By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: 5 Kebudayaan Unik Suku Mentawai di Sumatera Barat
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > 5 Kebudayaan Unik Suku Mentawai di Sumatera Barat
TradisiWarisan Budaya

5 Kebudayaan Unik Suku Mentawai di Sumatera Barat

Ridwan
Last updated: 14/12/2024 03:06
Ridwan
Share
4 Min Read
Sumber: Pexel.com/Life Folks
SHARE

Suku Mentawai, Sumatera merupakan salah satu suku yang berasal dari pantai baratpulau  Sumatera yang memiliki beragam budaya menarik. Orang Mentawai sendiri diyakini berasal dari nenek moyang nya yang telah bermigrasi pertama ke wilayah tersebut di suatu tempat.

Masyarakat Suku Mentawai terkenal masih bergantung penuh pada alam dan hidup jauh dari peradaban modern. Suku ini dikenal memiliki nilai filosofi hidup yang tinggi, ditandai dengan berbagai tradisi yang mereka lakukan. Beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Sikerei 

Pada dasarnya Sikerei yaitu nama panggilan untuk dukun di suku mentawai yang dipercayai memiliki kekuatan spiritual. Dukun ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Prosesnya dilakukan dengan memberikan ramuan obat dan dilanjutkan dengan tarian Turuk, 

Tarian ini dipercaya sebagai tarian pemanggil arwah leluhur. Karena mereka percaya ketika ada seseorang yang sakit, jiwanya sedang meninggalkan tubuhnya sendiri. Namun seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, peran Sikerei pun semakin dilupakan. Saat ini, sikerei hanya bisa dijumpai di Kecamatan Siberut Selatan. 

  • Tato 

Seni tato atau seni rajah di Mentawai kabarnya sudah ada sejak 1.500 SM dan diwariskan secara turun-temurun. Tato ini dibuat dengan cara tradisional yang diawali dengan melakukan upacara bersama dengan sikerei terlebih dahulu. 

Kemudian sipatiti mulai membuat gambar kasar pada bagian tubuh yang akan ditato. Bahan tato yang digunakan menggunakan campuran daun pisang dan arang tempurung kelapa. Prosesnya dilakukan dengan cara memukul tubuh secara perlahan menggunakan tongkat kayu untuk memasukkan pewarna ke dalam kulit. 

  • Meruncingkan Gigi

Tradisi unik lainnya yaitu meruncingkan gigi. Tradisi ini biasanya dilakukan bagi para wanita. Semakin runcing maka mereka akan dianggap semakin cantik. Selain itu, meruncingkan gigi juga menjadi simbol keseimbangan tubuh dan jiwa. Meksipun begitu, tradisi ini perlahan mulai menghilang. 

  • Rumah Adat Uma

Hal unik lainnya yaitu tempat tinggal yang ditempati Suku Mentawai. Nama rumah adat tersebut adalah Uma. Hunian tradisional ini ternyata bukan hanya rumah biasa, namun juga menggambarkan identitas sosial, spiritual, dan jati diri Suku Mentawai. 

Rumah Uma memiliki bentuk atap tenda memanjang yang dibangun dengan menggunakan sistem sambungan silang bertakik. Rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku. Untuk atapnya terbuat dari rumbia yang menjulur hingga ke bawah. 

Pembagian ruangnya juga sederhana. Hanya terdiri dari ruang depan, serambi talaibo untuk menerima tamu, dan ruang tidur keluarga. Ruangan itu juga dilengkapi dengan perapian untuk memasak.

  • Panunggru Mentawai 

Tradisi ini berkaitan dengan kematian seseorang. Suku Mentawai meyakini bahwa seseorang yang sudah meninggal tidak serta merta putus hubungan dengan yang ditinggalkan. Maka dari itu, mereka mengadakan acara yang disebut Punen Panunggru. 

Tradisi ini dilakukan dengan cara melepas dan menyimpan perhiasan yang mereka kenakan dan tidak menggunakan baju bagus. Untuk anak perempuan akan memotong sebagian ujung rambut. Sedangkan ibunya akan memotong sedikit rambut di bagian dahi kiri. 

Selain itu, jika yang meninggal sang suami maka kepala sampan akan dipotong 5 cm. Jika istri yang meninggal maka akan memotong ujung sampan. Kemudian suami atau istri akan berganti nama panggilan. (Anisa Kurniawati-Berbagai Sumber)

You Might Also Like

Imunisasi Tradisional Balita Buton Melalui Tradisi Pedole-dole

Mengenal Tubo, Batik Cantik Dari Ternate

Layang Badandang, Tradisi Unik Masyarakat Tapin

Mengenal Senjata Tradisional Identitas Budaya Suku Kaili

Keindahan Kain Tenun Kamohu Buton Asal Sulawesi Tenggara

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Mengenal 7 Tradisi Pernikahan Adat Daerah di Indonesia
Next Article 5 Desa Wisata Budaya Unik dan Eksotis di Indonesia
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?