By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: 50 Tahun Berkarya Seniman Multi Talenta Didi Nini Thowok
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > 50 Tahun Berkarya Seniman Multi Talenta Didi Nini Thowok
Profil

50 Tahun Berkarya Seniman Multi Talenta Didi Nini Thowok

Anisa Kurniawati
Last updated: 01/12/2024 03:40
Anisa Kurniawati
Share
Seniman Didi Nini Thowok. Foto: hypeabis
SHARE

Didi Hadiprayitno atau lebih dikenal Didik Nini Thowok, merupakan penari legendaris yang serba bisa. Tidak hanya menari, dia juga berbakat sebagai koreografer, komedian, pemain pantomim, penyanyi, dan pengajar Indonesia. 

Penari multitalenta ini lahir di kota Temanggung Jawa Tengah, 13 November 1954. Nama asli Didik sebenarnya Kwee Tjoen Lian.  Namun, karena sering sakit, orangtuanya mengubah namanya menjadi Kwee Tjoen An. Dia adalah putra keturunan Jawa-Tionghoa. 

Pasca-peristiwa G30S, setiap orang berketurunan Tionghoa diwajibkan mengganti nama mereka menjadi nama pribumi. Maka dari itu, ia kembali mengganti namanya menjadi Didik Hadiprayitno.  Didik merupakan anak sulung dari lima bersaudara, di mana keempat adiknya perempuan semua. 

Diawali Perundungan

Dalam satu wawancara media, Didi menyebut perjalanan kariernya di dunia seni tari berawal dari perundungan yang dialaminya saat anak-anak. “Awalnya dari hasil perundungan (bullying). Tapi tidak seperti anak-anak di sosial media, di-bully balas mem-bully, tapi saya balas dengan belajar untuk menunjukkan kualitas,” katanya.

Setelah SMA, Didik bekerja sebagai pegawai honorer di Kabin Kebudayaan Kabupaten Temanggung dengan tugas mengajar tari di SD dan SMP. Dia juga mengajar les privat menari. Setelah dua tahun, ia menggunakan uang tabungannya, untuk kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI).

Baca juga: Mengenal Lasmi Sulastri Penari Tayub Legendaris Grobogan

Nini Thowok

Kariernya sebagai penari itulah dimulai saat ia duduk di bangku kuliah di ISI Yogyakarta. Saat itu ia mementaskan Tari Nini Thowok bersama dua rekannya, Tutik dan Sunaryo. Setelah itu, mereka bertiga sering tampil di berbagai acara. Akan tetapi, Sunaryo memutuskan undur diri dan digantikan oleh Bambang Leksono Setyo Aji.

Mereka bertiga menyebut kelompoknya sebagai Bengkel Nini Thowok. Dari situlah ia kemudian dikenal dengan nama Didik Nini Thowok.  Sejak saat itu, nama Didik terus melejit, bahkan ia kerap muncul di berbagai televisi.  Meski namanya semakin terkenal, dia tidak pernah berhenti belajar. 

Didik Nini Thowok dikenal karena keunikannya dalam memadukan tarian klasik, rakyat, modern dan komedi. Dia merupakan salah satu dari sedikit seniman yang bisa menampilkan tari tradisional lintas gender. Keahliannya menjiwai karakter perempuan terkadang membuat penonton kebingungan dengan jenis kelamin penarinya.

Rekor MURI

Didik Nini Thowok dikenal sebagai penari yang multi talenta. Keahliannya tidak hanya menari, namun juga koerografer, pengajar, aktor, make up artis, komedian hingga penyanyi. Koreo tarian pertamanya adalah Tari Persembahan yang diciptakan pada tahun 1971. Tari Persembahan tersebut merupakan gabungan gerak tari Bali dan Jawa. 

Penari legendaris ini telah diakui memiliki segudang prestasi. Hasil karyanya sangat banyak, mulai dari tarian tradisional, tarian komedi, tarian tradisional multinasional, kolaborasi multinasional serta penampilan internasional.

Banyak penghargaan juga pernah diterimanya. Diantaranya yaitu dia pernah menerima rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai seniman tari cross gender pertama di Indonesia. Selain itu, Didik juga pernah menerima penghargaan sebagai Maestro Tari dari Sri Paduka Mangkunegoro IX.

Baca juga: Seniman Iman Soleh Setia Dengan Seni Tradisi Sunda

50 Tahun Berkarya

Hasil tersebut tidak lepas dari kerja kerasnya untuk terus belajar. Ia tidak pernah berhenti mengembangkan kemampuan tarinya. Didik pernah berguru langsung dengan maestro tari Bali yaitu I Gusti Gde Raka di Gianyar. Didik juga belajar tari klasik Sunda dan Topeng Cirebon. Lalu, ketika Didik berkesempatan pergi ke Spanyol, ia mempelajari tari klasik Noh (Hagoromo).  

Di usianya yang menjelang 70 tahun, Didik Nini Thowok berencana menggelar pertunjukan empat malam. Pertunjukan tersebut digelar untuk memperingati 50 tahun berkarya di dunia hiburan. Peringatan tersebut rencananya akan digelar selama empat hari 5 hingga 8 Desember 2024 dengan serangkaian acara seni. Mulai dari lomba tari, pagelaran ketoprak, akulturasi budaya Tionghoa dan lainnya.  (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Laila Sari, Seniman Penghibur Tiga Generasi

Mengenang “Dalang Setan” Ki Manteb Soedharsono

Jejak Musikalitas Penyanyi Atiek CB Selama 40 tahun Berkarya

Komponis Rahayu Supanggah Pencipta 100 Musik Karawitan

Kiprah SMP N 3 Wonosobo dalam Akademik dan Olahraga

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Sosiolog Unair Soroti Abekalan, Tradisi Perjodohan Dini Di Madura
Next Article Upacara Nyadran Gunung Silurah Resmi Jadi Warisan Budaya
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?