Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terminal Haji dan Umrah 2F di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, pada Minggu, 4 Mei 2025.
Peresmian ini dilakukan usai rampungnya proses renovasi dan pembangunan berbagai fasilitas. Terminal ini dirancang dengan standar internasional dan berkapasitas hingga 6,1 juta jemaah per tahun. Langkah ini merupakan respons atas tingginya kebutuhan akan layanan penerbangan bagi jemaah haji dan umrah dari Indonesia.
Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya pelayanan optimal bagi jemaah haji dan umrah, mengingat sebagian besar di antaranya adalah lanjut usia. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan serta menurunkan biaya haji agar lebih terjangkau.
“Kita mengerti bahwa banyak jemaah kita juga sudah lanjut usianya sehingga benar-benar harus diurus dengan baik,” ujarnya dilansir dari presidenri.go.id.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,87% di Tengah Ketidakpastian Global
Lebih lanjut, Kepala Negara menginstruksikan Menteri Agama, Kepala Badan Urusan Haji, serta Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji untuk duduk bersama merumuskan solusi dalam menekan biaya penyelenggaraan haji.
Selain renovasi terminal, pemerintah juga menyiapkan infrastruktur pendukung seperti masjid seluas 3.136 meter persegi, lounge umrah seluas 3.000 meter persegi, dan area parkir bus seluas 4.158 meter persegi yang terhubung langsung dengan terminal kedatangan.
Menteri BUMN Erick Thohir yang turut hadir menyampaikan bahwa Presiden menginginkan agar penyelenggaraan haji dilakukan secara profesional dan transparan. Ia juga menekankan pentingnya pelayanan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual dan sejarah bangsa.
“Bapak Presiden menyampaikan kepada kita semua bagaimana penyelenggaraan haji dan umrah Indonesia harus mengutamakan pelayanan yang terbaik sebagai wujud penghormatan terhadap bangsa kita sendiri,” ujar Erick.
Peresmian terminal haji dan umrah ini menjadi bagian dari program strategis nasional dalam memperkuat sistem transportasi dan pelayanan publik berbasis nilai keagamaan dan kemanusiaan.
Acara ini turut dihadiri para pejabat tinggi negara, termasuk sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji Muhadjir Effendy, serta pejabat Badan Penyelenggara Haji dan BPI Danantara.