By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sisi Dualitas Sosok Suryadi, Penari Lengger Lanang Wonosobo 
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Sisi Dualitas Sosok Suryadi, Penari Lengger Lanang Wonosobo 
Profil

Sisi Dualitas Sosok Suryadi, Penari Lengger Lanang Wonosobo 

Anisa Kurniawati
Last updated: 27/12/2024 03:00
Anisa Kurniawati
Share
Suryadi sedang menampilkan tarian Lengger bersama penari lanang lainnya. Foto: Kuswanto
SHARE

Bila tari Lengger biasanya ditarikan penari perempuan, di salah satu daerah Wonosobo, yaitu Dusun Windusari, Desa Erorejo, masih eksis penari lengger lanang (laki-laki) bernama Suryadi. Penari lanang ini telah menjadi seniman Lengger selama 15 tahun. 

Suryadi mengasah bakatnya secara otodidak. Dimulai setelah keluar pesantren, karena ingin bisa menulis lagu-lagu Jawa, dia kemudian belajar dari kelompok seni angklung.

Dia juga belajar gamelan. Kurang lebih latihan selama tiga bulan, Suryadi mengaku motif awal belajar ingin mencari penghasilan. Di sisi lain, dalam kesehariannya, Suryadi seorang guru mengaji.

“Dari dulunya memang, aku kan jujur saja orang enggak punya. Jadi aku cuma iseng ingin belajar. Siapa tahu nanti bisa jadi bagus buat bisa cari penghasilan.” ungkap Suryadi. 

Sinden Dadakan

Diawali menjadi tukang kendang, Suryadi kemudian beralih menjadi penari lengger lanang. Hal itu dilatarbelakangi karena ada penari yang tidak bisa menyanyi. Lalu, Suryadi diminta menyindeni. Dari situlah dia menjadi penari hingga sekarang. 

Tidak hanya sebagai penari, Suryadi juga terkadang berperan sebagai sinden. Saat tampil pertama kali dia mengaku merasa malu. Hal ini karena dia harus berpenampilan seperti perempuan

Tak jarang dia sering mendapat ledekan dari penonton. “Itu biasa kalau yang namanya penari pasti sering diledek. Kadang ya ada yang menyanjung. Itu udah wajar dan sudah biasa” jelas Suryadi. 

Dalam sekali tampil, Suryadi dibayar sekitar 400 ribu, tergantung siapa yang mengundang. Jika diundang Desa biasanya dari 250 ribu hingga 300 ribu. Dalam memasang tarif, dia bercerita tidak pernah mematok dengan harga tertentu. 

Uang yang diperoleh terkadang digunakan untuk membantu para santrinya. Sebagai penari lengger lanang, Suryadi sudah tampil di berbagai daerah. Mulai dari Purworejo, Tegalrejo, Nusakambangan, dan beberapa daerah luar jawa lainnya. 

Suryadi, Penari Lengger Lanang dari Windusari, Wonosobo. Foto: Anisa K.

Mengajar Mengaji

Di balik sosok sebagai penari yang anggun dan feminim, Suryadi ternyata juga mengajar anak-anak mengaji. Dalam sehari-hari dia mengajar sekitar 50 santri. 

“Tapi yang ngaji sama saya sedikit, paling 50. Kalau musik shalawat, musik rebana, hampir se-kecamatan Wadaslintang saya yang ngajarin. Termasuk sini pun dulu saya yang ngajarin.” kata Suryadi. 

Meski memiliki dua dunia yang berbeda, Suryadi tetap mampu menyesuaikan kedua karakter itu. Ketika mengajar mengaji, dia mengaku tidak pernah meminta bayaran kepada santri-santrinya.

Dia menjelaskan bahwa baginya kesenian adalah hiburan dan fokus utamanya tetap mengajar mengaji anak-anak. 

Baca juga:Feri Setiawan, Maestro Muda Bundengan dari Wonosobo

Ingin Lengger Lestari

Disamping mengajar mengaji, Suryadi juga sempat mengajar beberapa kesenian. Karena bakatnya, dia pernah diundang mengajar di Kalimantan Barat dan di Kalimantan Tengah. Kesenian yang diajarkan yaitu kuda lumping, kuda Kepang, dan tidak lupa juga mengajari mengaji.  

Terakhir, sebagai penari lengger lanang yang telah menekuni bidang ini selama 15 tahun, Suryadi berpesan untuk tetap melestarikan kesenian dan kebudayaan Jawa, khususnya tari lengger.  

“Kalau bisa untuk orang-orang yang di luar sana, tolong jangan sampai kesenian kita dihilangkan, harus dilestarikan. Dan juga mau itu pop, dangdut, langgam atau campur sari, ayo kita bareng-bareng melestarikannya, jangan sampai musnah.” pungkas Suryadi.

You Might Also Like

Sutradara Guntur Soeharjanto, Dari FTV ke Layar Lebar

SK Trimurti, Pejuang Pers dan Perempuan Indonesia

Entang Sutisna Bikin Wayang Golek Makin Mendunia

Mengenang Kisah Perjalanan Hidup Kasino Warkop DKI

Mengenal Bondet Sriwidodo, Pelukis Spesialis Lanskap Wonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Mendengarkan Tahuri, Alat Musik Terbuat dari Cangkang Kerang
Next Article Tradisi Pukul Sapu Mengenang Perang Kapahaha di Negeri Morella
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?