By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Warisan Budaya Agraris Sunda dalam Pemainan Susumpitan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Warisan Budaya Agraris Sunda dalam Pemainan Susumpitan
Warisan Budaya

Warisan Budaya Agraris Sunda dalam Pemainan Susumpitan

Achmad Aristyan
Last updated: 03/01/2025 13:43
Achmad Aristyan
Share
Susumpitan sebagai salah satu permainan tradisional masyarakat Sunda, Jawa Barat. Foto: budaya-indonesia.org
SHARE

Salah satu tradisi yang muncul dari kehidupan masyarakat Sunda adalah permainan tradisional Susumpitan. Permainan ini selain mencerminkan keterampilan dan ketangkasan, juga mengandung nilai-nilai sejarah dan kearifan lokal.

Tradisi ini lahir dari masyarakat Sunda yang dikenal dengan pola hidup agraris (mengacu pada segala hal yang berkaitan dengan pertanian dan perkebunan) hingga berperan penting dalam melahirkan beragam budaya dan tradisi yang unik.

Asal Usul Susumpitan 

Mengutip dari sukabumiupdate.com, dalam bahasa Sunda kata Susumpitan berarti memainkan sumpit, yang pada awalnya digunakan masyarakat Sunda sebagai senjata untuk berburu.

Seiring berjalannya waktu, sumpit yang semula berfungsi sebagai alat berburu, berubah menjadi permainan yang menyenangkan dan penuh tantangan. 

Namun, tradisi sumpit ini tidak hanya dikenal di kalangan masyarakat Sunda. Suku Dayak di Kalimantan dan masyarakat Papua juga mengenal budaya ini, masing-masing dengan ciri khas dan bentuk sumpit yang berbeda. 

Dalam budaya Sunda, sumpit terbuat dari rotan berdiameter kecil, dengan panjang sekitar 1 hingga 2 meter, dan bagian ujungnya dilengkapi dengan lem perekat untuk mencegah kerusakan.

Anak sumpit yang digunakan sebagai proyektil terbuat dari bambu, yang dibentuk pipih dan tajam pada ujungnya. Untuk memastikan anak sumpit meluncur dengan baik, bagian pangkalnya diberi kapas atau busa.

Aturan Permainan

Dikutip dari indonesiakaya.com, permainan Susumpitan dimainkan dengan cara yang sederhana namun membutuhkan keterampilan tinggi.

Dalam permainan ini, anak sumpit yang dipakai pemain harus ditembakkan untuk mengenai sasaran, yang biasanya berupa buah pepaya yang digantung sejauh sekira 5 meter dari posisi pemain. 

Walaupun tampak mudah, untuk bisa mengenai sasaran, pemain harus memiliki kombinasi ketenangan dan keahlian dalam mengarahkan anak sumpit.

Seiring dengan perkembangan zaman, Susumpitan yang dahulu digunakan untuk berburu kini lebih dikenal sebagai permainan tradisional yang menghibur. 

Namun, meski tidak lagi banyak dimainkan di kehidupan sehari-hari, permainan ini tetap memiliki tempat istimewa dalam budaya Sunda.

Susumpitan dalam Kebudayaan Modern

Di tengah pesatnya perkembangan zaman dan globalisasi, permainan tradisional seperti Susumpitan mulai dilupakan. Namun, berbagai komunitas yang peduli kebudayaan Sunda berusaha membangkitkan kembali semangat permainan ini. 

Salah satunya adalah Kampung Budaya Sindang Barang yang terletak di kaki Gunung Salak. Kampung adat ini rutin mengadakan berbagai perlombaan permainan tradisional, termasuk Susumpitan, dalam setiap perhelatan adat mereka.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan melestarikan tradisi, tetapi juga mengenalkan permainan ini kepada generasi muda, sehingga mereka dapat lebih menghargai budaya leluhur mereka.

Dengan cara ini, Susumpitan bukan hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, keterampilan, dan kecintaan terhadap warisan budaya.

You Might Also Like

Sindang Reret, Spesialis Makanan Sunda Legendaris

Menelusuri Sejarah Purbakala di Museum Pleret Bantul

Bebegig Sukamantri Representasi Penjaga Lingkungan Ciamis

Menguak Kisah Di Balik Pembuatan Candi Tegowangi

Sensasi Kuliner Unik Nasi Grombyang Asli Pemalang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Monumen Dirgantara, Tonggak Sejarah Penerbangan Indonesia
Next Article Rumah Peri, Permata Tersembunyi di Perkebunan Teh Tambi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?