By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Museum Wayang, Simpan 6.800 Koleksi Wayang Nusantara
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Museum Wayang, Simpan 6.800 Koleksi Wayang Nusantara
Warisan Budaya

Museum Wayang, Simpan 6.800 Koleksi Wayang Nusantara

Ridwan
Last updated: 15/10/2024 11:46
Ridwan
Share
4 Min Read
Foto: wikimedia commons/ Rantemario
SHARE

Museum Wayang di kawasan Kota Tua menyajikan keindahan budaya Indonesia yang diakui UNESCO. Museum ini memiliki koleksi lebih dari 6.800 wayang dari seluruh Nusantara, menjadikan salah satu destinasi wisata budaya yang wajib dikunjungi ketika berada di Jakarta. Museum Wayang beralamat di Jl. Pintu Besar Utara nomor 27, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.

Lokasinya ada di sekitar kawasan Kota Tua, tepatnya di sayap timur dari gedung Museum Sejarah Jakarta atau masyarakat mengenalnya sebagai Museum Fatahillah. Sesuai namanya, Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia tak benda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO pada 7 November 2013. 

Totalnya mencapai sekitar 6.800 buah. Ragam koleksinya meliputi wayang kulit, wayang klitik, wayang kaca, wayang boger, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, wayang beber, aneka topeng dan boneka, serta perangkat gamelan. Koleksi wayang di museum ini berasal dari seluruh Nusantara dan mengambil latar tokoh dari kitab Ramayana dan Mahabrata. 

Tidak hanya sebatas wayang saja, museum ini juga menyimpan boneka dan ondel-ondel khas Betawi serta boneka Si Unyil, serial khusus anak-anak yang tenar pada era 1980-an. Sedangkan koleksi mancanegara umumnya berupa boneka tradisional dari Inggris, Polandia, Rusia, kemudian dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, dan Suriname

Selain itu, ada pula ruang pertunjukan wayang yang menggelar pertunjukan secara berkala hingga makam pendiri Batavia, Jan Pieterzoon Coen. Pihak pengelola juga membuka kelas pelatihan pembuatan wayang janur.

Museum itu buka setiap hari sejak pukul 09.00 WIB dan tutup jam 15.00 WIB. Tarifnya sangat terjangkau, untuk orang dewasa dikenai Rp5.000 per orang, mahasiswa Rp3.000 per orang dan pelajar dikenai Rp2.000 per orang. 

Sejarah Bangunan

Bangunan ini diperkirakan telah berusia lebih dari satu abad. Mengutip Edi Dimyati dalam “47 Museum Jakarta”, bangunan Museum Wayang mulanya bernama De Oude Hollandsche Kerk atau Gereja Lama Belanda dan dibangun pada 1640 lampau atau lebih awal berdiri dibandingkan bangunan Museum Sejarah Jakarta pada 1707.

Memasuki 1736, pengelola gereja memperbaiki bangunan dan mengganti namanya menjadi De Nieuwe Hollandsche Kerk (Gereja Baru Belanda). Pada 1808, terjadi gempa dan seluruh bangunan hancur. Pembangunannya dimulai lagi pada 1912 oleh sebuah perusahaan perkebunan Hindia Belanda, Geo Wehry & Co. Bangunan tersebut diubah menjadi gudang penyimpanan rempah 

Pada 14 Agustus 1936, gedung tersebut selanjutnya diubah menjadi monumen sebelum akhirnya dibeli oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Ini adalah lembaga yang didirikan untuk memajukan penelitian dalam seni dan sains khususnya di bidang biologi, fisika, arkeologi, sastra, etnologi dan sejarah, dan mempublikasikan hasil penelitian.

Bangunan ini kemudian dijadikan museum dengan nama De Oude Bataviasche Museum atau Museum Batavia Lama yang diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda terakhir, pada 22 Desember 1939. 

Pada 1957, pengelolaannya diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia (LKI) dan menjadi Museum Jakarta Lama. Tanggal 23 Juni 1968, bangunan tersebut diserahkan kepada Pemerintah Jakarta untuk dijadikan kantor Museum dan Sejarah Jakarta.

Bangunan ini sempat digunakan sebagai kantor Wali Kota Jakarta Barat pada 1970.  Resmi menyandang nama Museum Wayang pada 13 Agustus 1975 saat diresmikan oleh Gubernur Jakarta, Ali Sadikin.  (Anisa Kurniawati- Sumber: Indonesia.go.id)

You Might Also Like

Air Panas Sumberarum Tempuran Dan Jejak Pangeran Diponegoro

Seni Khuntulan Yogyakarta, Pentas Ekspresi Syukur dan Ibadah

Candi Tebing Gunung Kawi, Pertapaan Suci Raja-raja Bali

Gordang, Alat Musik Tradisional Nan Sakral Suku Mandailing

Bundo Kanduang Penjaga Nilai Adat Minangkabau

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Menjelajahi Keasrian Desa Budaya Kertalangu Denpasar
Next Article Prosesi Upacara Ngaben, Ritual Suci Hindu Bali
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?