EMMA Voice kembali sukses menggelar pentas musik bundengan untuk kedua kalinya di Alun-Alun Wonosobo, Jawa Tengah pada Minggu, 26 Januari 2025.
Acara yang diinisiasi Emma Media Nusantara (Emmanus TV) ini bertujuan untuk memperkenalkan Bundengan yang merupakan alat musik khas Wonosobo ke masyarakat luas.
Bundengan sendiri, berasal dari tudung atau kowangan penggembala bebek. Dahulu, kowangan ini digunakan untuk melindungi kepala dan tubuh mereka dari cuaca panas maupun hujan.
Seiring perkembangannya kemudian dijadikan sebagai alat musik.
Sebagai alat musik, bundengan terdiri dari perpaduan empat senar dan tiga bilah bambu. Suaranya yang dihasilkan menyerupai instrumen tradisional seperti kendang, gong, dan bendhe.
Bundengan kerap digunakan untuk mengiringi Tari Topeng Lengger.
Kolaborasi dengan Musik Modern
Pentas musik bundengan menyuguhkan konsep yang berbeda. Tampil dengan lebih modern, bundengan dikolaborasikan dengan instrumen seperti biola, cik, cuk, bas, dan gitar, tanpa kehilangan ciri khas dan keunikannya.
“Kalau kesulitannya lebih ke konsepnya mau dibuat seperti apa, mau dibawa kemana begitu. Karena kalau bundengan itu suaranya seperti kendang, jadi agak mencari konsep yang tepat. Tapi, syukurnya hal itu sudah dilewati, tinggal latihan terus saja.” ujar Virginia Putri vokalis dari Emma Voice.
Hal berbeda diungkapkan Feri, sebagai pemain bundengan. “Kalau saya kesulitannya cuma menyamakan tempo saja, ngikutin beatnya saja. Terutama untuk lagu dengan beat yang cepat, itu agak susah.” ungkap Feri.
Disisi lain, Didit sebagai leader Emmavoice mengaku tertarik bergabung dengan Emmavoice karena awalnya penasaran.
“Saya penasaran, menyatukan musik bundengan ini bagaimana caranya supaya enak. Cuma, memang diproses kita semua kesulitan. Cuma kita selalu mencoba, latihan terus hingga hasilnya bisa bagus seperti ini, dan yang menurut saya tidak mengecewakan” ujar Didit.
Penampilan Maestro Bundengan
Pentas ini juga dimeriahkan penampilan dua maestro Bundengan asal Wonosobo, Munir dan Bukhori yang mengiringi Tari Topeng Lengger. Bukhori menyampaikan rasa bangganya ketika melihat anak-anak muda mengkolaborasikan Bundengan dengan alat musik modern.
“Saya sangat bangga, anak-anak muda sudah peduli dan ikut melestarikan Bundengan. Sehingga kedepannya berharap tidak punah, bisa terus eksis. Biarkan saya dan pak Munir bertahan di yang klasik. Mereka anak muda yang berkreasi dengan lagu-lagu kekinian.” jelas Bukhori.
Kesuksesan EMMA Voice Konser Bundengan diharapkan dapat menjadikan Bundengan lebih dikenal luas, tetap lestari, dan dapat menarik generasi muda untuk menyukainya.