By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Peran Guru SD N 2 Karangduwur Kalikajar dalam Menjaga Nilai Budaya dan Religiusitas
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Peran Guru SD N 2 Karangduwur Kalikajar dalam Menjaga Nilai Budaya dan Religiusitas
Berita

Peran Guru SD N 2 Karangduwur Kalikajar dalam Menjaga Nilai Budaya dan Religiusitas

Anisa Kurniawati
Last updated: 03/05/2025 07:50
Anisa Kurniawati
Share
kalikajar
Anak-anak SDN 2 Karangduwur juga diperkenalkan berbagai macam bacaan dengan sistem setor tagihan bacaan. Foto: Anisa
SHARE

Di tengah arus modernisasi dan perkembangan zaman, SD N 2 Karangduwur Kalikajar menjadi salah satu sekolah yang berkomitmen mempertahankan nilai budaya lokal dan penguatan karakter religius pada anak-anak.

Komitmen ini tercermin dari para tenaga pendidiknya, yang memiliki semangat dan dedikasi tinggi dalam mendidik generasi muda. Tidak hanya mengajarkan pendidikan, namun tenaga pendidik di sekolah ini juga mengenalkan keberagaman lokal.

Lingkungan yang Positif dan Religius

SD N 2 Karangduwur berada di Kawangen, Karangduwur, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Berada di tengah lingkungan yang agamis, membuat banyak murid yang mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian dan pengembangan spiritual lainnya.

Sekolah mendukung kegiatan ini karena dinilai dapat memperkuat nilai-nilai karakter dan meningkatkan kualitas pendidikan siswa. Sekolah ini terbagi menjadi dua area yang dibimbing delapan guru, yang terdiri dari enam guru kelas, guru pendidikan jasmani, dan guru agama.

Frendi Pratama Yuda, yang mengajar sebagai guru Pendidikan Jasmani mengaku senang bisa mengajar di sekolah ini. “Senang sekali bisa mengajar di sini. Lingkungannya hangat, bisa guyub, main bareng, dan yang terpenting bisa memotivasi anak-anak agar lebih semangat belajar,” ungkapnya.

Dalam kegiatan sehari-hari, anak-anak diajarkan berbagai pembiasaan positif seperti sholat duha, hafalan Asmaul Husna, surat pendek, dan membaca Al-Qur’an. Hal ini menjadi bagian dari pendidikan karakter religius yang diintegrasikan ke dalam keseharian siswa.

Baca juga: Pendidikan dan Budaya: Pandangan Strategis Korwil Kalikajar untuk SD 2 Karangduwur

Pelestarian Budaya Lokal

Tak hanya pendidikan dan keagamaan, SDN 2 Karangduwur juga diperkenalkan dengan keberagaman budaya lokal. Diantaranya mengenalkan permainan tradisional ke anak-anak. Diantaranya seperti permainan egrang, lompat tali, congklak, kelereng, dan lainnya.

Yuda, Guru Penjas juga menekankan pentingnya peran guru dalam menjaga budaya lokal. Salah satunya melalui pengaplikasian tata krama dan bahasa Jawa,  di sekolah.

“Untuk tata krama di sini kan masih sangat kental ya. Untuk bahasa Jawa sendiri masih digunakan, terutama krama inggil.” kata Yuda, Guru Penjas.

Siswa dan guru juga dibiasakan saling memberi salam ketika bertemu. Selain itu, setiap hari Kamis, sesuai anjuran pemerintah, selain menggunakan pakaian adat, juga menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar saat pembelajaran.

Di sisi lain, Lutfi Nur Fatimah, guru kelas 2, mengenalkan budaya kepada anak-anak melalui media digital. “Dengan cara melihatkan, dengan komputer diperlihatkan ke anak-anak. Oh, ini begini caranya tentang budaya, tentang agama.” ujarnya.

Selain itu, kebiasaan bersalaman setiap pagi masih dijaga sebagai salah satu bentuk pelestarian nilai sopan santun.

Baca juga: Hardiknas 2025, Mendikdasmen Tegaskan Pendidikan Sebagai Kunci Peradaban Bangsa

kalikajar
Kegiatan belajar mengajar di SD N 2 Karangduwur. Foto: Anisa

Tantangan dan Harapan

Dalam mengenalkan budaya, ada tantangan yang harus dihadapi. Menurut Yuda, khususnya dalam mengajar siswa kelas bawah, masih perlu pendekatan ekstra. Salah satu kendalanya adalah minimnya pengawasan orang tua di rumah.

“Dari segi belajar di rumah itu, kan kebanyakan daripada di sekolah banyak belajar di rumahnya. Nah di rumah, kadang-kadang orang tuanya kan banyak yang kerja di luar. Jadi pengawasan orang tua itu kurang.” jelas Yuda.

Sebagai harapan ke depan, Yuda ingin budaya dan religiusitas tetap dijaga, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Sedangkan, Lutfi Nur Fatimah berharap SDN 2 Karangduwur dapat semakin maju, lebih tertib, dan para siswa semakin rajin serta patuh terhadap guru.

Pengalaman dan pandangan dua guru ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga bagaimana sekolah menjadi tempat untuk melestarikan budaya, menanamkan nilai-nilai religius, dan membentuk karakter generasi penerus.

You Might Also Like

Fadli Zon di WAVES 2025: Animasi ‘Jumbo’ Lampaui Frozen 2

John Legend Akan Sapa Penggemarnya di SICC Bogor

Wisatawan di Labuan Bajo Telah Dievakuasi Pasca-Erupsi

Presiden Prabowo Subianto Komitmen Mempertahankan Konstitusi

Taman Van Der Pijl Banjar Baru Resmi Dibuka untuk Umum

TAGGED:Kalikajarpendidikan berbasis keagamaanpendidikan berbudayapendidikan dan budayaSD N 2 Karangduwur

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article pendidikan dan budaya Pendidikan dan Budaya: Pandangan Strategis Korwil Kalikajar untuk SD 2 Karangduwur
Next Article Fadli Zon di WAVES 2025: Animasi ‘Jumbo’ Lampaui Frozen 2
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?