Muhamad Alfi Majid, atau yang akrab disapa Moch Alvi, adalah seorang seniman visual berbakat yang lahir di Banjarmasin pada 5 Maret 1996. Saat ini, ia tinggal di Mulyojoyo, Pagerkukuh, Kabupaten Wonosobo, di mana ia terus mengembangkan kiprahnya di dunia seni.
Sebagai Co-Founder Sekitar Kita Kreativa, Moch Alvi membangun ruang kreatif yang berfokus pada pengembangan audio-visual serta penyelenggaraan berbagai acara.
Melalui platform ini, ia tidak hanya menciptakan karya seni yang inspiratif tetapi juga menginisiasi sejumlah program seni dan budaya seperti Musik Sekitar, Sekitar Kita Ekosistem, A Dance of The Thousands Years, Bincang Rasa, dan Seasri.
“Saya percaya bahwa seni adalah medium yang kuat untuk menyuarakan isu-isu penting dan menyatukan masyarakat,” ungkap Moch Alvi saat ditemui di kantornya.
Sebagai seniman visual, Moch Alvi berfokus pada media film, video art, dan fotografi. Karya-karyanya telah diakui baik di dalam negeri maupun di panggung internasional mencakup berbagai bidang seni, termasuk publikasi buku, film pendek, dan seni video.
Salah satu karya buku yang menjadi sorotan adalah “A Dance of the Thousand Years”, yang berisi berbagai hal dalam seni tari Topeng Lengger dari Wonosobo.
Dalam dunia film pendek, Moch Alvi telah menghasilkan beberapa karya yang mengesankan, seperti Empu, Intuition, Gondang Keli, Babadhana, dan Obscura.
Karya berjudul ‘Intuition’ misalnya, dia kerjakan bersama seniman visual dari negara lain dalam 48 Hours Experimental Film Creation Lab Finno-Ugric Film Festival, Tartu Estonia 2024.
Sementara ‘Empu’, dipamerkan pada Pool 23 Movement Art Film Festival, Berlin, German 2023 dan Festival Internacional de Danca Video & Technologia da Unicamp Campina, Brazil 2024.
Di bidang seni video, Moch Alvi menghadirkan karya-karya seperti Berserah Total Kepada Alam, Mimpi Owa, dan Bundengan, yang menggambarkan hubungan erat antara manusia dan alam serta eksplorasi budaya lokal. Karya-karya ini tidak hanya menghadirkan estetika visual yang unik, tetapi juga menyuarakan pesan mendalam yang menggugah pemikiran.
Partisipasinya dalam berbagai pameran dan festival seni bergengsi telah membuktikan dedikasinya terhadap seni. Ia pernah berpartisipasi dalam berbagai pameran seni dan festival bergengsi, termasuk Biennale Jogja Exhibition (2018), Biennale Jatim (2019), dan Manifesto Exhibition di Galeri Nasional Indonesia (2021).
Di tingkat internasional, karyanya dipamerkan di Pool Art Movement Film Festival di Berlin (2023), Asdaf Sinema di Ankara, Turki (2024) dan Frome International Climate Film Festival Inggris (2024).
Tidak hanya itu, ia juga menjadi bagian dari berbagai festival film eksperimental dan seni visual di Amerika Serikat, Estonia, Brasil, dan negara-negara lainnya.
“Saya ingin seni tidak hanya dinikmati, tetapi juga memberikan dampak. Melalui karya-karya yang saya buat, saya berharap dapat menginspirasi orang lain untuk peduli pada isu-isu seperti perubahan iklim dan keberagaman budaya,” ungkapnya.
Melalui partisipasi di acara-acara itu, Moch Alvi membuktikan bahwa seni tidak hanya menjadi medium ekspresi, tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan sosial dan membangun jejaring budaya global. Salah satu visi utamanya adalah menggunakan seni sebagai alat untuk mempersatukan masyarakat serta menyuarakan isu-isu penting.
Sebagai salah satu seniman muda berbakat, Moch Alvi terus menunjukkan dedikasi dan inovasi dalam berkarya. Karyanya yang unik dan inspiratif telah menjadikannya sosok yang berpengaruh, baik bagi dunia seni Indonesia maupun komunitas global.
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut atau berkolaborasi dengannya, Moch Alvi dapat dihubungi melalui email di Muhamadalvi14@gmail.com.