Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan lembaga penyiaran lokal.
Hal itu ditandai dengan penyambutan audiensi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah bersama Forum Komunikasi Lembaga Penyiaran Wonosobo (FKLPW).
Pertemuan ini digelar pada Jumat (11/4/2025), bertempat di Kabupaten Wonosobo.
Audiensi ini menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antara regulator penyiaran dengan pengelola media radio lokal.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan siaran lokal di wilayah Wonosobo.
Baca Juga: Pemkab Wonosobo Dukung Program Pemutihan Pajak Kendaraan
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada KPID Jawa Tengah atas kunjungan dan perhatian yang diberikan.
“Kami di Wonosobo menyadari pentingnya dunia penyiaran dalam membentuk opini publik dan membangun kesadaran masyarakat terhadap isu-isu strategis, baik di tingkat lokal maupun nasional,” ujar Afif.
Ia menilai forum seperti ini sangat penting untuk menggali dan membahas berbagai persoalan yang dihadapi lembaga penyiaran lokal.
Menurutnya, kolaborasi semacam ini dapat menjadi jalan keluar untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Afif juga mengajak seluruh pengelola radio lokal untuk terus berinovasi.
“Inovasi bisa datang dari isi siaran yang lebih kreatif, maupun dari penggunaan teknologi penyiaran yang lebih canggih,” tambahnya.
Ia meyakini, penguatan lembaga penyiaran lokal akan memberikan dampak positif.
“Masyarakat akan memperoleh informasi yang lebih beragam, edukatif, serta berkualitas. Mari bersama-sama kita bangun ekosistem penyiaran yang lebih sehat dan progresif,” tuturnya.
Wakil Ketua KPID Jawa Tengah, Nugroho Budi Raharjo, turut menyampaikan pandangannya dalam forum.
Ia menekankan bahwa tantangan dunia penyiaran kini semakin kompleks, terutama di tengah gempuran era digitalisasi.
Menurutnya, generasi muda kini cenderung meninggalkan media konvensional dan beralih ke platform digital seperti YouTube dan Spotify.
Menanggapi fenomena ini, KPID Jawa Tengah mendorong adanya program stratifikasi lembaga penyiaran.
“Stratifikasi ini adalah langkah strategis untuk memetakan kekuatan dan karakteristik lembaga penyiaran berdasarkan jenis siaran, jangkauan, segmentasi audiens, hingga kepatuhan terhadap regulasi,” jelas Nugroho.
Ia berharap, program ini dapat membantu lembaga penyiaran lebih memahami pasarnya.
Dengan begitu, mereka bisa menyesuaikan konten siaran serta menjalin kerja sama dengan sponsor secara lebih efektif.
Dalam kesempatan yang sama, Intan Nurlaely, Koordinator Bidang Pengembangan Kebijakan dan Sistem Penyiaran KPID Jateng, menyampaikan dukungannya.
Ia mengapresiasi keseriusan Pemkab Wonosobo dalam mendukung FKLPW.
Baca Juga: Jejak Sejarah Tradisi Balon Udara di Wonosobo
Menurutnya, forum ini adalah ruang strategis untuk mendorong kolaborasi dan penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang penyiaran.
“Program stratifikasi juga berfungsi untuk mendeteksi potensi persoalan dalam siaran, sekaligus memastikan regulasi dijalankan secara profesional,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo berharap, audiensi ini menjadi titik awal dari lahirnya langkah-langkah konkret.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat peran lembaga penyiaran lokal.
Selain informatif, siaran yang dihasilkan juga harus bersifat inspiratif dan mendidik.
Hal itu sejalan dengan semangat membangun Wonosobo yang informatif, inklusif, dan partisipatif.