By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sejarah Kabupaten Situbondo dan Legenda Pangeran Aryo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Sejarah Kabupaten Situbondo dan Legenda Pangeran Aryo
Cerita Rakyat

Sejarah Kabupaten Situbondo dan Legenda Pangeran Aryo

Achmad Aristyan
Last updated: 22/11/2024 06:21
Achmad Aristyan
Share
Alun-alun Situbondo. Foto: Instagram/@idrischang_faith
SHARE

Konon, nama Kabupaten Situbondo di Jawa Timur berasal dari legenda Pangeran Situbondo atau Pangeran Aryo Gajah Situbondo. Menurut cerita rakyat, Pangeran Situbondo tidak pernah menampakkan diri setelah mengalami kekalahan dalam pertarungan melawan Joko Jumput. 

Dilansir dari laman situbondokab.go.id, keberadaan Pangeran Situbondo hanya diketahui lewat penemuan sebuah ‘odheng’ (ikat kepala) di wilayah Kelurahan Patokan yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Situbondo.  Nama Situbondo sendiri dipercaya berasal dari kata “SITI” yang berarti tanah, dan “BONDO” yang berarti ikat, yang menggambarkan tradisi orang-orang pendatang yang diikat untuk menetap.

Legenda Pangeran Situbondo

Pangeran Situbondo berasal dari Madura dan pernah melamar Putri Adipati Suroboyo. Namun, lamaran itu ditolak dengan syarat untuk membabat hutan di sebelah Timur Surabaya, sebuah permintaan yang ternyata hanya alasan untuk mengulur waktu. 

Adipati Suroboyo kemudian merencanakan untuk menyingkirkan Pangeran Situbondo dengan bantuan keponakannya, Joko Taruno, yang menantang Pangeran Situbondo dalam sebuah pertarungan. Namun Joko Taruno kalah, ia pun mengadakan sayembara bagi siapa saja yang bisa mengalahkan Pangeran Situbondo. 

Joko Jumput, putra Mbok Rondo Prabankenco, akhirnya berhasil mengalahkan Pangeran Situbondo. Sang Pangeran pun terjatuh jauh hingga ke daerah yang kini dikenal sebagai Kabupaten Situbondo, tempat ditemukan ‘odheng’ miliknya.

Joko Taruno yang kembali ke Surabaya  mengaku ke Adipati Suroboyo telah mengalahkan Pangeran Situbondo. Namun Adipati Suroboyo tidak begitu saja mempercayainya, maka untuk membuktikannya disuruhlah Joko Taruno dan Joko Jumput bertarung untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang sesungguhnya. Akhirnya pada saat pertarungan terjadi Joko Taruno tertimpa kutukan menjadi patung “Joko Dolog” akibat kebohongannya.

Sejarah Kota Situbondo

Sejarah Kabupaten Situbondo berawal dari Karesidenan Besuki yang pertama kali dikuasai Belanda pada abad ke-18. Pada masa itu, pemerintahan Belanda di Pulau Jawa diteruskan Raden Noto Kusumo, yang menjadi residen pertama Karesidenan Besuki pada tahun 1820. 

Selama masa pemerintahannya, sejumlah proyek besar seperti pembangunan pabrik gula di Situbondo dan pembukaan pelabuhan di daerah ini turut mendukung perkembangan wilayah. Pusat pemerintahan kemudian dipindahkan ke Situbondo setelah perkembangan wilayah ini lebih pesat dibandingkan daerah lain di Karesidenan Besuki.

Perubahan Nama Kabupaten 

Pada awalnya, Kabupaten Situbondo dikenal sebagai Kabupaten Panarukan, dengan ibu kota berada di Situbondo. Nama Panarukan sendiri terkenal karena terletak di sepanjang jalan yang dibangun Gubernur Jendral Daendels pada awal abad ke-19, yang dikenal sebagai “Jalan Anyer – Panarukan”. 

Pada masa pemerintahan Bupati Achmad Tahir, pada tahun 1972, nama Kabupaten Panarukan berubah menjadi Kabupaten Situbondo berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 28/1972. Pemindahan dan perubahan nama ini mempertegas identitas Kabupaten Situbondo yang terus berkembang hingga sekarang.

Perlu diketahui, Kediaman Bupati Situbondo pada masa lalu belumlah berada di lingkungan Pendopo Kabupaten namun masih menempati rumah pribadinya. Baru pada masa Pemerintahan Bupati Raden Aryo Poestoko Pranowo (± th 1900 – 1924), Pendopo Kabupaten dieorbaiki sekaligus membangun Kediaman Bupati dan Paviliun Ajudan Bupati hingga sekarang ini. Pada masa Pemerintahan Bupati Drs. H. Moh. Diaman, Pemerintah Kabupaten Situbondo memperbaiki kembali Pendopo Kabupaten (± th 2002). (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Legenda Gunung Pegat Tetap Hidup Di Masyarakat Lamongan

Legenda Cinta Telaga Biru yang Mengubah Takdir Desa Mamuya

Gunung Prau Dieng dan Legenda Putri Jelita Dewi Kilisuci

Ki Gede Sebayu dan Sejarah Asal-usul Berdirinya Kota Tegal

Bujang Awang Tabuang dan Kisah Permaisuri Terbuang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Tradisi Ngin-Angin, Prosesi Lamaran Bagi Calon Pengantin
Next Article Telaga Sigebyar Mangunan Ikon Wisata Pekalongan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?