By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tradisi Berbalas Pantun Batombe, Warisan Budaya Minangkabau
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Tradisi Berbalas Pantun Batombe, Warisan Budaya Minangkabau
Tradisi

Tradisi Berbalas Pantun Batombe, Warisan Budaya Minangkabau

Achmad Aristyan
Last updated: 18/01/2025 08:44
Achmad Aristyan
Share
Pelaksanaan tradisi Batombe Foto: blogkulo.com via 1001indonesia.net
SHARE

Salah satu kesenian tradisi yang masih populer di kalangan masyarakat Minangkabau yakni Batombe. Kesenian ini berupa seni berbalas pantun diiringi alat musik rabab. Isi pantunnya menggambarkan perasaan dan cerita kehidupan.   

Kata “batombe” berasal dari kata “ba” (awalan) dan “tombe” (pantun). Kesenian ini berasal dari Nagari Abai, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Tombe memiliki tiga makna: tiang atau tegak, musyawarah atau mufakat, dan bersatu. 

Sejarah Batombe

Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, tidak diketahui pasti batombe mulai eksis. Konon, tradisi ini muncul saat gotong royong membangun rumah gadang atau masjid. Suatu ketika, terdapat kayu besar yang tidak bisa dipindahkan. 

Para perempuan yang bertugas menyiapkan bekal, kemudian berpantun untuk menyemangati pria yang bekerja. Secara ajaib kayu itu akhirnya bisa dipindahkan. Sejak saat itu, berbalas pantun menjadi tradisi dalam berbagai kegiatan.

Batombe sering diadakan dalam acara perhelatan yang diorganisasi pemilik acara, atau sipangkalan. Sipangkalan bertanggung jawab atas persiapan acara, termasuk tempat, undangan, dan peralatan. 

Kesenian ini biasanya tidak menggunakan teks pantun, melainkan mengalir secara spontan, dengan iringan musik monoton. Pendendang bisa siapa saja yang memiliki banyak pantun, tanpa batasan usia atau pendidikan khusus.

Pentas Tradisi Batombe

Kesenian dinggap simbol kebersamaan dan gotong royong dalam masyarakat Minang. Batombe dimainkan dua pria dan wanita, atau berkelompok. Para pemainnya disebut pendendang, dengan pendendang utama berperan sebagai pengiring. 

Iringan batombe menggunakan rabab. Para pemain batombe mengenakan pakaian khusus, baju guntiang cino dan celana galembong tapak itiak. Warnanya beragam, ada merah, hijau, dan hitam. 

Pakaian dilengkapi ikat kepala kuning keemasan, dan kain yang diikatkan di pinggang (sisampiang). Pada leher dan lengan baju terdapat hiasan sulaman benang emas (benang makao).

Pantun dalam batombe biasanya memuat cerita kehidupan sehari-hari. Isinya menggambarkan perasaan dan cerita kehidupan seperti cinta, kesedihan, semangat, dan lainnya, penuh dengan kata kiasan dan ungkapan hati.

Isi Pantun Mengikuti Zaman

Kini, batombe telah berkembang dalam berbagai acara seperti pernikahan, pembangunan rumah, dan penyambutan tamu. Ada pula modifikasi dalam aksesori dan musik pengiring sesuai dengan perkembangan zaman dan selera masyarakat.

Selain itu isi pantun juga lebih beragam. Tujuannya untuk memperluas fungsi hiburan dari seni berbalas pantun ini. Sehingga dapat lebih masuk ke selera masyarakat agar tradisi berbalas pantun ini tetap lestari.

You Might Also Like

Tradisi Perang Air Siat Yeh, Sarana Penyucian Diri di Pulau Dewata

Batapung Tawar, Tradisi Perayaan Kebahagiaan Keluarga Banjar

Memperingati Kematian Cucu Nabi dalam Tradisi Tabuik 

Mpaa Ntumbu Ritual Adu Kepala Ala Masyarakat Desa Maria Bima

Gacle, Seni Magis Dari Kampung Adat Ciptagelar

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Startup Indonesia Dominasi ASEAN Digital Awards 2025 Bangkok
Next Article Empat Objek Bersejarah di Ciamis Resmi Menjadi Cagar Budaya 
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?