By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sejarah Gedung Pejambon Jakarta, Saksi Kelahiran Pancasila 
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Sejarah Gedung Pejambon Jakarta, Saksi Kelahiran Pancasila 
Pariwisata

Sejarah Gedung Pejambon Jakarta, Saksi Kelahiran Pancasila 

Anisa Kurniawati
Last updated: 06/01/2025 03:16
Anisa Kurniawati
Share
Foto: Wikimedia Commons/Rochelimit
SHARE

Gedung Pejambon atau Gedung Pancasila di Jakarta, merupakan salah satu gedung yang menjadi saksi beragam peristiwa sejarah Indonesia. Saat ini Gedung Pejambon menjadi bagian kompleks bangunan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Dikutip dari esi.kemdikbud.go.id, gedung ini diperkirakan berdiri tahun 1830. Berada di kawasan elite khusus warga Belanda dan di sekitar kawasan Markas Komandan Militer Hindia Belanda.

Maka dari itu, gedung itu awalnya dibangun sebagai rumah kediaman Panglima Angkatan Perang Kerajaan Belanda di Hindia Belanda. Dia juga merangkap sebagai Letnan Gubernur Jenderal. 

Beralih Menjadi Volksraad

Gedung ini beralih fungsi menjadi tempat persidangan Dewan Perwakilan Rakyat (Volksraad). Pada tahun 1918, Gedung Volksraad diresmikan Gubernur Jenderal Limburg Stirum.

Volksraad juga digunakan sebagai tempat pertemuan anggota Dewan Pemerintahan Hindia Belanda, sebuah dewan yang diberi hak untuk memberi nasehat kepada pemerintah. Namun, wewenangnya sangat terbatas.

Kemudian, tahun 1927 dewan ini juga diberi wewenang untuk membuat Undang-Undang bersama dengan Gubernur Jenderal. Tetapi wewenang itu tidak banyak berarti penting karena Gubernur Jenderal memegang hak veto.

Tercatat, selama berdiri selama empat belas tahun (1927-1941), Volksraad hanya mampu mengajukan 6 rancangan undang-undang, 3 diantaranya diterima pemerintah.

Gedung Bersejarah

Pada masa pendudukan Jepang, gedung dipakai rapat-rapat badan bentukan Jepang. Misalkan seperti Chuo Sangi-in. Pada 29 Mei 1945, BPUPK sidang pertama di Gedung Pejambon atau dikenal juga sebagai Gedung ‘Chuo Sangi-in’. 

Selama berdiri, BPUPK menggelar dua kali sidang. Pada sidang pertama dibahas dasar-dasar negara Indonesia yang melahirkan pidato-pidato usulan dasar negara. Kemudian dibentuk Panitia Kecil untuk menyatukan gagasan itu.

Dari panitia kecil itu menghasilkan sebuah naskah yang dikenal dengan Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945. Sehari setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, 17 Agustus 1945, gedung ini juga digunakan sebagai tempat rapat PPKI.

Gedung Departemen Luar Negeri

Pada tahun 1950, gedung ini diserahkan kepada Departemen Luar Negeri. Tahun 1973, sebagian gedung ini dipugar untuk mengembalikan corak asli Gedung Pancasila.

Gedung ini kemudian kembali dibuka bertepatan dengan ulang tahun Departemen Luar Negeri ke-30 yaitu 19 Agustus 1975 dengan nama Gedung Pancasila. 

Saat ini, Gedung Pancasila kerap digunakan untuk beragam kegiatan internasional dan menyambut tamu negara sahabat, pelantikan duta besar maupun penandatanganan perjanjian.

Gedung Pancasila berada di kawasan yang kini dikenal sebagai Taman Pejambon dan Lapangan Banteng Jakarta, tepatnya di Jalan Taman Pejambon No.6, Jakarta Pusat. 

You Might Also Like

Pesona Senja Di Permandian Alami Paisu Matano Kautu

Menyaksikan Air Terjun Tiga Tingkat Talempong Yang Memikat

Taman Singkir, Ruang Publik Serbaguna di Salatiga

Mengenal Arsitek Monas Pilihan Langsung Presiden Soekarno

Karimunjawa, Wisata Alam dan Religi di Jepara

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Menikmati Lezatnya Pindang Gunung di Kabupaten Pangandaran
Next Article Festival Merti Bumi Igirmranak, Wujud Syukur Warga Wonosobo
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?