Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kini memiliki destinasi wisata baru bernama Grojokan Sewu. Lokasi wisata baru yang kian memperkuat citra Lumajang sebagai surganya wisata alam.
Berada di wilayah Tapal Kuda Jawa Timur, Lumajang terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pegunungan, air terjun, hingga pantai-pantai yang masih alami.
Air terjun yang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, baru saja beroperasi usai diresmikan Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, Rabu, 25 September 2024.
Destinasi wisata ini menawarkan pemandangan air terjun megah dan memukau. Mengingatkan sekilas dengan air terjun Curug Malela di Bandung Barat atau bahkan membayangkan Niagara di Amerika.
Panorama Grojokan Sewu bahkan diklaim sebagai salah satu panorama terbesar ke-6 di dunia dan nomor dua di Asia.
“Keindahan Lumajang sangat eksotik, dan Grojokan Sewu ini menjadi bukti bahwa Lumajang punya potensi luar biasa. Bagi yang suka dengan wisata alam yang menantang, Lumajang adalah tempat yang tepat,” ujar Indah Wahyuni seperti dilansir daei InfoPublik.id (27/9/2024)
Grojokan Sewu sangatlah tepat bagi penggemar wisata petualangan. Selain menawarkan pesona alam yang masih asri, rute-rute pendakiannya menantang untuk ditaklukan.
Berbeda dengan destinasi wisata lainnya, fasilitas wisata Air Terjun Seribu buka hingga malam hari. Kepala Desa Sidomulyo, Agus Eko Purnomo, menyebut Grojokan Sewu menjadi satu-satunya lokasi wisata di Kecamatan Pronojiwo yang menawarkan pengalaman wisata malam hari.
“Ini menjadi daya tarik tersendiri, karena wisatawan bisa menikmati pemandangan air terjun di malam hari, yang tentunya memberikan sensasi berbeda dan pengalaman yang tidak terlupakan,” ungkap Agus.
Tidak hanya itu, pihak pengelola juga memberikan satu kilogram salak gratis untuk setiap wisatawan mancanegara yang berkunjung. Bingkisan ini menjadi bagian dari upaya untuk mempromosikan potensi lokal, terutama buah salak, yang terkenal di wilayah Pronojiwo.
Di sisi lain, diresmikannya air terjun ini telah membawa optimisme bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan ekonomi yang berasal dari penginapan, kuliner, dan kerajinan lokal.
Bagi para petualang yang ingin mencari sensasi berbeda di Grojokan Sewu, tinggal menyiapkan Rp10.000 untuk biaya wisatawan domestik dan Rp50.000 untuk wisatawan mancanegara (sudah termasuk satu kilogram salak).
Grojokan Sewu kini menunggu untuk dijelajahi.