By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Situs Giri Kedaton Gresik, Saksi Sejarah Peradaban Masa Lalu
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Situs Giri Kedaton Gresik, Saksi Sejarah Peradaban Masa Lalu
Warisan Budaya

Situs Giri Kedaton Gresik, Saksi Sejarah Peradaban Masa Lalu

Achmad Aristyan
Last updated: 23/12/2024 03:56
Achmad Aristyan
Share
Situs Giri Kedaton, Gresik, Jawa Timur. Foto: GoogleMaps/ I Ketut Purbawa
SHARE

Bukti adanya peradaban dan peninggalan sejarah masa lalu, telah lama ditemukandi  Situs Cagar Budaya Giri Kedaton, Gresik, Jawa Timur. Di sisi lain, jejak sejarah ini juga mengungkap adanya bukti eksistensi Kerajaan Giri pada masa lalu.

Kerajaan ini didirikan Sunan Giri, seorang ulama besar yang juga dikenal dengan nama Raden Paku. Nama “Giri Kedaton” berasal dari kata “datu,” yang berarti raja, yang kemudian berkembang menjadi “kedaton,” yang berarti tempat raja. 

Melansir dari laman resmi Pemkab Gresik, Situs Giri Kedaton ini terletak di puncak sebuah bukit dengan tanjakan tajam yang relatif curam, tepatnya di wilayah Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kebomas. Lokasinya sekira 200 M sebelah selatan kompleks makam Sunan Giri.

Kerajaan Giri

Sekitar tahun 1481 M, setelah belajar pada Maulana Ishaq, Sunan Giri diberi tugas untuk mencari tempat yang mirip dengan segenggam tanah yang dibawanya dari Pasai. 

Setelah perjalanan panjang, ia menemukan tempat yang tepat di Giri Kedaton. Di sana, ia mendirikan sebuah masjid sebagai tempat ibadah dan pembekalan bagi para santrinya.

Masjid ini kini dikenal dengan nama Masjid Kedaton. Dibelakang masjid terdapat pula. makam Raden Supeno (putera Sunan Giri yang meninggal ketika masih remaja). 

Pada 9 Maret 1487 M, berkat dukungan dari tiga pembesar Jawa Dwipa, Sunan Giri mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Giri di wilayah itu.

Giri Kedaton pun menjadi pusat pemerintahan dan administrasi dan istana raja. Nama-nama desa di sekitarnya menunjukkan hubungan erat antara status sosial dan profesi penduduknya. 

Situs Cagar Budaya Giri Kedaton, Gresik yang berada di atas bukit. Foto: gresikkab.go.id

Bangunan Prasejarah

Sebuah ekskavasi Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur pada 1983 menemukan berbagai artefak, seperti fragmen gerabah dan keramik asing dari Dinasti Ming dan Ching dari Cina, serta Thailand dan Eropa. Temuan ini mengindikasikan bahwa Giri Kedaton merupakan kawasan pemukiman yang berkembang pada masa itu.

Bangunan di situs Giri Kedaton dikenal dengan tipe teras berundak, sebuah konstruksi berdenah persegi empat yang disusun berundak-undak, semakin ke atas semakin mengecil. Ini menjadi bukti dan saksi dari peradaban masa lalu.

Di puncaknya biasanya terdapat batu menhir. Bentuk bangunan ini telah dikenal sejak zaman prasejarah dan terus digunakan pada masa kebudayaan Hindu-Budha hingga periode Islam. 

Pemilihan lokasi yang tinggi untuk membangun situs ini mencerminkan konsep tempat yang dianggap suci, yang juga ditemukan pada berbagai situs makam penting seperti Sendang Dhuwur, Sunan Drajad, dan Imogiri.

Situs Giri Kedaton bukan hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga menunjukkan jejak perkembangan kebudayaan dan pemikiran masyarakat pada masa itu, yang terus memengaruhi kebudayaan Jawa hingga sekarang. 

Situs ini banyak didatangi peziarah maupun wisatawan umum sebagai tempat bermunajad dan belajar sejarah bangunan kuno.

You Might Also Like

Melihat Budaya Purba Di Kampung Para Dewa

Sensasi Kesegaran Sajian Es Kolak Durian Khas Medan

Lodong Gejlig Tasikmalaya, Alat Musik dari Wadah Air Nira

Soto Bathok, Sajian Unik dengan Tempurung Kelapa Khas Mergolangu

Kesenian Wayang Timplong yang Kini Mulai Terpinggirkan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Indonesia Sukses Raih Juara eFootball FIFAe World Cup 2024
Next Article Tradisi Arak Bako Minangkabau Tetap Lestari Hingga Kini
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?