Dalam rangka memperingati 50 tahun berdirinya Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan TMII menggelar ajang penghargaan Anugerah Pradana Nitya Budaya TMII Award 2025.
Acara yang juga dikenal sebagai Anugerah Anjungan Daerah TMII ini menjadi puncak perayaan “Pesta Rakyat Nusantara” yang digelar di Plaza Keong Mas, Jakarta. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap pemerintah daerah yang dinilai berhasil mengelola Anjungan Daerah sebagai pusat pelestarian dan promosi budaya lokal.
Dari 32 anjungan yang dinilai, sebanyak 16 dinominasikan dan akhirnya dipilih empat anjungan terbaik. Berikut daftar penerima penghargaan:
- Anjungan Terbaik Pertama: Kalimantan Selatan
- Anjungan Terbaik Kedua: Bali
- Anjungan Terbaik Ketiga: Jawa Timur
- Anjungan Terfavorit: Kalimantan Timur
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyatakan pentingnya peran kepala daerah dalam mendukung kemajuan kebudayaan. Ia juga menegaskan bahwa TMII telah menjadi “etalase kekayaan budaya Nusantara” yang selama lima dekade memberikan ruang interaksi, edukasi, dan apresiasi budaya lintas generasi.
“Amanah konstitusi mewajibkan kita memajukan kebudayaan nasional. TMII telah menjadi simbol miniatur Indonesia, tempat orang bisa melihat keragaman budaya hanya dalam sehari,” ujar Fadli Zon, dilansir dari infopublik.id, Senin (21/4/2025).
Baca juga: Indonesia Luncurkan Pedoman Investasi Pariwisata Pertama di Asia-Pasifik bersama UN Tourism
Fadli turut menyampaikan bahwa pembentukan Kementerian Kebudayaan sebagai institusi tersendiri adalah langkah bersejarah. Hal ini merupakan bukti nyata komitmen Presiden Prabowo terhadap pengembangan kebudayaan nasional.
Wakil Menteri Sekretariat Negara, Juri Ardiantoro, menambahkan bahwa Taman Mini Indonesia Indah selama 50 tahun telah memainkan peran penting dalam memperkuat identitas kebangsaan di tengah keberagaman.
“TMII berhasil menjaga nilai-nilai persatuan di tengah keberagaman budaya,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan taman ini. “Cinta terhadap budaya dan bangsa adalah semangat yang akan terus mendorong inovasi kami ke depan,” ujarnya.
Anugerah Pradana Nitya Budaya ini direncanakan menjadi agenda tahunan, guna mendorong pengelolaan Anjungan Daerah yang lebih inovatif dan berdaya saing. Penilaian dilakukan berdasarkan aspek fisik, tata kelola, dan kualitas sumber daya manusia, sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya secara berkelanjutan.