By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Seni Tari Beskalan Bermula Dari Penari Jalanan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Seni Tari Beskalan Bermula Dari Penari Jalanan
Warisan Budaya

Seni Tari Beskalan Bermula Dari Penari Jalanan

Anisa Kurniawati
Last updated: 14/11/2024 03:04
Anisa Kurniawati
Share
3 Min Read
Tari Beskalan pada saat penyambutan tamu di upacara pernikahan Foto: wikimedia commons/ Anom Harya
SHARE

Tari Beskalan, tarian tradisional dari kabupaten Malang, Jawa Timur. Biasanya dipertunjukkan pada saat penyambutan tamu penting. Tari Beskalan juga sering dipertunjukkan pada pementasan Ludruk sebagai tarian pembuka setelah Tari Remo. 

Nama beskalan sendiri berasal dari kata “Bakalan” yang artinya seni untuk dipertunjukkan di jalanan. Menurut beberapa sumber, Tari Beskalan ini awalnya merupakan ritual yang dilakukan masyarakat Malang ketika akan membuka lahan atau mendirikan bangunan. 

Pada ritual ini, biasanya juga diadakan prosesi penanaman tumbal yang sering disebut dengan “cok bakal” atau “sesajen”. Tumbal yang digunakan adalah kepala kerbau. Tujuannya supaya terhindar dari bahaya dan lahan yang dibuka diberikan kesuburan.

Tari Jalanan

Dalam perkembangannya, Tari Beskalan telah menjadi salah satu tarian kebanggaan kota Malang, Jawa Timur. Dilansir dari goodnewsfromindonesia.id, pada 1930-an, tarian ini bermula dari seorang wanita yang bernama Sukanti yang masih muda yang bekerja sebagai “tandak andong” atau penari jalanan. 

Konon, pada suatu ketika, Sukanti sakit dan bermimpi bertemu seorang putri dari kerajaan Mataram yang bernama Proboretno. Putri itu sedang mencari kekasihnya bernama Baswara. Sukanti pun dijanjikan akan diajarkan menari namun harus membantu mencari kekasihnya. Seketika Sukanti langsung bangkit dan menari dengan iringan alat musik.

Sakit yang diderita Sukanti pun sembuh, dan kemudian berganti nama menjadi Miskayah. Pada masanya Miskayah adalah penari Andong terkenal. Konon tarian yang dibawakannya adalah Tari Beskalan Putri, yang kemudian menjadi awal perkembangan Tari Tayub dan Tari Remo. 

Baca juga:Tor-Tor Sombah, Tarian Penghormatan Kepada Raja

Tarian ini kemudian menjadi tari pembuka budaya di kota Malang, seperti kesenian Ludruk, festival budaya dan juga untuk menyambut tamu besar. Gerak tarian ini menggambarkan sisi kecantikan dan kelincahan seorang wanita. Apalagi ditambah dengan kostum yang anggun dan warna-warni yang mencerminkan femininitas. 

Gerakan pada tari ini menggambarkan kehidupan sehari-hari seperti mengambil air di sungai, menganyam, menari di bawah pohon kelapa dan lainnya. Untuk iringan musiknya menggunakan musik gamelan jawa dengan laras slendro sebagai ciri khas gamelan daerah jawa timur.

Tari Beskalan telah menjadi salah satu tarian kebanggaan dan bukti nyata betapa indahnya warisan budaya Indonesia. Merupakan perwujudan keindahan, keanggunan, dan kelincahan, sehingga sudah sepatutnya untuk terus dilestarikan. Tidak hanya itu, kesenian ini juga merangkum sejarah dan nilai budaya bangsa Indonesia. (Ditulis dari Berbagai Sumber)

You Might Also Like

Menggali Kuliner ‘Tersembunyi’ di Indonesia

Tari Salai Jin, Kesenian Tradisional Ternate yang Sarat Nilai Magis 

Makna Keindahan Tari Pakarena dalam Budaya Sulawesi Selatan

Mengalap Berkah dari Kuliner Tradisi Bukak Luwur

Kaledo Donggala, Sajian Kaki Sapi Khas Sulawesi

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Tari Grebeg Wiratama, Simbol Perjuangan Seorang Prajurit
Next Article Batik Griya Difabel, Pemantik Generasi Muda Berkarya
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?