By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sunan Drajat, Jejak Dakwah Kehidupan Sosial di Lamongan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Sunan Drajat, Jejak Dakwah Kehidupan Sosial di Lamongan
Profil

Sunan Drajat, Jejak Dakwah Kehidupan Sosial di Lamongan

Achmad Aristyan
Last updated: 17/12/2024 03:57
Achmad Aristyan
Share
Ilustrasi: Sunan Drajat. (Kiri- Gambar: Bintang.com/Ardini Maharani), Maqom Raden Qosim. (Kanan-Foto: GoogleMaps/Muhammad Farokhi)
SHARE

Makam Sunan Drajat, yang berada di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, merupakan salah satu destinasi ziarah. Lokasinyah berada di desa Drajat, sekira 300 meter dari jalan raya Daendeles, dan dikelilingi perbukitan.

Di sebelah timur cungkup makam Sunan Drajat berdiri  Museum Sunan Drajat yang mulai dibangun pada 1991 -199 dan diresmikan pada 1 Maret 1992 oleh Gubernur Jawa Timur..

Sunan Drajat, yang memiliki nama asli Raden Qosim, diketahui lahir sekitar tahun 1445 M di Ampel Surabaya. Ia merupakan putra dari Sunan Ampel dan Retno Ayu Manila. 

Sejak usia dini, Raden Qosim sudah menunjukkan kecerdasan luar biasa, terutama dalam hal agama. Pada usia 6 tahun, ia sudah pandai membaca dan menulis Al-Quran di bawah bimbingan ayahnya. 

Baca juga: Dato Karama, Ulama Minangkabau di Bumi Tadulako

Perjalanan Spiritual

Setelah menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren Ampel, Raden Qosim melanjutkan perjalanan spiritualnya dengan menunaikan ibadah haji ke Makkah, sekaligus memperdalam agama.

Namun, perjalanan dakwahnya dimulai dengan kisah yang cukup luar biasa. Konon, saat melanjutkan dakwahnya, perahu yang ditumpanginya terhantam karang dan hancur. Dalam keadaan terombang-ambing di laut, seekor ikan hiu datang menolongnya dan mengantarnya ke daratan. 

Kejadian ini dianggap sebagai pertanda bahwa Raden Qosim memiliki tugas besar di tanah Jawa, terutama dalam menyebarkan ajaran Islam. Setelah tiba di Desa Jelag, Raden Qosim mulai berdakwah dengan membangun mushola sebagai pusat kegiatan ibadah dan dakwah Islam.

Mengajarkan Nilai Sosial

Keberhasilan dakwahnya membawa banyak santri dari berbagai daerah, termasuk Banjarmasin dan Kalimantan Selatan. Desa Jelag yang kemudian dikenal dengan nama Banjar, menjadi pusat penyebaran Islam yang berkembang pesat.

Salah satu aspek penting jaran Sunan Drajat adalah nilai-nilai sosial yang sangat menekankan rasa kepedulian terhadap sesama. Ia mengajarkan agar setiap umat Islam tidak hanya fokus pada ibadah pribadi, tetapi juga harus peduli terhadap kebutuhan orang lain, terutama yang kurang beruntung. 

Sunan Drajat dikenal sebagai wali yang sangat sosial dan sering membantu anak yatim, fakir miskin, dan orang-orang yang membutuhkan. Beberapa ungkapan yang berasal dari ajaran Sunan Drajat yang masih dikenal sampai saat ini adalah:

  1. Menehono teken marang wong kang wulo: Berilah tongkat kepada orang yang buta.
  2. Menehono mangan marang wong kang luwe: Berilah makan kepada orang yang kelaparan.
  3. Menehono ngiyup marang wong kang kodanan: Berilah berteduh kepada orang yang kehujanan.
  4. Menehono busono marang wong kang mudo: Berilah pakaian kepada orang yang telanjang.

Ajaran-ajaran ini menggambarkan pentingnya menjaga hubungan antar sesama, serta memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan. Sunan Drajat meyakini bahwa dengan memenuhi kebutuhan, masyarakat akan hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan.

Baca juga: Legenda Kyai Sarageni Dibalik Pembentukan Desa Pekunden

Seorang Seniman

Selain sebagai seorang pemimpin spiritual, Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang seniman. Ia menciptakan seperangkat gamelan yang digunakan dalam dakwahnya.

Gamelan ini dinamakan “Singomengkok” dan hingga saat ini masih disimpan di museum Sunan Drajat yang sekalgus berada di kompleks makamnya di Lamongan, Jawa Timur..

Melalui gamelan dan gending yang ia ciptakan, Sunan Drajat menyampaikan pesan-pesan Islam secara damai dan penuh hikmah. Salah satu gending ciptaannya yang terkenal adalah gending “pangkur”, yang digunakan untuk membawakan ayat-ayat suci Al-Quran dan Sunnah Rosul. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

MI Ma’arif Kaliwiro, Madrasah Ibtidaiyah yang Tetap Lestarikan Budaya Lokal

Aldi Satya Mahendra, Juara WSSP300 Pertama dari Indonesia

Sejarah Hari Kartini, 21 April dalam Lintasan Emansipasi Perempuan

Mendur Bersaudara, Pahlawan Fotografi Indonesia

Mie Ongklok Instan Mas Desta, Pasta Jawa Khas Wonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article GPIB Immanuel Probolinggo dengan Keindahan Arsitektur Gothic
Next Article Sejarah Lamongan, Dari Kisah Mbah Lamong Hingga Buku Wasiat
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?