By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Pesona Seribu Penari dalam Festival Gandrung Sewu
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Event > Pesona Seribu Penari dalam Festival Gandrung Sewu
Event

Pesona Seribu Penari dalam Festival Gandrung Sewu

Anisa Kurniawati
Last updated: 31/10/2024 13:54
Anisa Kurniawati
Share
Foto: kemenparekraf.go.id
SHARE

Festival Gandrung Sewu telah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) sejak 2023. Pemkab Banyuwangi sendiri telah menggelar event Gandrung Sewu sejak tahun 2012. Gandrung Sewu bukan hanya sebagai simbol kekayaan budaya tapi juga mengajak semua pihak berperan aktif untuk melestarikannya. 

Dilansir dari laman kemiren.com, Gandrung adalah sebuah seni pertunjukan Using yang di dalamnya terdapat tarian dan nyanyian. Pertunjukan tersebut yang melibatkan seorang penari perempuan yang menari bersama-sama tamu, terutama pria dengan iringan instrumen musik khas perpaduan Jawa-Bali.

Kata Gandrung memiliki arti tergila-gila, atau terpesona. Makna tersebut ditujukan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Sri, dewi kesuburan dalam mitologi Jawa. Tujuannya sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.

Kini tarian tersebut terus berkembang yang akhirnya menjadi sebuah seni hiburan bagi masyarakat sekitar. Saat ini, tarian tersebut dipertontonkan saat acara pernikahan, khitanan, atau pagelaran budaya lainnya. 

Festival Gandrung Sewu

Seiring dengan perkembangannya, Gandrung tetap muncul sebagai salah satu  sajian khas milik Banyuwangi. Kemudian pada tahun 2012, tari Gandrung dikembangkan melalui sebuah kegiatan bertajuk Pagelaran atau Festival Gandrung Sewu. 

Festival Gandrung Sewu merupakan gelaran yang menghadirkan tarian khas Blambangan yang dimainkan oleh kurang lebih seribu penari Gandrung. Dalam pertunjukannya, Gandrung Sewu turut menghadirkan  teatrikal mini yang menceritakan sejarah Bumi Blambangan beserta Perang Puputan  Bayu.

Sejak tahun 2012, Festival Gandrung Sewu mengambil beberapa tema, diantaranya yaitu, Paju Gandrung, tema ini diambil dari satu babak, Paju Gandrung yang dimainkan sebagai cara menyambut tamu. Kemudian Seblang Subuh yang diambil dari tarian penutup dalam pertunjukan Gandrung Terop. 

Tarian tersebut berfungsi sebagai ajakan agar kembali setelah pesta pora, dan juga memiliki filosofi untuk selalu mengingat sang pencipta. Tema Padha Nonton yaitu menceritakan kisah setelah satu tahun perang Rakyat Blambangan menghadapi VOC di Songgon. 

Lain lagi dengan tema Seblang Lukinto yang bercerita bagaimana rakyat Blambangan mampu melawan para penjajah Belanda tahun 1776-1810. Kemudian tema Kembang Pete, diambil dari berbagai berisan bait dalam Seblang Lukinto, menceritakan bagaimana perjuangan masyarakat Blambangan menggunakan seni budaya. 

Di Banyuwangi sendiri, Festival Gandrung Sewu terakhir dilaksanakan di Pantai Marina Boom, pada Sabtu (26/10/2024). Ditarikan oleh sekitar 1350 penari, festival ini sukses memukau ribuan penonton yang datang.

Festival tersebut mengusung tema “Payung Agung” The Diversity of Culture, yang menyajikan menyajikan pertunjukkan seni kolosal yang berkelas dunia. Pagelaran tari kolosal Gandrung Sewu tersebut menggambarkan harmonisasi berbagai suku yang ada di Banyuwangi.

Selain itu juga diceritakan bagaimana upaya-upaya mereka dalam menjaga persatuan saat terjadi konflik. Dimunculkan pula tokoh Umar Moyo yang bijak bestari dalam menjaga harmonisasi hubungan antar suku. 

Festival Gandrung Sewu tidak hanya sekadar pertunjukan budaya. Di balik pesonanya, tersimpan sejuta filosofi yang menggambarkan kebersamaan, perjuangan, dan harmonisasi hubungan antar suku. Festival ini tidak hanya melestarikan warisan budaya Banyuwangi, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan. (Ditulis dari berbagai sumber)

 

You Might Also Like

Prosesi Ajun Arah, Warnai Kenduri Swarnabhumi Jambi

Festival Riauphoria 2024 Siap Angkat Wisata Lokal Riau

Indonesian Fashion Forward (IFF) NY Bawa Tradisi Indonesia

Mahasiswa ISTT Surabaya Gelar Art Photography Exhibition 2024

Aquabike Championship Danau Toba akan Tingkatkan Pariwisata

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Sego Tempong, Sajian Ayam dan Sambal Khas Banyuwangi
Next Article Menguak Kisah Di Balik Pembuatan Candi Tegowangi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?