Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta bukan hanya menawarkan panorama indah dan tradisi budaya yang kental, tetapi juga ragam kuliner yang penuh cita rasa.
Tak hanya gudeg yang menjadi ikon kuliner Yogyakarta, Bantul juga memiliki deretan hidangan khas yang siap memanjakan selera. Dari makanan berat hingga camilan tradisional, setiap sajian mengandung cerita dan tradisi lokal.
Berikut sembilan makanan khas Bantul yang wajib dicicipi untuk merasakan keunikan kuliner daerah ini dilansir dari liputan6.com.
- Sate Klatak
Sate klatak adalah ikon kuliner Bantul yang memikat banyak penggemar makanan. Dibuat dengan bahan sederhana seperti garam, merica, dan bawang, sate ini menawarkan kelezatan murni tanpa tambahan kecap atau bumbu kacang.
Keunikannya terletak pada tusuk sate berbahan besi, yang diklaim membuat daging matang lebih merata. Kawasan Jejeran Wonokromo adalah pusat hidangan ini, di mana deretan warung menyajikan sate klatak dengan cita rasa autentik.
- Sate Kronyos
Berbeda dengan sate pada umumnya, sate kronyos menggunakan bahan dasar lemak sapi atau kambing. Nama “kronyos” berasal dari suara renyah yang dihasilkan saat lemak dibakar di atas bara.
Meski sederhana, perpaduan rasa gurih dan tekstur unik menjadikan sate ini salah satu kuliner yang wajib dicoba saat berada di Bantul.
- Mi Lethek
Kuliner tradisional ini berasal dari daerah Srandakan. Mi lethek, yang berarti “kotor” dalam bahasa Jawa, mendapatkan namanya dari warna kecokelatan mi yang berasal dari bahan alami seperti tepung singkong dan tapioka.
Diproses tanpa bahan pengawet, mi ini memiliki rasa autentik dan tekstur khas yang membuatnya disukai banyak orang.
- Bakmi Pentil
Bakmi pentil adalah mi khas Pundong yang unik dengan campuran mi putih dan kuning bertekstur kenyal. Nama “pentil” diambil dari kemiripan bentuk mi dengan pentil ban.
Proses tradisional ini membuat Bakmi Pentil bercita rasa klasik yang sulit ditemukan di tempat lain.
- Mides (Mie Pedas)
Mides, atau “mie pedas,” adalah sajian khas yang menggugah selera dengan rasa pedas menggigit. Dibuat dari tepung ketela, mi ini memiliki ukuran lebih besar dari mi biasa.
Ciri khasnya adalah penggunaan ebi yang memberikan aroma gurih khas. Hidangan ini menjadi favorit pencinta makanan pedas yang ingin mencoba sesuatu yang baru.
- Peyek Tumpuk
Camilan renyah ini menjadi salah satu oleh-oleh populer dari Bantul. Peyek tumpuk memiliki tekstur tebal dan padat dengan taburan kacang tanah yang melimpah.
Meski tampak berat, peyek ini tetap renyah dan mudah dinikmati. Resep tradisionalnya menjadikan camilan ini tetap autentik hingga kini.
Baca juga: Sate Klathak, Kuliner Khas Bantul yang Wajib Dicoba
- Tiwul Ayu
Tiwul Ayu adalah transformasi modern dari tiwul tradisional. Dengan sentuhan inovasi, tiwul ini hadir dalam varian rasa manis dan berbagai topping seperti keju dan cokelat.
Dipopulerkan Mbok Sum di Mangunan, Tiwul Ayu menjadi bukti bagaimana makanan tradisional bisa beradaptasi dengan tren kuliner masa kini.
- Geplak
Geplak adalah salah satu oleh-oleh wajib dari Bantul. Dibuat dari parutan kelapa dan gula, geplak memiliki rasa manis yang khas.
Tersedia dalam berbagai warna dan varian rasa, camilan ini menggambarkan kreativitas masyarakat Bantul dalam mengolah bahan sederhana menjadi kudapan istimewa.
- Ayam Ingkung
Awalnya disajikan dalam acara adat, Ayam Ingkung kini menjadi hidangan yang mudah dijumpai. Disajikan utuh tanpa dipotong, ayam ini dimasak dengan bumbu tradisional yang meresap hingga ke dalam daging.
Menyelami Tradisi Lewat Rasa
Menjelajahi kuliner khas Bantul tidak hanya soal mengenyangkan perut, tetapi juga memahami tradisi dan kekayaan budaya lokal.
Dari hidangan yang dipengaruhi adat hingga camilan sederhana yang dibuat penuh cinta, setiap kuliner khas Bantul menyimpan kisah unik yang menambah keistimewaan pengalaman kuliner.