakyat ini dua lelaki (peladen) duduk berhadapan memegang bagian bawah lukah sambil dukun membacakan mantra.

Ketika mantra mulai dilantunkan, kedua lelaki itu menggoyang-goyangkan lukah dengan cepat, bergerak ke kanan dan ke kiri, adakalanya berputar-putar. 

Dalam beberapa kasus, mereka harus berdiri sambil tetap memegang lukah, tetapi akhirnya tak mampu mengendalikan kekuatan gaib di dalamnya, melepaskan pegangan mereka hingga lukah terjatuh. Pada saat lukah terlepas, daya magis yang terkandung dalam lukah pun sirna.

Permainan yang hidup dan berkembang di Jambi, Riau, Sijunjung, Pesisir Timur Sumatera Utara, dan daerah lainnya di Sumatera, tidak hanya berkaitan dengan cara nelayan menangkap ikan, tetapi juga mengandung elemen supranatural. 

Lukah yang terbuat dari bambu atau rotan ini diberi mantra agar ikan menjadi “gilo” atau mabuk dan terperangkap di dalam lukah. Tradisi ini berasal dari kepercayaan animisme dan dinamisme masyarakat, yang mempercayai kekuatan spiritual dalam berbagai bentuk. 

Media Pengobatan

Ketika masyarakat membutuhkan hiburan, lukah gilo dikembangkan menjadi sarana hiburan dan pengobatan, serta sering dilakukan dalam bentuk pertunjukan, biasanya pada malam hari karena dianggap waktu yang tepat untuk memanggil roh dan dimasukkan ke dalam lukah.

Menurut Desfiarni dalam “Tari Lukah Gilo,” pertunjukan ini dipimpin seorang dukun, yang disebut kulipah dalam bahasa Minang atau bomoh dalam bahasa Melayu. Dalam pertunjukan ini, lukah bisa bergerak liar setelah dimantrai, mirip dengan jailangkung yang dikendalikan seorang dukun. 

Atraksi Lukah Gilo, mirip jailangkung yang dikendalikan pawang. Foto: Ist

Secara kosmologi, tradisi ini menunjukkan perlunya manusia menjaga hubungan dengan alam, termasuk alam gaib, di mana alam menyediakan segala kebutuhan hidup. Merusak alam berarti merusak urat nadi kehidupan dan juga tatanan alam gaib.

Pemanggilan roh dengan medium mantra dalam tarian ini dimaksudkan untuk mengambil hati dan mendamaikan hati roh-roh. Dalam pertunjukan lukah, roh telah dihargai keberadaannya, sehingga mereka menjadi damai dan tidak mengganggu manusia di sekitarnya. 

Gerak Teatrtikal

Tarian ini sering dipentaskan dalam upacara pengangkatan penghulu, perhelatan Nagari, serta upacara perkawinan, menginspirasi lahirnya garapan tari lukah gilo. Lukah gilo pada awalnya tidak disertai dengan unsur seni lain seperti musik, vokal, atau instrumen. 

Namun, seiring perkembangannya, pertunjukan ini mulai mengadopsi elemen-elemen seni lainnya, seperti musik pengiring, serta pemilihan kostum yang sesuai, bahkan lukah pun bisa diintegrasikan sebagai bagian dari tari. 

Tarian ini tidak hanya menampilkan gerak fisik, tetapi juga menghadirkan gerakan teatrikal, yang mencakup ayunan tangan, hentakan kaki, serta gerakan badan yang mengayun. Penari juga bisa menari di atas, di bawah, atau di dalam lukah, memegangnya di kepala, badan, atau tangan.

You Might Also Like

Tradisi Ojong: Atraksi Adu Ketangkasan dengan Cambuk Rotan

Entas-Entas, Tradisi Kematian Umat Hindu Suku Tengger

Imlek di Indonesia, Dari Larangan Orba ke Hari Libur Nasional

Mengapa Melukat Penting dalam Tradisi Hindu Bali? Ini Alasannya

Tradisi Tolak Bala Robo-Robo, Warisan Leluhur Kalimantan Barat

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Kampung Wisata Sayur Blederan Ajak Mengenal Pertanian
Next Article Ini Daftar Barang yang Bebas Pajak 12 Persen Tahun 2025
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?