Permadani (Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia) menggelar paragan siswa untuk Bregada II. Acara digelar selama 3 hari dari 22- 24 November 2024 di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Purwokerto, Jawa Tengah.
Paragan siswa merupakan uji keterampilan kompetisi kurikulum atau simulasi upacara adat para siswa Permadani. Sebelumnya dilakukan pembelajaran selama kurang lebih 6 bulan.
Dalam sambutannya, perwakilan Dewan Kesenian Kota Banyumas yang juga menjabat sebagai bendahara, Rohadi menyampaikan komitmennya dalam melestarikan dan memfasilitasi budaya Jawa. Apalagi disadari budaya Jawa mulai mengalami krisis karena generasi sekarang ini sudah sangat jarang sekali yang mau mempelajari budaya-budaya Jawa.
“Kami dari Dewan Kesenian Banyumas memang sudah lama sekali berkomitmen tidak hanya untuk nguri-nguri saja, tapi juga berupaya untuk bisa memfasilitasi demi tumbuh kembangnya seni budaya Jawa yang sangat adiluhung ini, Paling tidak kita berharap bahwa wong Jowo ora ilang, namun wong Banyumas ora ilang banyumasane.” kata Rohadi.
Lebih lanjut, Rohadi menjelaskan bahwa pengembangan seni budaya adalah tugas pemerintah, “Memajukan seni budaya adalah perintah undang-undang, kalau pemerintah tidak membiayai perkembangan seni budaya maka ini pemerintah sudah melanggar undang-undang. Apalagi kita sudah mempunyai Kementerian Kebudayaan” ungkap Rohadi.
Baca juga: Ritual Tedhak Siten Agar Anak Sukses Di Masa Depan
Paragan siswa dilakukan tiga kelompok siswa, Kelompok Kresna melakssanakan paragan upacara adat siraman dan midodareni. Kelompok Puntadewa yang melakukan paragan boyong penganten gagrak Surakarta. Terakhir Kelompok Setyaki melakukan paragan tingkeban dan tedhak siten.
“Memang pelatihan-pelatihan seperti ini baiknya langsung praktik. Karena jika tidak langsung praktik nantinya hanya sebatas teori saja. Inipun nantinya akan berbeda lagi di pagelaran yang sebenarnya, mentalnya juga berbeda” jelas Rohadi.
Rohadi berharap kedepannya pelatihan upacara adat bisa juga diajarkan di kalangan muda lewat sekolah-sekolah. “Harapan saya, ini tidak hanya untuk kalangan orang tua ke atas, tapi mencoba untuk kalangan anak muda untuk diajarkan, syukur bisa dijadikan muatan atau ekstrakulikuler di sekolah-sekolah. Sehingga seni budaya yang adiluhung ini benar-benar bisa diturunkan ke generasi yang akan datang.” pungkas Rohadi.
Acara Paragan Siswa dihadiri Ketua DPD, Hamid Edi Sugih, yang mengatakan puas dengan antusias siswa. “Meski output dan harapan masih kurang dari apa yang saya harapkan. Karena ini baru saja berjalan dua angkatan, tentunya masih banyak kekurangan, akan tetapi saya sudah merasa lumayan puas dengan siswa yang antusias.
Harapan Edi, dengan diwisudanya siswa Permadani Banyumas Angkatan Kedua ini dapat menambah kekuatan dan kemajuan organisasi. “Dengan adanya besok diwisudanya wisuda bergada II, nantinya siswa tersebut sebagian akan menjadi pamong atau pengurus. Sehingga bisa menambah kekuatan organisasi, otomatis organisasi juga akan lebih maju.” kata Edi Sugih.