By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Warisan Mochtar Lubis untuk Sastra dan Media Indonesia  
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Warisan Mochtar Lubis untuk Sastra dan Media Indonesia  
Profil

Warisan Mochtar Lubis untuk Sastra dan Media Indonesia  

Anisa Kurniawati
Last updated: 20/12/2024 04:25
Anisa Kurniawati
Share
Mochtar Lubis di Amsterdam oleh Beynon, H.C. (1977).
SHARE

Mochtar Lubis adalah sastrawan dan jurnalis yang melegenda pada zaman Orde Lama dan Baru. Pendiri surat kabar Indonesia Raya ini melegenda karena kritik yang pedas, tajam, dan basa-basi terhadap kebijakan pemerintah. 

Lahir di Padang, 7 Maret 1922, Mochtar Lubis mengawali pendidikannya di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Sungai Penuh, Kerinci pada 1936. Pada 1940, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Ekonomi Partikelir di Kayutanam. 

Mochtar adalah pimpinan redaksi dua zaman, masa Orde Lama dan Orde Baru, dari sebuah surat kabar fenomenal Indonesia Raya. Masuk penjara sudah menjadi hal biasa bagi dia. Walaupun begitu Mochtar Lubis selalu menyampaikan kritik apa adanya, jelas, dan lugas.

Kritik Tajam

Gagasannya dalam bidang jurnalistik bisa dilihat lewat tajuk Indonesia Raya, media massa yang ia pimpin sejak tahun 1968. Penyampaiannya selalu menggunakan bahasa dengan kosakata yang sederhana, mudah dipahami, benar-benar terus terang, dan tanpa basa-basi.

Contohnya, sekitar tahun 1950-an ia pernah mengungkap korupsi Sekjen Departemen Penerangan, Roeslan Abdulgani. Atas kritik itu Mochtar dijatuhi hukuman percobaan beberapa bulan. Tak hanya itu, dia pernah yang paling lantang mengkritik sederet asisten pribadi Presiden dan sejumlah kepala negara termasuk Urusan Logistik (bulog) pada tahun 1970-an.

Publikasinya atas Peristiwa Malapetaka Januari (Malari) 1974, unjuk rasa terhadap kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, menyebabkan Mochtar dipenjara selama 2,5 bulan. Mochtar Lubis juga sempat menggemparkan masyarakat dengan beberapa berita affair. 

Beberapa diantaranya yaitu pelecehan seksual yang dialami Nyonya Yanti Sulaiman, ahli purbakala, pegawai Bagian Kebudayaan Kementerian P & K. Kemudian, affair mengenai Hartini ketika terungkap hubungan Presiden Soekarno dengan seorang wanita di Salatiga. 

Tabiatnya membuat Mochtar Lubis selain dipenjara juga bersitegang dengan dua pemegang saham Indonesia Raya yang ingin media massanya lebih netral. 

Akibat dari itu, harian Indonesia Raya dibredel pemerintah Orde Lama. Mochtar Lubis sendiri diberhentikan dari Indonesia Raya mulai 20 Agustus 1958 dan digantikan oleh Suprapto. Sejak saat itu, Indonesia Raya hanya berumur tiga bulan. 

Karya Mochtar Lubis

Selain sebagai jurnalis dan wartawan, Mochtar juga dikenal sebagai novelis. Beberapa karyanya diantaranya adalah Tidak ada Esok (1951), Si Jamal dan cerita-cerita Lain (1951), Senja di Jakarta (1970) dan lainnya. 

Novelnya, Harimau! Harimau (1975) meraih hadiah Yayasan Buku Utama Departemen P&K tahun 1975. Dia juga memperoleh Magsaysay Award untuk jurnalistik dan kesusastraan. Di samping itu, Mochtar banyak aktif di berbagai organisasi jurnalistik luar negeri seperti Press Foundation of Asia. 

Di dalam negeri, dia mendirikan majalah sastra Horison dan menjadi Direktur Yayasan Obor Indonesia yang menerbitkan buku-buku bermutu, baik yang dari luar negeri maupun domestik. Dalam aktivitas kebudayaannya dia membawa gaya “kritis” dan perlawanan terhadap ketidakadilan. 

Bagi sosok Mochtar Lubis, kebudayaan adalah ruang seni dan juga ruang “perlawanan”. Hal itu dilihat ketika ia mendirikan Yayasan Obor Indonesia (YOI) yang menyebarluaskan terbitan mengenai isu-isu lingkungan hidup, jurnalistik dan hak asasi manusia. 

Pada, Jumat 2 Juli 2004 Mochtar Lubis meninggal dunia di RS Medistra, Jakarta pukul 19.15. Kemudian, dia disemayamkan di rumah duka, lalu dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu 3 Juli 2004.  (Dari berbagai sumber – Foto: Koleksi Digital KITLV via kemdikbud.go.id)

You Might Also Like

Raden Ayu Lasminingrat, Intelektual Pertama Tanah Sunda

Indra Lesmana, Ikon Jazz Indonesia Dengan 100 Album

Seniman ISI Yogyakarta Kagumi Potensi Telaga Menjer sebagai Ruang Kreatif

Membaca Karya Helvy Tiana Rosa Untuk Hati Pembaca

Rumah Makan Gratis Wonosobo Konsisten Berbagi Rezeki

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Lulusan Permadani Wonosobo Siap Kembangkan Budaya Jawa
Next Article Melihat Kekayaan Budaya Dayak di Desa Pampang Samarinda
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?