Di tengah keindahan alam dan budaya yang kaya, Banjarnegara, sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, menyimpan berbagai warisan seni yang bernilai tinggi. Salah satu di antaranya adalah Tari Aplang, sebuah tarian tradisional yang memancarkan kekayaan sejarah dan keindahan alam daerah ini.
Banjarnegara dikenal sebagai pusat kelahiran seni budaya, di mana setiap sudutnya mengisahkan sejarah panjang yang melekat pada masyarakat. Tari Aplang tidak hanya sekadar gerakan, tetapi juga merupakan ungkapan jiwa dan kepercayaan masyarakat yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.
Dengan gerakan yang khas dan iringan musik yang menggugah, Tari Aplang mengajak penontonnya untuk merasakan keindahan dan keagungan budaya Banjarnegara. Kostum yang dikenakan oleh para penari menambah daya tarik tarian ini, menciptakan gambaran indah tentang kehidupan masyarakat setempat.
Lebih dari sekadar tarian, Tari Aplang memiliki nilai religius yang mendalam. Seiring berjalannya waktu, tari ini telah menjadi sarana penyebaran ajaran Islam di kalangan masyarakat Banjarnegara. Setiap gerakan mengandung makna spiritual yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kedamaian.
Salah satu hal yang membuat Tari Aplang istimewa adalah perpaduan iringan alat musik, seperti bedug dan rebana, serta syair yang menggunakan bahasa Arab atau Jawa. Suara gemuruh bedug dan irama rebana menambah keasyikan pertunjukan, menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi penonton.
Sejarah Tari Aplang
Tari Aplang pertama kali diciptakan oleh kelompok seni Berjanjen pada tahun 1951 sebagai upaya penyebaran ajaran Islam. Terinspirasi oleh kitab Berjanji yang ditulis oleh Al Barzanzi, yang mengisahkan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan ajaran Al-Qur’an, tari ini berkembang dengan pesat.
Pada awalnya, pertunjukan Tari Aplang diadakan dari pukul 8 malam hingga 1 dini hari, dengan melibatkan delapan penari pria. Namun, pada tahun 1953, tarian ini mengalami transformasi signifikan dengan penambahan penari wanita, yang membawa warna baru dan membuat pertunjukan semakin menarik. Sejak itu, Tari Aplang semakin banyak diminati dan sering diundang untuk meramaikan berbagai acara, mulai dari upacara tradisional hingga pengajian.
Struktur Pertunjukan Tari Aplang
Nama “Aplang” berasal dari istilah “Ndhaplang,” yang merujuk pada gerakan silat khas Banjarnegara. Dalam pertunjukan, Tari Aplang melibatkan 25 penari yang memamerkan keanggunan dan ketepatan gerakan. Tarian ini terdiri dari tiga babak: awal, inti, dan akhir.
- Babak Awal: Babak ini dibuka dengan nuansa syukur yang mendalam. Para penari memasuki panggung sambil diiringi melodi shalawat yang merdu, menciptakan suasana penuh penghormatan. Ketukan kendang dan rebana menandakan saatnya bagi para penari untuk menampilkan gerakan yang penuh makna.
- Gerakan Inti: Memasuki babak inti, penonton disuguhkan dengan kombinasi gerakan silat yang energik. Para penari menampilkan jurus-jurus silat seperti menangkis dan melompat, menciptakan suasana yang riuh dan menggugah semangat. Gerakan ini merupakan cerminan keberanian dan ketulusan hati dalam menyampaikan pesan kebijaksanaan.
- Babak Akhir: Para penari melangkah lembut ke samping panggung dengan gerakan memberi hormat, menggambarkan kesederhanaan dan kerendahan hati. Babak ini bukan hanya penutupan, tetapi juga salam perpisahan yang tulus kepada penonton, mencerminkan sikap sopan dan pengakuan bahwa keindahan seni datang dari ketulusan.
Makna Tersembunyi
Tari Aplang membawa makna mendalam melalui gerakannya. Para penari mengungkapkan sikap taqwa kepada Tuhan dan memohon kelancaran atas usaha mereka. Gerakan tangan yang menyerupai doa, disertai syair shalawat, menciptakan suasana kepasrahan kepada Sang Pencipta. Tarian ini bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga sarana untuk menyebarkan pesan-pesan Islami yang penuh kebijaksanaan.
Melalui syair-syair Islami yang diiringi shalawat, penonton tidak hanya menikmati keindahan seni, tetapi juga meresapi makna mendalam yang disampaikan. Dengan kekayaan budaya seperti Tari Aplang, Banjarnegara tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga tempat di mana tradisi dan sejarah hidup dalam harmoni.
Mari kita dukung dan lestarikan Tari Aplang, agar keindahan dan kekuatan budaya Banjarnegara ini dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. (Achmad Aristyan – dari berbagai sumber, Foto: radarbanyumas.disway.id)
)