Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, selain terkenal dengan pesona Dataran Tinggi Dieng, juga menyimpan destinasi wisata alam lain yang memukau. Salah satunya adalah Lubang Sewu. Sebuah tempat wisata unik yang menawarkan pemandangan ribuan batu karang memesona.
Lubang Sewu terletak di Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Lokasinya berdekatan dengan Waduk Wadaslintang, sebuah waduk besar yang menjadi sumber daya air utama di kawasan ini.
Akses menuju Lubang Sewu cukup mudah dijangkau, bisa diakses dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi. Namun, jika ingin menggunakan kendaraan umum, bisa naik bus umum. Kemudian turun di Kecamatan Wadaslintang, lalu dilanjut dengan kendaraan sewa atau ojek untuk menuju Desa Erotejo hingga tiba di lokasi.
Baca juga: Destinasi Touring Sepeda Motor Menantang di Indonesia
Keunikan Lubang Sewu
Nama “Lubang Sewu” berasal dari formasi batuan unik yang menyerupai ribuan lubang kecil yang tersebar di sepanjang area wisata. Fenomena geologi ini terbentuk dari erosi batuan kapur selama ribuan tahun akibat aliran air dari Waduk Wadaslintang.
Formasi ini menciptakan pemandangan yang sangat artistik, terutama saat matahari terbit atau terbenam, ketika cahaya memantulkan warna keemasan di permukaan batuan. Banyak wisatawan yang datang untuk berfoto dengan latar belakang formasi batuan unik ini.

Ditambah lagi, Waduk Wadaslintang yang mengelilingi area wisatat memberikan sentuhan keindahan alam yang memukau. Menurut mantan kepala Desa Erorejo, Ambar Riyanto, wisata Lubang Sewu dulunya adalah pemukiman.
Baca juga: Menikmati Sejuknya Wisata Kebun Teh Panama Wonosobo
Menanti Wisatawan
Karena dibangun Waduk Wadaslintang, otomatis menjadi tertutup, air menjadi naik. Hal itu mengakibatkan batu Lubang Sewu sebagian tertutup, dan itu masih terdapat sisa-sisa.
“Nah saya melihat sisa-sisa batu Lubang Sewu itu sebagai potensi wisata yang bisa menjual. Dari situ saya dengan kelompok warga yang pada waktu itu mau untuk menggarap. Setelah digarap ternyata banyak orang yang masuk ke situ.”
Lokasi wisata ini dimulai awal 2013. Akan tetapi baru mulai populer di tahun 2015. Hal ini berkat usaha Ambar dan warga dalam membangun wisata Lubang Sewu.
Salah satu upayanya yaitu mengundang dan bekerja sama berbagai komunitas seperti sepeda ontel, motor, dan lainnya. Dari situlah kemudian mulai banyak wisatawan yang datang. Dulu ketika wisata ini masih populer, menurut pengakuan Ambar, dalam sehari bisa mencapai 8000 pengunjung di akhir pekan atau masa liburan.
Baca juga: Mengenal Teh Carica, Pepaya Gunung Khas Dieng Wonosobo
Perlu Dikembangkan
Keunikan lainnya yaitu pada saat dulu, terdapat gua peninggalan Belanda. Gua memiliki panjang 50 meter. Konon dulunya Gua itu sebagai tempat bersembunyi para pejuang. Akan tetapi karena adanya waduk Wadaslintang, menyebabkan sedimen-sedimen masuk dan gua menjadi tertutup.
Akan tetapi, saat ini kondisi kawasan wisata ini sudah berbeda. Tidak banyak lagi pengunjung yang datang. Sebagai Mantan Kepala Desa yang pernah ikut andil mengembangkan wisata ini, Ambar berharap supaya Kepala Desa berikutnya lebih bisa mengembangkan lagi.
“Sebenarnya baru bisa membuat pondasi. Nah, dari pondasi itu harapan saya kepada Kepala Desa berikutnya itu lebih ditindak lanjuti, ada pengembangan dan sebagainya. Karena yang namanya pondasi itu masih perlu banyak material-material di atasnya” akhir Ambar.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi wisata Lubang Sewu dikenakan tiket masuk Rp 5.000. Tarif parkir sepeda motor Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000. Fasilitas wisata lain antara lain mushola, toilet, warung, rumah penginapan, dan gazebo.