Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makassari Al-Bantani, atau dikenal sebagai Syekh Yusuf Al-Makassari, adalah seorang ulama, sufi, pejuang dan pahlawan nasional asal Sulawesi Selatan.
Sufi ini pun menjadi pahlawan nasional yang diakui Indonesia dan Afrika Selatan.
Ulama ini, lahir di Gowa, Sulawesi Selatan, pada 3 Juli 1626. Sosoknya tidak hanya dikenal berjuang menyebarkan agama Islam saja. Namun juga berperan aktif dalam melawan penjajahan Belanda.
Aktif Menjadi Pejuang
Sejak usia muda, ia mendalami ilmu agama dan tasawuf, yang membawanya mengembara ke berbagai daerah, termasuk Banten, Aceh, Yaman, Madinah, dan Suriah. Dalam perjalanannya, Syekh Yusuf memutuskan berhijrah ke Banten
Di Banten, perjuangan Syekh Yusuf Al-Makassar dimulai. Ketika itu dia bertemu dengan Sultan Ageng Tirtayasa yang kemudian menjadi sahabatnya.
Untuk mempererat hubungan mereka, Syekh Yusuf menikah dengan putri Sultan. Mereka dikaruniai dua putra yaitu, Pangeran Purbaya dan Abdul Qahhar.
Mereka berdua berperan aktif dalam perlawanan melawan penjajahan Belanda.
Disebutkan Martin van Bruinessen dalam Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat (2015), Syekh Yusuf dikenal sebagai mujahid penentang Belanda, selain penyebar tarekat Khalwatiyah.
Di Asingkan ke Afrika Selatan
Pada 1682, Kesultanan Banten dikalahkan Belanda. Syekh Yusuf ditangkap dan awalnya di penjara di Batavia. Syekh Yusuf dianggap sebagai wali dan populer oleh warga muslim Batavia sehingga tempat penahanannya ramai dikunjungi.
Maka dari itu, dia pun diasingkan ke Ceylon, Sri Lanka pada 1684. Meskipun diasingkan, Syekh Yusuf terus berdakwah dan memiliki banyak pengikut. Dia juga menyibukkan diri dengan menulis buku.
Karena pendekatannya yang bersahabat, tidak sedikit warga Sri Lanka beralih memeluk Islam. VOC menilai pengaruh Syekh Yusuf masih sangat besar di tanah pengasingannya itu.
Jadilah ia diasingkan ke lebih jauh, ke Cape Town, Afrika Selatan pada 1693.
Dihormati Nelson Mandela
Di Cape Town, Afrika Selatan, Syekh Yusuf Al-Makassari tetap menyebarkan ajaran Islam dan menjadi inspirasi bagi komunitas Muslim setempat. Dia membawa banyak perubahan dan menginspirasi lewat ajaran-jarannya.
Pengaruhnya begitu besar sehingga Nelson Mandela menjadikannya panutan dalam perjuangan melawan apartheid. Nelson menghormati Syekh Yusuf sebagai seorang pejuang yang gigih dan pemimpin spiritual yang berani.
Pemerintah Afrika Selatan juga memberi gelar pahlawan pada 23 September 2005. Mandela menyebut Syekh Yusuf sebagai “Salah Seorang Putra Afrika Terbaik”. Pada 23 Mei 1699 Syekh Yusuf meninggal di Cape Town.
Untuk menghormati jasanya, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada 7 Agustus 1995. (Dari berbagai sumber)