Tari Tide-Tide adalah tarian tradisional yang berasal dari Halmahera Utara, Maluku Utara, khususnya dari suku Togale. Tarian ini juga dikenal sebagai tari pergaulan yang kemudian menjadi hiburan rakyat. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam berbagai acara adat.
Menurut sejarah Tari Tide-Tide sudah ada sejak abad ke-14. Tarian ini menunjukkan adanya pengaruh budaya Islam dan Melayu. Akulturasi budaya ini tercermin dalam penggunaan alat musik pengiring seperti tifa, rebana, dan suling.
Kedatangan bangsa Portugis membawa perubahan dengan mengganti rebana menjadi biola dan suling menjadi harmonika. Selain itu, penggunaan sapu tangan sebagai ornamen tarian juga dipengaruhi oleh budaya Portugis.
Tari Tide-tide sudah diwariskan sejak zaman dahulu. Menurut cerita masyarakat setempat, tarian muncul dari sebuah nyanyian atau lantunan. Hingga kini, tarian terus dilestarikan pada generasi penerus yang ada di Tobelo, Halmahera Utara.
Makna Gerakan Tari
Dalam pertunjukan Tari Tide-Tide, tarian ini ditarikan secara berduet oleh penari pria dan wanita dalam 2 hingga 6 pasangan. Penarinya bisa anak-anak maupun dewasa. Gerakan dalam tarian ini tidak bersifat liris atau emosional.
Tarian lebih menampilkan gerakan kaki dan terutama tangan kanan. Gerakan-gerakannya memiliki makna sebagai bahasa pergaulan. Tari Tide-tide yang dilakukan perempuan menikah memiliki gerakan melingkar keluar (artinya, ia menolak).
Sedangkan, gerakan yang dilakukan perempuan yang belum menikah adalah gerakan tangannya melingkar ke dalam. Maksudnya, ia masih boleh bersahabat dengan siapa saja. Tarian diiringi dengan tifa, gong, dan biola.
Sedangkan kostum yang dikenakan penari pria biasanya mengenakan kemeja putih melambangkan kesucian, celana panjang hitam, ikat kepala (tuwala). Kemudian dilengkapi selendang merah sebagai simbol kegagahan dan kejantanan.
Sementara itu, penari wanita yang disanggul mengenakan kebaya putih lengan panjang dengan tujuh kancing emas di bagian depan, selendang kotak persegi di pundak, dan sarung khas Maluku.
Rambutnya juga dihiasi dengan burung cendrawasih serta tujuh kembang goyang. Maknanya yaitu melambangkan tujuh tahapan kehidupan perempuan dari lahir hingga dewasa.
Makna Tarian
Makna Tari Tide-Tide sangat mendalam, menggambarkan kehidupan pergaulan antara laki-laki dan perempuan serta interaksi sosial pria dan wanita dalam masyarakat setempat.
Tarian ini juga melambangkan kesuburan alam semesta dan memiliki motif-motif mistik. Tadinya tarian ini merupakan tari pergaulan yang kemudian berkembang menjadi hiburan rakyat.
Biasanya tarian ini ditampilkan di acara pesta pernikahan, sunatan, penyambutan tamu, dan pesta rakyat. Sebagai tarian pergaulan, Tari Tide-Tide telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Halmahera Utara.
Meskipun merupakan warisan nenek moyang yang kuno, tarian ini tetap dilestarikan dan ditampilkan dalam berbagai acara hingga kini. Keberadaannya mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi yang terus dijaga masyarakat setempat. (Dari berbagai sumber)