Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani )Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah sukses menggelar acara wisuda Purnawiyata Pawiyatan Panatacara Tuwin Pamerdhasabda Bergada 21. Wisuda digelar, Senin, 16 Desember 2024, di Gedung Adipura Wonosobo.
Total peserta wisuda Permadani Kabupaten Wonosobo ini berjumlah 196 peserta. Terdiri dari 168 peserta kelas reguler dan 28 peserta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Ketua Dewan Pengurus Daerah Permadani Kabupaten Wonosobo, Sukaryono menjelaskan para wisudawan sebelumnya telah menjalani pendidikan selama enam bulan.
“Pawiyatan (pendidikan) itu lamanya kurang lebih 6 bulan dan dibagi menjadi 2 tahap. 3 bulan pertama itu teori, lalu 3 bulan berikutnya praktik. Praktik dalam mengelola sebuah acara. Misalnya praktik untuk melamar. Setelah itu ada ujian, kalau lulus baru diwisuda. Tapi sampai sekarang ini tidak ada yang kita nyatakan gagal. Jadi semua yang ikut proses kita luluskan.” jelas Sukaryono.
Prosesi wisuda ini digelar dua tahap. Sesi pertama untuk peserta dari kelas OPD. Sementara sesi kedua diikuti peserta dari kelas reguler. Kepala DPD Permadani Wonosobo, menyatakan harapannya, supaya setelah diwisuda peserta bisa “nguri-nguri budaya” khusunya bahasa Jawa.
“Harapannya adalah mereka di lingkungan masing-masing itu mengembangkan budaya. Misalnya contoh sederhana, di dalam keluarga itu mengajak untuk berbahasa Jawa dalam sehari-harinya.” lebih lanjut Sukaryono menjelaskan,
“Karena sekarang itu mereka lebih cenderung bahasa Indonesia. Bahkan ada yang pakai bahasa Inggris. Nah kita ajak, keseharianya itu dibiasakan untuk bahasa Jawa. Lalu kalau mereka ada kegiatan di RT atau kelompok pengajian ya memelopori untuk memakai bahasa Jawa” jelas Sukaryono.
Wisuda angkatan ke 21 mengalami peningkatan jumlah peserta. Di angkatan Ke- 20 hanya mencapai 120 orang. Kenaikan ini menunjukkan antusiasme yang semakin tinggi dari masyarakat Wonosobo.
Salah seorang peserta, Aldi Gunawan (31), mengaku tertarik bergabung bersama Permadani karena dapat mewadahi semua kalangan.

“Permadani sebagai wadah dari semua kalangan, dari tingkat bawah sampai atas. Di Permadani saya belajar banyak, yang pasti itu kabudayaan. Terus ada sastra dan bahasa, khususnya untuk bahasa Jawa. Positifnya, semakin banyak relasi, kita jadi semakin terus belajar” kata Aldi. Setelah wisuda Aldi berharap ilmu yang diperolehnya bisa diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Harapannya sih, bisa bermanfaat untuk diri sendiri, terus untuk lingkungan. Terlebih saat ini masih ada saja anak-anak muda yang lebih suka mempelajari bahasa orang lain. Jangan malu lah untuk belajar bahasa Jawa, karena bahasa Jawa itu juga keren.” pungkas Aldi.