By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Roti Buaya, Lambang Cinta Abadi dalam Adat Pernikahan Betawi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Roti Buaya, Lambang Cinta Abadi dalam Adat Pernikahan Betawi
Warisan Budaya

Roti Buaya, Lambang Cinta Abadi dalam Adat Pernikahan Betawi

Achmad Aristyan
Last updated: 07/01/2025 15:18
Achmad Aristyan
Share
Roti Buaya dalam tradisi Betawi yang menjadi simbol kesetiaan. Foto: jakarta-tourism.go.id/Cap Roti Buaya
SHARE

Roti Buaya adalah salah satu simbol budaya yang erat kaitannya dengan tradisi Betawi. Hidangan berupa roti manis berbentuk buaya ini memiliki makna mendalam dan hampir selalu hadir dalam upacara pernikahan serta kenduri tradisional masyarakat Betawi. 

Selain berfungsi sebagai sajian khas, Roti ini memiliki nilai luhur seperti kesetiaan dan kemapanan.  

Simbol Budaya

Asal-usul Roti Buaya berawal dari pengaruh budaya Eropa yang masuk ke Batavia (sekarang Jakarta). Dahulu, bangsa Eropa sering memberikan bunga kepada pasangan mereka sebagai ungkapan cinta. 

Terinspirasi kebiasaan ini, masyarakat Betawi ingin menciptakan simbol serupa yang sesuai dengan nilai budaya mereka. Batavia kala itu memiliki 13 sungai yang menjadi habitat buaya. 

Orang Betawi mengenal buaya sebagai hewan yang hanya kawin sekali seumur hidup dan tetap setia meski pasangannya telah tiada. Mengambil inspirasi dari karakter buaya, masyarakat Betawi mulai membuat roti berbentuk buaya sebagai simbol cinta dan kesetiaan. 

Roti ini kemudian menjadi bagian penting dalam prosesi pernikahan, menggantikan peran bunga dalam budaya Eropa.  

Makna dan Filosofi 

Dilansir dari senibudayabetawi.com, Roti Buaya melambangkan kesetiaan yang ideal dalam pernikahan. Dalam tradisi Betawi, roti ini biasanya ditempatkan di sisi mempelai perempuan saat upacara pernikahan berlangsung. 

Kondisi roti dianggap mencerminkan karakter mempelai laki-laki, seperti kemapanan dan kesabaran. Sifat sabar buaya dalam menunggu mangsa juga menjadi simbol penting yang dihubungkan dengan keteguhan hati seorang suami dalam menjaga keluarganya. 

Selain itu, buaya juga dilihat sebagai lambang kemapanan, mengingat habitatnya yang kokoh di air.  

Lambang Kesetiaan

Meskipun Roti Buaya memiliki makna positif dalam tradisi Betawi, simbolisme buaya dalam budaya modern sering kali dikaitkan dengan konotasi negatif.

Istilah seperti “buaya darat” untuk orang yang tidak setia, atau “buaya judi” untuk penjudi, telah mengubah cara pandang terhadap simbol buaya. 

Namun, bagi masyarakat Betawi, makna asli roti ini sebagai lambang kesetiaan tetap terjaga dalam upacara pernikahan tradisional.  

Pelestarian Tradisi 

Hingga kini, Roti Buaya tetap menjadi bagian budaya Betawi. Selain sebagai sajian adat, roti ini juga menjadi wujud penghormatan terhadap nilai-nilai luhur yang diwariskan nenek moyang. 

Melalui roti khas ini, tradisi Betawi terus hidup, meskipun zaman terus berkembang. Dengan keunikan bentuk dan filosofinya, roti ini tidak hanya menjadi makanan tradisional tetapi juga pengingat akan pentingnya kesetiaan dan kemapanan dalam kehidupan berkeluarga. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Tembawang Tampun Juah, Hutan Perjuangan Masyarakat Dayak

Lomba Berjepin ASN Pontianak, Lestarikan Budaya Melayu

Ramuan Jamu, Warisan Budaya Jawa yang Diakui UNESCO

Menelusuri Jejak Arkeologi Buddha di Situs Kalibukbuk Bali

Klenteng Kim Hin Kiong, Saksi Sejarah Tiongkok di Gresik

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Menjaga Pariwisata Berkualitas, Menpar Soroti Insiden Turis
Next Article Monumen Pers Nasional, Cikal Bakal Lahirnya Radio Pertama RI
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?