By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Rumah Baghi: Simbol Persatuan dan Tradisi Sumsel
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Rumah Baghi: Simbol Persatuan dan Tradisi Sumsel
Warisan Budaya

Rumah Baghi: Simbol Persatuan dan Tradisi Sumsel

Ridwan
Last updated: 23/10/2024 14:25
Ridwan
Share
5 Min Read
Rumah Baghi yang masih terlihat kokoh meskipun sudah berusia tua. Foto: pariwisata.lahatkab.go.id
SHARE

Di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Tanjung Sakti Pumu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan terdapat rumah adat yang dikenal dengan nama “Rumah Baghi” atau sering disebut “Rumah Lama”.

Rumah adat ini dimiliki oleh Ibu Mita dan menjadi salah satu warisan budaya yang mencerminkan kekayaan sejarah dan arsitektur tradisional setempat. Rumah Baghi memiliki ukiran yang indah dan unik, sehingga rumah ini juga dikenal dengan sebutan “Rumah Tatahan” karena motif-motif ukirannya yang khas.

Salah satu daya tarik utama dari Rumah Baghi adalah desain arsitekturnya yang unik. Meski telah berusia ratusan tahun, rumah ini tetap berdiri kokoh, menunjukkan bagaimana keterampilan dan ketelitian dalam membangun rumah tradisional pada zaman dahulu.

Motif ukiran yang menghiasi rumah ini sangat menarik, terutama motif bunga horizontal dan “bubulan” yang berbentuk lingkaran.

Menurut cerita, motif-motif ini melambangkan persatuan yang kuat di antara para penghuni rumah. Ukiran ini bukan hanya hiasan semata, melainkan memiliki nilai simbolis yang mendalam bagi masyarakat setempat.

Selain itu, “bubulan” yang terdapat di bagian tengah rumah memiliki fungsi unik, yaitu sebagai lubang intip. Pada zaman perjuangan melawan penjajah, lubang ini digunakan oleh penghuni rumah untuk mengintip situasi di luar rumah tanpa terlihat, sehingga mereka bisa mengamati pergerakan musuh dengan aman.

Rumah adat Baghi yang dimiliki oleh Ibu Mita adalah warisan turun-temurun dari leluhur keluarga. Rumah ini berbentuk “rumah panggung” yang berdiri di atas enam tiang besar. Atapnya terbuat dari kayu “pehabung” dengan tambahan “gelumpal”, sedangkan dindingnya dibuat dari kayu jenis “medang”, “dehian”, dan “cemahe”—jenis kayu yang dikenal tahan lama dan bisa bertahan hingga ratusan tahun.

Rumah adat ini tidak hanya menjadi bukti keindahan arsitektur tradisional, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan budaya masyarakat Desa Tanjung Alam.

Keberadaan Rumah Baghi di Desa Tanjung Alam mencerminkan kekayaan adat dan kearifan lokal yang terus dipertahankan hingga generasi kini.

Selain keunikan arsitektur dan ukiran yang dimiliki “Rumah Baghi” di Desa Tanjung Alam, rumah ini juga mencerminkan cara hidup masyarakat setempat pada masa lampau. Rumah panggung, yang menjadi ciri khas arsitektur tradisional Sumatra, tidak hanya dibangun untuk estetika, tetapi juga untuk fungsi praktis.

Konstruksi rumah panggung ini dirancang agar tahan terhadap kondisi lingkungan, seperti banjir, dan memberi perlindungan dari hewan liar yang mungkin mengancam penghuni rumah. Ketinggian rumah dari tanah juga memberikan sirkulasi udara yang baik, sehingga rumah tetap sejuk meski dalam cuaca panas.

Dari segi sosial, rumah adat seperti Rumah Baghi ini juga menjadi pusat aktivitas keluarga besar. Dalam adat setempat, rumah panggung seperti ini biasanya dihuni oleh beberapa generasi dalam satu keluarga, sehingga menjadi simbol ikatan keluarga yang erat.

Selain itu, ukiran-ukiran pada dinding rumah tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi sering kali memiliki makna filosofis yang mencerminkan pandangan hidup dan nilai-nilai masyarakat, seperti persatuan, keharmonisan, dan keindahan alam.

Tambahan lagi, rumah ini biasanya digunakan sebagai tempat berkumpul untuk upacara adat atau perayaan penting, seperti pernikahan, kelahiran, atau acara keagamaan. Dengan demikian, Rumah Baghi tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan dan identitas komunitas setempat.

Pemerintah daerah dan masyarakat sekitar berupaya menjaga dan melestarikan rumah adat ini agar nilai sejarahnya tetap terjaga. Keberadaan Rumah Baghi juga mulai menarik minat wisatawan yang ingin melihat langsung kekayaan budaya dan sejarah Kabupaten Lahat.

Pengunjung yang datang dapat menyaksikan keindahan ukiran, belajar tentang sejarah rumah ini, serta mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang kehidupan tradisional masyarakat Tanjung Alam.

Rumah Baghi kini menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang bernilai tinggi dan menjadi ikon warisan budaya lokal yang sangat penting untuk dilestarikan.

Upaya pelestarian ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya, yang bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan adat istiadat kepada generasi muda dan pengunjung dari luar daerah. (Achmad Aristyan – Sumber: pariwisata.lahatkab.go.id)

You Might Also Like

Rasa Segar dan Pedas Sambal Dabu-Dabu Ikon Manado

Melihat Keindahan dan Keunikan Masjid Agung Sumenep Madura

Kesenian Dengklung, Dari Media Dakwah Hingga Hiburan 

Seni Tari Beskalan Bermula Dari Penari Jalanan

Tari Lenggang Nyai Betawi, Kisah Perjuangan Nyai Dasimah

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Mengintip Destinasi Wisata Tersembunyi Ayek Pacar Lahat
Next Article Kuliner Pindang Tempoyak, Sajian Ikan Kaya Rempah Khas Lahat
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Kota Tua Padang
Kawasan Kota Tua Padang Direvitalisasi, Siap Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Berita 22/05/2025
Talang Londo
Talang Londo: Wisata Sejarah Bernuansa Belanda di Magelang
Pariwisata 22/05/2025
wamenpar
Wamenpar Tegaskan Pungli Tak Boleh Terjadi di Destinasi Wisata
Berita 22/05/2025
Sistem Penerimaan Murid Baru
Kemendikdasmen Resmi Terapkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk Tahun Ajaran 2025/2026
Berita 22/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?