By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tari Singo Ulung, Kesenian Ikonik Bermakna Dari Bondowoso
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Tari Singo Ulung, Kesenian Ikonik Bermakna Dari Bondowoso
Warisan Budaya

Tari Singo Ulung, Kesenian Ikonik Bermakna Dari Bondowoso

Anisa Kurniawati
Last updated: 20/01/2025 04:48
Anisa Kurniawati
Share
Kesenian Singo Ulung dari Bondowoso. Foto: suarasurabaya.net
SHARE

Tari Singo Ulung adalah salah satu seni warisan dari Bondowoso, Jawa Timur. Ciri khasnya para penari menggunakan kostum dan menari menyerupai singa. 

Sekilas, Tari Singo Ulung mirip dengan barongsai, tetapi perbedaannya terletak pada kostum yang lebih sederhana dan tema yang diusung sangat berbeda.

Tarian ini diciptakan Kiai Singo Wulu, seorang tokoh masyarakat sekaligus pendiri Desa Blimbing di Bondowoso, Jawa Timur.

Kisah Berdirinya Desa Blimbing

Dirangkum dari berbagai sumber, Tari Singo Ulung diciptakan Kiai Singo Wulu. Seorang tokoh masyarakat dan pendiri desa Blimbing, daerah di Bondowoso, Jawa Timur. Kesenian ini bercerita tentang berdirinya desa Blimbing. 

Menurut cerita, Kiai Singo Wulua adalah pendakwah dari sebuah daerah. Dalam suatu perjalanan ke sebuah daerah, ia beristirahat di bawah pohon belimbing di sebuah hutan.

Kedatangannya membuat marah penguasa hutan, Jasiman, sehingga terjadi perkelahian. Kiai Singo Wulu dengan kesaktiannya berubah menjadi harimau putih, membuat Jasiman mengaku kalah.

Singkat cerita Jasiman kagum dengan Kiai Singo Wulu yang sederhana. Akhirnya, Jasiman masuk Islam dan ingin menikahkan adiknya dengan Kiai Singo Wulu. Mereka pun membangun Desa Blimbing di kawasan hutan itu.

Kesenian Singo Ulung

Dalam kesenian singo ulung, terdapat karakter penari singa yaitu panji yang melambangkan Jasiman. Kemudian ada dua orang dengan rotan simbol pertarungan Jasiman dan Kiai Singo Wulu. 

Selain itu, ada penari perempuan yang mewakili istri Kiai Singo Wulu, dan seorang kiai yang melambangkan Kiai Singo Wulu. Penari singonya berkostum menyerupai singa putih. Sedangkan panji berkostum seperti Tari Topeng. 

Penari wanitanya menggunakan busana tradisional seperti kebaya dan sampur. Sedangkan penari warok menggunakan pakaian serba hitam dengan kaos berwarna merah putih khas Madura dan membawa rotan.

Pertunjukannya diiringi alat Musik gamelan tradisional seperti kendang, terompet, atau pula kenong telo dan lain-lain. Namun, setelah terjadi migrasi besar-besaran, musik dan kostumnya terpengaruh dengan budaya Madura. 

Makna Tari Singo Ulung

Kesenian Singo Ulung juga mengandung banyak nilai-nilai budaya, nilai kepribadian, nilai religiusitas, dan nilai sosial. Misalkan seperti nilai keberanian hidup, tanggung jawab, kesetiaan, dan ketaatan manusia terhadap Tuhan.

Nilai sosial dalam cerita itu berupa kerukunan, gotong royong, dan kepatuhan terhadap adat. Singo Ulung juga sebagai penghormatan terhadap leluhur dan alat pelestarian budaya. 

Kini Tari Singo Ulung menjadi sebuah tradisi yang rutin dipentaskan setiap tahun di desa Blimbing. Tari tradisional ini juga sering ditampilkan di berbagai acara festival dan budaya di Bondowoso. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Sejarah Panjang Hari Batik Nasional 2 Oktober

Situs Giri Kedaton Gresik, Saksi Sejarah Peradaban Masa Lalu

Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Terbaik di Indonesia

Misteri Relief Manusia Dililit Ular di Situs Batu Lumpang Lahat

Bubur Ase, Perpaduan Rasa Dingin dalam Kuliner Khas Betawi

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Syekh Yusuf Al-Makassari, Pahlawan Nasional Dua Negara
Next Article Atraksi Seni Kethek Ogleng, Tarian Tradisional Unik Ponorogo
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?