By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tari Salai Jin, Kesenian Tradisional Ternate yang Sarat Nilai Magis 
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Tari Salai Jin, Kesenian Tradisional Ternate yang Sarat Nilai Magis 
Warisan Budaya

Tari Salai Jin, Kesenian Tradisional Ternate yang Sarat Nilai Magis 

Anisa Kurniawati
Last updated: 30/01/2025 15:38
Anisa Kurniawati
Share
Foto: Indonesia Kaya
SHARE

Tari Salai Jin, tarian khas Ternate, Maluku Utara, yang hingga kini tetap dilestarikan sebagai warisan budaya leluhur. Tarian ini adalah pertunjukan magis yang menggabungkan musik tradisional, mantra, dan tarian penuh filosofi.

Dilansir dari Indonesia.go.id, Tarian Salai Jin berakar pada kepercayaan animisme dan dinamisme yang dianut masyarakat Ternate sebelum masuknya Islam.

Pada masa itu, tarian ini diyakini sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan roh leluhur atau jin.

Sejarah Tari Salai Jin

Leluhur dan jin itu dianggap mampu memberikan bantuan dalam berbagai masalah, seperti wabah penyakit, jodoh, atau konflik keluarga. Tradisi ini bahkan dianggap bagian dari budaya megalitik yang berkembang jauh sebelum era modern. 

Menurut Bellwood (1978), tradisi megalitik di Maluku Utara memiliki usia yang lebih tua dibandingkan tradisi serupa di Indonesia bagian barat.

Seiring waktu, tarian Salai Jin mengalami berbagai penyesuaian agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. 

Ritual asli yang melibatkan kemenyan kini diganti arang dari tempurung kelapa. Kostum penari juga dimodifikasi menjadi lebih modern dan menarik, tanpa menghilangkan unsur tradisional.

Meski mengalami transformasi, nilai magis dari tarian ini tetap dipertahankan.

Para penari dipercaya harus memiliki “kekuatan” khusus karena mereka berpotensi mengalami trans selama pertunjukan. Jumlah penari juga selalu genap untuk menghindari malapetaka, sesuai kepercayaan adat.

Kini, Salai Jin sering menjadi bagian dari acara penyambutan tamu penting atau festival internasional, seperti Festival Solar Eclipse. Meski unsur magisnya tidak lagi dominan, suasana mistis tetap dipertahankan melalui gerakan, musik, dan ekspresi para penari.

Pertunjukan Tari Salai Jin

Tarian ini diawali dengan iringan alat musik tradisional seperti tifa dan gong, serta mantra berbahasa asli Tidore yang disebut Bobeto.

Para penari pria memasuki arena dengan membawa wadah yang mengeluarkan asap beraroma kemenyan, diikuti oleh penari wanita yang memegang daun palem kering (woka).

Dalam puncak tarian, salah satu penari wanita akan kehilangan kesadaran dan menari tanpa kendali, sebuah momen yang diyakini menunjukkan adanya “trans” atau kemasukan roh halus. Setelah mantra-mantra dilantunkan, penari akan sadar, menandai berakhirnya pertunjukan.

Ikon Budaya Yang Harus Dilestarikan

Sayangnya, tarian Salai Jin mulai kehilangan popularitas di kalangan generasi muda.

Padahal, daya tarik mistis Salai Jin merupakan keunikan yang tidak dimiliki oleh tarian modern, menjadikannya salah satu kekayaan budaya Indonesia yang layak mendapat perhatian lebih.

Salai Jin bukan sekadar tarian, tetapi juga representasi nilai adat, sejarah, dan filosofi masyarakat Ternate. Keunikan dan kompleksitasnya menjadikan Salai Jin ikon budaya yang tak tergantikan.

You Might Also Like

Benteng Pendem Ambarawa Sarana Edukasi Cagar Budaya

Monumen Simpang Lima Gumul, Simbol Kebanggaan Kediri

Gedung Indonesia Menggugat Saksi Perjuangan Bangsa Indonesia

Gurihnya Soto Lamongan Bertabur Koya Pengugah Selera

Celempung, Alat Musik Bambu Khas Sunda

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Sistem PPDB Direvisi, Empat Jalur Penerimaan Siswa Diterapkan
Next Article Imlek di Indonesia, Dari Larangan Orba ke Hari Libur Nasional
3 Comments 3 Comments
  • Binance创建账户 says:
    24/05/2025 at 14:41

    Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.

    Reply
  • Sign Up says:
    01/06/2025 at 02:22

    Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

    Reply
  • Binance推荐代码 says:
    06/06/2025 at 07:19

    Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?